Hari ini adalah hari aku kerja sampingan jadi mau tidak mau aku harus membawa sepeda motor ke sekolah. untung nya umurku sudah 17 tahun dan diperbolehkan mendapatkan sim. walaupun sim motor doang sih tapi setidaknya tidak akan ditanya polisi kalau naik motor.
Aku datang ke sekolah 15 menit sebelum kelas mulai dan sekolah udah di ramaikan dengan siswa-siswi yang datang ke sekolah. suara burung yang terbang mengitari sekolah dan angin sejuk yang bertiup ke mukaku yang membuatku sedikit mengantuk karena kekurangan tidur dan pulang larut semalam. semalam setelah bertemu dengan perempuan misterius tersebut aku terus memikirkan perkataannya mengenai peringatannya yang menyuruhku untuk pulang kalau sayang nyawaku. sebenarnya aku ingin mengetahui apa yang sedang terjadi di lingkunganku dan peringatan tersebut membuat rasa ingin tau ku mencari tau penyebab keanehan tersebut.
namun sebelum aku menyelesaikan pemikiranku aku sudah didepan kelas dan berjalan ke kursiku. siswa dan teman-temanku sedang asik mengobrol satu sama lain dan biasanya mereka mengobrol mengenai gosip-gosip di sekolah atau bicara tentang game. sebenarnya aku gak terlalu suka tentang gosip karena aku bukan tipikal orang yang kepo dengan kehidupan orang lain sama kalau berbicara tentang game juga aku gak terlalu mengikuti karena kesibukanku setelah sekolah membuatku tidak bisa bermain game sama sekali. sama aku juga bukan orang yang dapat membuat pembicaraan berjalan karena kadang aku lebih suka orang untuk memulai pembicaraan kecuali rasa ingin tau ku tentang sesuatu muncul baru aku bertanya.
bel kelas telah berbunyi, semua murid yang diluar kelas memasuki kelas masing-masing dan menunggu guru datang ke kelas. lalu aku melihat seorang murid perempuan yang asing dan benar-benar asing karena murid tersebut mempunyai paras cantik bak orang eropa dengan rambut yang berwarna pirang dan mata yang berwarna biru. lalu dia datang menghampiri meja ku dan duduk di sampingku.
Apa? cewek ini datang ke tempat dudukku tanpa mengenalkan diri nya terlebih dahulu, apa sekarang tidak ada sopan santun atau cewek ini memang tidak mengerti karena budaya di barat dengan indonesia berbeda mungkin?
Aku yang melihat cewek ini ke tempat dudukku langsung melihat ke sekelilingku dan melihat teman-temanku yang tidak melihat sama sekali tentang murid misterius yang duduk di sebelahku seperti cewek ini tidak dilihat oleh murid lain. apa jangan-jangan dia roh tersesat? tapi jika dia roh tersesat kenapa aku tidak merasakan aura dia. mungkin aku akan bertanya kepada temanku tentang dia pas istirahat nanti deh.
kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru didepanku sedang mengajar matematika dan seperti biasa guru sedang menjelaskan di depan pikiranku masih di kejadian semalam. aku berpikir ada roh jahat yang akan datang ke kota jayabaya? atau bisa saja ada pembunuh berantai seperti di film-film. aku berhenti sejenak pemikiranku untuk melihat materi yang diberikan oleh guru. lalu aku pun melihat ke cewek di sampingku dan melihat dia membaca sebuah buku yang tulisan di buku tersebut bukan bahasa indonesia atau inggris sekalipun tapi bahasa jerman? aku gak mengerti siapa dia tapi dengan membaca buku bahasa asing makin membuatku dia menggunakan sebuah sihir kepada semua orang di sekitarku. anehnya cuma aku yang tidak merasakan efek dari sihirku. mungkin aku positif thinking dulu mengenai diri nya dan menanyakan ke teman-temanku siapa dirinya.
bel istirahat berbunyi dan semua siswa pun pergi untuk membeli makan di kantin atau sekedar mengobrol di luar kelas. aku pun juga sedang minum susu kotak yang ku bawa dari rumah. selagi minum aku melihat dari lantai atas siswa-siswa yang sedang berjalan di lapangan atau sekedar mengobrol di depan kelas.
aku masih memikirkan bagaimana seorang gadis yang datang ke kelas dan duduk di sebelahku tanpa orang-orang lain kaget melihat orang asing datang tiba-tiba ke kelas. kayak, semua orang menganggap dia adalah anak kelas padahal bukan.
Lalu aku merasakan sensasi dingin di pipi kanan ku dan langsung melihat ke arah kanan dan melihat putri sedang menempelkan teh kotak yang dingin ke pipi ku sambil tersenyum jahil.
"baru istirahat aj sudah bengong, gak malu apa orang cari duit lu malah bengong."
"ngapain malu?" balasku sambil tersenyum "kan aku ada kerjaan sampingan. sendirinya kayak punya kerjaan aj."
"ihhh.. tau aj ya yang selalu tidur jam 12 malem karena sibuk cari duit." putri pun bersender di tembok dekat balkon kelas sambil melihat ke arah bawah juga. "ntar bentar lagi jadi suami idaman loh umur segini udah punya kerjaan."
"ya ya ya, nanti kalau aku jadi suami idaman aku pasti gak bakal milih cewek tukang gosip buat jadi istri ku." jawabku sambil minum susu ku.
"Ohhh gitu? nyindir nih ceritanya?" tanya putri dengan nada ngambek.
"lah siapa yang bilang lu tukang gosip." jawabku sambil tersenyum jahil lalu putri mencubit pergelangan tanganku.
"jahat ya kau sekarang rivan." sambil tertawa karena jawabanku. lalu kami pun membicarakan beberapa hal yang sedang trend hari ini. kebetulan juga disitu cuma kami berdua dan aku juga butuh temen ngobrol.
lalu aku pun keingat tentang cewek misterius yang duduk di sampingku. "Put aku mau nanya dong."
"Nanya apa?"
"uhmm.... aku agak lupa loh. aku kan gak pernah ya punya temen bangku. terus ada cewek yang tiba-tiba dateng duduk di samping gw. lu tau gak itu siapa?" tanyaku sambil melirik ke arahnya.
"hah? serius lu lupa sama temen bangku lu sendiri?"
Apa?
Aku melihat ke arah putri karena terkejut "hah serius dia temen bangku ku?"
"iya bodoh, dia kan Anastasia dari awal masuk juga dia udah duduk di samping lu."
Aku terpaku karena mendengar perkataan putri tentang diri nya. wanita misterius tersebut menurut putri telah ada sejak awal masuk sekolah.
Aku bahkan baru tau dia sekarang datang ke kelas kita.
bahkan sebelum nya aku tidak tau sama sekali anastasia ini.
menerima perkataan putri aku pun tersenyum kepada nya.
"kek nya pas tidur kepalaku kebentur sesuatu deh sampe lupa tentang dia." jawabku sambil tertawa.
"gak lucu loh sampai gak ingat gitu." ujar putri sambil meliriku dengan kesal.
"maap maap deh aku lupa." ujarku sambil tersenyum "lagian yang sering lupa juga lu, bahan kelompok aj harus diingetin."
"jahat banget rivan!" lalu dia menendang tulang kering kaki ku dan pergi ke dalam kelas sambil kesal dengan balasku.
aku melihat dia pergi ke kelas sambil menahan rasa sakit karena tendangan nya. gila nih cewek jadi atlit taekwondo bisa juara tingkat lokal. bel masuk kelas berbunyi lalu aku pun berjalan ke dalam kelas dan duduk di samping nya.
dalam batinku aku cuma menjawab pertanyaan tentang diri nya tanpa jawaban objektif tentang siapa sebenarya diri nya. mulai dari malam hari bertemu dengan orang asing dan peringatan dari nya dan cewek di sampingku yang teman-temanku mengenalnya sejak lama.
aku yakin ada sesuatu yang terjadi di kota ini, dan dua kejadian aneh ini tidak datang secara kebetulan tapi ada sesuatu yang membuat mereka berdua datang ke kota jayabaya.
aku melihat ke arah jendela dan melihat langit biru.
jika memang akan ada suatu hal yang terjadi dan hal tersebut merugikan semua orang di kota ini. maka aku akan menuntaskan supaya sebuah sesuatu yang buruk tidak terjadi kepada masyarakat disini.
Itu janjiku untuk mencari tau tentang segala nya yang terjadi.