Rico pun hanya bisa terdiam. Ia benar-benar malu kepada ayahnya karena selama ini Rico selalu memusuhi sang ayah karena belum bisa memaafkannya.
"Kamu tidak usah khawatir tentang istri dan anakmu. Papa akan meminta Doni menjaganya. Papa tahu dia begitu tertekan karena masalah ini. Kamu tidak usah khawatir," ucap Pak Erwin.
Rico masih saja diam. Pikirannya ke mana-mana saat ini. Terutama memikirkan sang istri yang ia tinggal. Pasti saat ini Davina sangat sedih. Ia juga sangat merindukan anaknya.
Pak Erwin melihat raut kesedihan dalam diri Rico. Bagaimana pun bencinya Rico terhadapnya. Rico tetaplah putranya. Ia tak mungkin mengabaikannya saat ini.
"Kamu enggak usah khawatir. Enggak sampai satu bulan. Kamu akan keluar. Harga diri Papa tidak mengijinkan Papa untuk membiarkan kamu diftnah seperti ini. Kamu tunggu saja," ucap Pak Erwin.
"Makasih, Pa," ucap Rico lirih.
"Setelah keluar. Kamu kunjungi kakakmu di Korea. Papa akan siapkan tiketnya," ucap Pak Erwin.
"Kenapa?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com