webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
398 Chs

Dimengerti

"Kanaya, apa aku besok bisa datang bersama orang tuaku untuk melamarmu?"

Kalimat itu berhasil membuat Kanaya kesulitan menjawab, apa yang harus Kanaya katakan nyatanya hatinya masih saja untuk Gibran. Namun, Kanaya juga berusaha menyadarkan diri kalau Gibran mungkin bukan jodohnya.

"Nay," panggil Tony saat tak kunjung mendapat jawaban dari Kanaya.

"Eh, iya." Kanaya langsung tersadar dari keterdiaman nya.

Toni memandang apa yang sedang perempuan itu lakukan, sepertinya Kanaya sedang memikirkan sesuatu. Laki-laki itu jadi merasa tidak tega untuk menanyakan soal lamaran tersebut. Namun, apakah hal itu baik, bukankah hal itu justru akan membuat semuanya jadi tidak jelas sementara Toni juga butuh kejelasan.

"Apa besok bisa datang Kanaya?" Mau tidak mau Toni bertanya lagi agar semua jelas dan agar Toni juga bisa melakukan sunnah sebagai orang muslim untuk menikah.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com