webnovel

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
216 Chs

Kerumah Jiwon

"Apa Jung In masih di sini?" Tanya Chan Bin

"Dia sudah pergi." Jawab Richard

Chan Bin mendekati Yoon Jae. "Aku hanya mengingatkanmu, jangan sampai kesalahpahaman dan ketidak mauanmu buat mendengarkan penjelasan Jung In membuat persahabatan kalian renggang." Ucap Chan Bin sambil menepuk punggung Yoon Jae pelan

Yoon Jae menundukkan kepalanya. Sebenarnya dia bukan marah sama Jung In, tapi dia hanya kecewa. Dia kecewa sama Jung In yang udah buat Joon Oh, In Seok, Jin Gu, Tae Oh, dan Min Gi masuk rumah sakit.

"Mau mendengar penjelasan dariku?" Tanya Chan Bin sambil duduk di kursi tunggu

Yoon Jae mengikuti Chan Bin dan duduk di sampingnya membuat Chan Bin tersenyum tipis. "Sebenarnya yang menyerang mereka bukan Jung In. Dia adalah hantu yang menyerupai Jung In. Kamu ingat kan ucapan Kyung Ji tempo hari? Kalau lima hantu anak kecil itu adalah jelmaan iblis yang bisa merubah wujud menjadi apapun. Mereka semua menyatu dan merubah diri menjadi Jung In agar kalian percaya kalau mereka adalah Jung In dengan tujuan membunuh kalian semua." Jelas Chan Bin

"Jung In tidak mungkin tega buat melukai sahabatnya. Percaya sama aku." Sambung Chan Bin

"Aku permisi dulu." Ucap Yoon Jae berdiri dan berlalu begitu saja

Chan Bin hanya menghela nafasnya. Dia hanya berharap, kalau persahabatan mereka tidak renggang akibat kesalahpahaman.

Sementara di tempat lain, Jung In sedang duduk sendirian di bangku taman Rumah Sakit. Dia menundukkan kepalanya dan menangis tanpa suara.

"Bukan aku. Bukan aku. Bukan aku yang melukai mereka." Ucap Jung In disela-sela tangisnya

Yoon Jae yang mendengar tangisan Jung In di tempat persembunyiannya merasa bersalah.

"Ini baru peringatan. Jika kalian tetap melanjutkan, maka akan dia akan membuat kalian lebih menderita." Ucap orang di belakang Yoon Jae

Yoon Jae langsung berbalik dan menemukan seorang wanita tua dengan pakaian lusuh sedang menatapnya.

"Maksud anda apa?" Tanya Yoon Jae bingung

"Hentikan keingintahuan kalian mengenai misteri yang terjadi di sekolah itu. Jika kalian mengabaikan peringatan ini, maka kalian semua akan dalam bahaya." Ucapnya dan langsung pergi

"Kak." Ucap Hwang Bin

Yoon Jae menoleh ke samping kanannya dan melihat lima adik kelasnya sedang menghampirinya.

"Kenapa kalian ke sini?" Tanya Yoon Jae

"Kita hanya ingin mengetahui keadaan kak Joon Oh, kak In Seok, kak Jin Gu , kak Tae Oh, dan kak Min Gi." Sahut Daniel

"Mereka berhasil diselamatkan. Hanya saja mereka saat ini butuh istirahat yang cukup baru bisa siuman dan kembali seperti semula." Sahut Yoon Jae

"Kalau kak Jung In?" Tanya Beom Gi

"Dia sedang koma tapi roh nya keluar dari tubuhnya." Sahut Yoon Jae

Beom Gi menoleh ke samping kirinya dan melihat Jung In tengah menangis tanpa suara sambil menggelengkan kepalanya.

"Kami sudah mendengar dari kak Baek Ho dan kami juga yang bantuin mereka buat menangkap lima hantu anak kecil itu dan mengembalikan mereka ke tempat semula. Hantu anak itu menyatu dan merubah diri mereka menjadi kak Jung In untuk membuat kalian celaka. Jadi kami rasa kak Jung In tidak bersalah dalam masalah ini." Sahut Hyun Gi

"Hyun Gi benar, kak Jung In tidak mungkin melakukan itu semua. Dia tidak sejahat itu." Sahut Andrew

Tiba-tiba Chan Bin datang dan menepuk pelan pundak Yoon Jae. "Buang ego mu dan minta maaf sama dia. Dengerin penjelasannya. Maka dengan begitu, sku yakin persahabat kalian akan kembali seperti sebelumnya. Aku juga yakin kalau Joon Oh, In Seok, Tae Oh, Jin Gu, dan Min Gi tahu kalau yang berusaha membunuh mereka itu bukan Jung In yang sebenarnya." Ucap Chan Bin

Yoon Jae menganggukkan kepalanya dan berjalan mendekati Jung In. Yoon Jae duduk di samping Jung In.

"Maafin aku. aku sudah salah paham." Ucap Yoon Jae

Jung In tersenyum. "Tidak masalah. Jujur, aku tidak tahu apa-apa. Pas aku membuka mata, aku sudah berada di atas pohon. aku berpikir, aku sudah meninggal atau belum dan bagaimana caranya buat nemuin kalian karena sungguh aku lupa jalan pulang." Jelas Jung In

"Aku mempercayaimu. Maafkan aku." Ucap Yoon Jae sambil tersenyum

Jung In tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya. "Jadi kita kembali berteman?" Tanya Jung In

"Sampai kapanpun kamu teman sekaligus sahabat kita." Sahut Yoon Jae

*****

Setelah satu dua minggu dirawat, akhirnya Joon Oh, In Seok, Tae Oh, Jin Gu, dan Min Gi sudah sadar dan sedikit sudah lebih baik. Mereka juga udah tahu kalau hantu yang berusaha membunuh mereka bukan Jung In tapi hantu yang menyerupai Jung In. Mereka juga tahu kalau roh Jung In keluar dari tubuhnya.

Setelah lima hari berada di rumah sakit, akhirnya mereka bisa pulang ke Apartement mereka.

"Gimana lanjut nggak nih misinya?" Tanya Jin Gu

"Lanjut dong. Kita harus nuntasin misi kita dan mecahin misteri terjadinya pembunuhan di sekolah kita pada murid kelas 3A." Sahut Joon Oh

"Aku setuju. Kita semua udah celaka dan terluka karena misi itu. Masa nggak kita lanjutin, rugi kalau gitu." Sahut In Seok

"Tapi aku ada bertemu dengan seorang wanita tua dengan pakaian lusuh mengatakan buat berhenti, kalau tidak kita semua akan dalam bahaya." Sahut Yoon Jae

"Tapi kita harus nemuin jawabannya. Masa kita mau berhenti di tengah jalan?" Tanya Joon Oh

"Aku setuju sama Joon Oh. Kita lanjutin lagi misi kita." Sahut Min Gi

"Baiklah. Apa yang harus kita lakukan pertama kali?" Tanya Yoon Jae

"Kita cari bukti di rumah Jiwon. Orang yang sudah berhasil nuntasin setengah dari misteri ini." Sahut Joon Oh

"Kalau begitu kalian ikuti aku." Sahut Jiyeon yang muncul tiba-tiba bersama Hyuna

"Baik." Sahut Yoon Jae

"Kenapa?" Tanya Tae Oh

"Jiyeon bilang kita harus mengikutinya buat pergi ke rumah Jiwon." Sahut Yoon Jae

Mereka semua keluar dari Apartement dan bertemu lima adik kelas mereka.

"Kita ikut yah kak." Mohon Hwang Bin

"Ya kak kita ikut." Mohon Daniel

"Baiklah. Baiklah. Kalian ikut." Sahut Joon Oh

"Yess!" Sorak mereka semua

Mereka langsung pergi ke rumah lama yang di tinggali Jiwon sebelum meninggal dan keluarganya sebelum pindah ke Amerika.

Mereka memasuki kamar Jiwon dengan arahan Jiyeon. Mereka mulai mencari sesuatu di kamar itu.

"Dia mengumpulkan bukti itu berupa apa?" Tanya Yoon Jae

"Dia mengumpulkan dalam satu kotak berwarna coklat dan di atas kotak itu ada pita berwarna merah muda. Di sana terdapat rekaman suara, video, dokumen-dokumen dan sebuah buku yang dia tulis. Dia merangkum semuanya menjadi satu di dalam buku berwarna merah hati itu yang merupakan bukti kalau dia sudah memecahkan misteri itu hingga setengahnya." Jelas Jiyeon

"Jiyeon bilang wanita itu mengumpulkan bukti kalau misterinya sudah dia pecahakan hingga setengahnya dalam bentuk rekaman suara, video, dokumen-dokumen dan sebuah buku yang dia tulis dan dia rangkum semuanya menjadi satu di dalam buku berwarna merah hati. Semua itu terdapat di sebuah kotak berwarna coklat dengan pita merah muda di atas kotak itu." Sahut Yoon Jae

"Kalau begitu kita harus mencari kotak itu." Sahut Min Gi

Mereka semua memencar ke setiap sudut ruangan untuk menemukan kotak itu. mereka mencari kotak itu sampai keluar kamar Jiwon tapi mereka tidak menemukan kotak itu. Mereka terus mencari dan berharap kalau mereka segera menemukan kotak itu hingga malam tiba tapi kotak itu tidak mereka temukan.

Jiyeon sendiri juga tidak tahu dimana Jiwon menyimpan kotak itu. Mereka pun memutuskan untuk pulang dan kembali sabtu depan buat mencari kotak itu lagi.

bersambung...