webnovel

Part 40. Lieverd ( Warning! 21+)

Olivia tidak jadi memakai kemeja kotak-kotak milik suami. Sudah kepalang basah untuk handuk selesai mandi.

Andi jail menggantinya dengan lingerie. Padahal Olivia sudah menyiapkan jubah mandi.

Insiden tadi membuat Olivia tidak mau menjauh dari Andi. Pasrah dengan yang dilakukan suaminya pada tubuhnya.

Andi bergerak perlahan. Ia telah bertekad memuaskan istrinya. Meski ini untuk pertama kali baginya dan Andi yakin begitu pula dengan Olivia. Tetapi bukan Andi kalau tidak mempersiapkan diri demi malam pertama yang ditunggu-tunggu oleh sepasang pengantin.

Andi meringis bila mengingat sering membaca yadong tapi tidak untuk nonton bokep. Kata-kata dalam cerita itu kasar sehingga Andi perlu mengimbangi pengetahuannya tentang hubungan intim dengan artikel kesehatan yang recommended tak lupa tentang kajian syariah-nya juga. Bagaimanapun Andi ingin kesan mendalam dan penuh makna untuk malam pengantinnya.

Andi sudah mempersiapkan suasana romantis di kamar pribadinya dan menyetingnya kedap suara biar desahan dan erangan mereka nantinya tidak didengar oleh yang lain.

Syukurlah insiden tak terduga itu bisa teratasi. Andi punya feeling kuat ketika istrinya dalam bahaya.

Sekarang suasana ketegangan tetap terasa tapi dengan nuansa yang berbeda. Ini saat-saat yang dinantikan oleh keduanya.

Wangi kelopak mawar dan lilin aromaterapi di sudut kamar membuat tubuh rileks. Lelah akibat rangkaian prosesi akad nikah bersambung acara walimahan mulai mengabur berganti kenyamanan

Fokus pada Olivia yang terlihat pasrah terhadap setiap perlakuannya.

Kelambu dilapis tirai tipis menyekat ranjang king size. Atap dengan seiling tinggi dan ventilasi berfilter persis AC yang disetel pada suhu paling dingin. Namun sentuhan lembut Andi di kulit Olivia seperti sengatan panas yang membakar syaraf-syaraf keduanya.

Olivia bergerak gelisah ketika Andi membuka pahanya perlahan dan menekuk lututnya. Meniup pelan area diantaranya lalu meniup memusat membuat Olivia menggelinjang hebat. Desahan tak tertahankan keluar dari bibirnya merasakan jemari Andi menggerayangi untuk mencari bagian-bagian sensitif dan mencapai yang tersembunyi.

Andi merangkak kembali ke atas. Menahan beban tubuhnya dengan siku dan telapak tangan sembari serius merecap. Latihan fisik yang rutin ia lakukan begitu menguntungkan baginya saat ini. Dekapan yang melingkupi Olivia begitu nyaman.

"Kamu sudah siap, Sayang?

My Sweet heart!"

Oh..

itu bukan pertanyaan pada Olivia tapi sebuah pernyataan. Olivia hanya bisa menggigit bibirnya. Dan itu membuat Andi tak tahan lagi. Ia mengangkat kedua kaki Olivia yang erat mengimpit badannya ke punggungnya.

"Walaupun kamu kesakitan tapi aku tidak akan berhenti karena aku tidak ingin mengecewakanmu, Lieverd! "

Bisik Andi lantas melafalkan doa perlindungan untuk kesekian kali sesaat sebelum menghujamkan pusakanya ke warangkanya.

Andi berpeluh

Ia tertahan

Olivia memejamkan matanya rapat-rapat. Meringis kesakitan.

Tapi Andi tidak mau menyerah. Mencoba mencari masalahnya. Batinnya mendoa memohon kemudahan segala urusan.

Sembari menenangkan istrinya dengan bisikan mesra dan sentuhan-sentuhan lembut.

Vaginimus?

Mungkin?

Andi tidak menjauhkan diri dari cawan kenikmatan tersebut. Malah makin intens menggoda.

Memberi perhatian lebih pada bagian intim itu.

Lagi!

Dengan seduktif meraba-raba mencari apa yang seharusnya Andi cari. Kembali ke area kewanitaan istrinya. Kali ini Andi lebih dalam lagi langsung dengan miliknya. Dan usahanya tidak sia-sia. Begitu cawan kenikmatan itu membuka maka Andi langsung menerobos masuk.

Olivia merasakan tubuhnya terbelah di tengah-tengah.

Andi melumat bibir Olivia yang sempat menjerit.

*sensored*

Tetapi itu bukan masalah lagi mengingat apa yang akan dilakukannya harus dituntaskan. Meskipun sebenarnya Andi juga tidak mempermasalahkan keperawanan. Andi yakin Olivia mampu menjaga dirinya dengan baik. Doa perlindungan keduanya tak pernah terlupa. Bersyukur Andi lah yang pertama bagi Olivia dan Semoga Allah menjaganya untuk selamanya.

Andi ingin segera menuntaskannya

Namun tidak ingin terburu-buru. Andi mendiamkannya beberapa saat agar istrinya terbiasa dan tersenyum mendapati Olivia masih terpejam.

"Buka pandangan mata kamu, Olivia!"

bisik Andi seraya menciumi lelehan air mata di wajah istrinya

"Aku tidak ingin kamu melewatkan momen penting ini hanya dengan menutup mata..

Ayo bukalah!"

Ajakan memuat perintah sambil memeluk tengkuk istrinya mengarahkan pandangan istrinya dimana tubuh mereka menyatu.

Olivia tersengal-sengal membuka matanya lalu reflek melingkarkan lengannya ke leher Andi. Membenamkan wajahnya ke bahu suaminya.

"M.. Maszz.. Ahn.. Ahndi… Andiii.. "

cicit Olivia mempererat pelukannya. Andi agak risih sebenarnya dengan panggilan Mas dari Olivia setelah menerima lamarannya. Olivia memanggil hanya dengan namanya terdengar lebih nyaman di telinganya

" Andi.. Ahhhh"

desahan tak tertahankan merasai milik suaminya memenuhinya yang meliuk-liuk di dalamnya. Isi hatinya ingin melepaskan diri tapi tubuhnya malah mendamba. Tak rela Andi berhenti begitu saja. Entah disadarinya atau tidak, Olivia mengangkat dan menggoyangkan pinggulnya hingga menguatkan hujaman itu bikin Andi menggeram.

Andi mulai menggerakkan pinggulnya dengan gerakan menghentak perlahan terus makin cepat makin cepat membuat Olivia mengerang.

Ya Tuhan!

sungguh.. mungkin rasa nikmat seperti ini yang mengakibatkan manusia bertindak nista. Memperturutkan hawa nafsu tanpa mau tau kalau ALLAH Maha Pencemburu. ALLAH Cemburu pada manusia yang lalai terhadap aturan-Nya. Padahal aturan itu demi kebaikan manusia itu sendiri.

Andi dan Olivia, masing-masing berharap apa yang mereka lakukan mendapatkan keberkahan. Untuk menggapai ridho-Nya, Andi menahan keinginan melakukan oral seks. Ia paham bahwa mulut itu tugasnya mulia jadi tidak pantas menyentuh hal hina meskipun telah dihalalkan baginya. Istrinya halal baginya tapi ia tak mencium vagina istrinya apalagi sampai menelan cairan lendirnya. Menyenggolnya saja membatalkan wudhu.

Berarti kan najis?

Andi memilih cara lain untuk menyenangkan istrinya dengan sentuhan sensual di bagian intim misalnya. Ia melakukannya dengan tangan kiri. Begitupun, Andi tak mau istrinya mengulum penisnya dan menelan air maninya. Apa yang dilakukan Olivia pada tubuhnya dengan meremas dan memeluknya erat sudah lebih dari cukup untuk membakar gairahnya. Meskipun apa yang Olivia lakukan adalah spontanitas. Seperti saat menyambut klimaks keduanya, Olivia membenamkan wajahnya di bahu Andi. Olivia melampiaskan rasa nikmatnya dengan menyesap sampai menggigit bahu suaminya. Tangan Olivia mencengkeram erat punggungnya. Mungkin kuku istrinya juga menggores punggungnya karena terasa perih. Sedang tangan Olivia yang lain meremas rambutnya kadang beralih ke bahunya. Andi menghiraukan rasa sakit gigitan dan cengkeraman itu karena sensasi ledakan gairah yang menyelubunginya lebih dahsyat.

*sensored*

Senyuman hadir di wajah ayunya. Gerakan Olivia menegakkan badan seraya meremas surai Andi yang meringkuk tertelungkup di dadanya sebagai upaya meregangkan otot. Namun Andi jadi menegang dengan gerakan kecil itu ditambah lenguhan yang membunyikan alarm di sekujur tubuhnya. Olivia tersentak dengan tubuh bagian bawahnya. Ada sesuatu yang memenuhi dan semakin menyesak di dalam sana.

Oh My Allah!

Terlambat ia menyadari itu…

suaminya belum melepas penyatuannya. Seketika terkesiap dengan sikap suaminya kemudian. Olivia mengerjapkan matanya. Lengannya pun masih erat memeluk suaminya.

Andi menyeringai…

"Rupanya, kamu begitu siap melakukannya lagi.."

cengiran menyebalkan.

Sikap cool yang orang-orang kenal dari Andi hilang entah kemana. Tak peduli tatapan kaget dari Olivia Andi membenahi selimut yang menutupi apa yang mereka lakukan di sebaliknya

"Dengan senang hati, My Sweet Heart…"

Tubuh Andi kembali melingkupinya. Olivia tak punya peluang untuk menghindar.

Dan Andi melakukannya lagi lagi lagi dan lagi…

Membuatnya terjaga sepanjang malam.

Ada scene yang sengaja disensor, ya!

Bab ini jadi vulgar dengan kata-kata yang lebih jelas.

Tujuannya agar tidak salah dalam memahami suatu perkara yang dianggap tabu

namun penting harus diketahui.

Bagaimanapun sebagai umat beragama ada aturan yang mesti dipatuhi demi keselamatan sekaligus kemaslahatan umat.

Dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga. Pasangan hidup kita.

Yun_Wcreators' thoughts