webnovel

Part 33 . Manglingi

.

.

D'Four Women Warriors berdandan ala Bridesmaids. Cekatan menyempurnakan penampilan Olivia.

Seserahan berupa sandang sak'pengadeg. Busana pengantin lengkap. Outfit hari istimewa Olivia-Andi  ditata dalam keadaan terbuka mengelilingi Olivia.

Tidak banyak cakap, Women Warriors sendiri yang turun tangan mendandani Olivia dengan riasan paes Ageng khas keraton. Istimewa karena Andi-Olivia pasangan berdarah biru. Bukan kalangan rakyat biasa yang mulai diperbolehkan mengikuti tradisi keraton. Kakek-nenek baik dari pihak papa maupun mamanya Olivia masih kerabat keraton Kasunanan pada masa pemerintahan kerajaan dulu.

Uwak-Emak, panggilan sayang Olivia untuk Kakek-neneknya dari pihak ibu, dua-duanya abdi dalem Keraton. Dimana kakeknya seorang hajar dan ahli pengobatan tradisional. Sekarang kakeknya masih seorang tabib. Tetapi beliau tidak membuka klinik pengobatan. Kegemarannya dilakukannya  dengan menjadi petani termasuk menyusuri pematang sawah  dan saluran irigasi.

Dengan pola rias cengkorongan untuk tengah dahi berbentuk panunggul. Yakni lonjong seperti potongan daun sirih yang ujungnya runcing. Pengapitnya berbentuk ngudhup kanthil Panitis juga sama tapi lebih kecil dari panunggul. Berakhir di godheg yang berbentuk lancip seperti mata pisau.

Masing-masing memiliki makna filosofis tersendiri.

Riasan dahi yang melambangkan kehormatan bagi wanita yang sudah menikah tersebut dilapisi warna berlian. Alasan khusus tentang pilihan warna istimewa tersebut. Agar serasi dengan yang diperbolehkan dikenakan oleh Andi. Ibunda ratu yang memilihkan.

Warna berlia tersebut bila terkena cahaya akan memantul bak Aurora Borealis. Ronanya akan cemerlang pernah warna -warni bila memantulkan sinar mentari.

Tasya memberikan cithak yang terletak diantara dua alis. Serupa bentuk ketupat sebagai simbol kesetiaan istri hanya pada suaminya seorang dan pusat perhatiannya pada keluarganya.

Menjangan ranggah atau tanduk rusa pada alis mata yang bercabang tiga bermakna sifat seorang istri yang cerdik, cerdas, sekaligus anggun.  Riasan mata yang sama pada pernikahan Anisa Pohan. Ditambah jahitan mata yang mempertegas bentuk mata Olivia. Dengan harapan agar nalarnya juga terbuka 

Dilengkapi cundhuk mentul berjumlah ganjil. Tasya memberikan 5 cundhuk sebagai simbol 5 waktu Sholat. Di depannya ada hiasan gunungan dan jungkat suri yang dipasang rebah dari anakan rambut sampai di depan letak hiasan gunungan. Anak rambut Olivia tidak boleh dicukur  atas permintaan ibunda ratu. Dibikin dari rambut panjang Olivia sendiri dibentuk gelungan bokor mengkurep. Maksudnya tengkurap karena seperti bagian atas bokor  yang menempel di kepala. Bawah bokor yang berbentuk bulatan diberi gelungan panjang yang dibiarkan menjuntai ke bawah disebut gajah nguling. Yang dimaknai wadah pengetahuan istri dan suaminya dengan harapan menjadi manfaat bagi keluarganya.

Sumping pun disematkan. Berbentuk mirip daun pepaya yang pahit bermakna kesediaan seorang istri menjadi pendengar yang baik meskipun kadang terasa pahit.

Belum lagi hiasan berupa gunungan, 

kalung sungsung, gelang paes Ageng, dan tidak lupa bunga melati.

Olivia yang biasanya rewel dengan riasan yang melekat padanya. Akan bertambah bawel bila berhadapan dengan kamera saat vloging.

Kali ini diam seribu bahasa. Dengan pandangannya mengikuti alur dandanan yang disematkan khusus untuknya. Olivia tau persis secara detail makna demi makna yang tersirat pada riasannya. Masa pingitan Olivia mempelajarinya. Sehari jelang pernikahan kemarin para Women Warriors membeberkan semua arti dari seserahan termasuk tata rias yang sudah dipersiapkan untuknya. Yang jelas tertanam menjadi doa kebaikan untuk kehidupan yang akan dijalaninya.

Siap atau tidak siap, Olivia menyadari bagaimanapun hari ini adalah ujung di sepanjang penantiannya.

Sepupunya Olivia, mbak Galuh berteriak histeris ketika memasuki ruang rias pengantin. Rita langsung membungkam mulutnya dengan setagen yang belum dikenakan mbak Galuh. Cewek tomboi ini sama rewelnya dengan Olivia kalau soal riasan. Malah lebih rewel lagi. Karena pada dasarnya tidak suka dirias. Yang judheg juru riasnya ketika membujuknya untuk menyelesaikan tahapan dandanannya.

Mbak Ajeng ternyata berisik juga saking antusiasnya melihat tampilan mempelai wanita yang ditunggu-tunggu tersebut.

Olivia dalam riasannya terlihat berbeda.

Dengan dibantu Rita dan Laras, Budhenya Olivia menyeret paksa Mbak Galuh dan mbak Ajeng keluar ruangan. Sedangkan Reina dan Tasya menyelesaikan dandanan Olivia. Membebat tubuh indah Olivia dengan jarik Sidomukti motif singgasana truntum. Diikat setagen hitam prada kemudian dilapis tapih pinjung warna merah. Atasannya kebaya hitam kutubaru panjang hingga menyentuh tanah terbuat dari beludru motif suluran silver. Murni! Payet dari emas dan perak murni. Hanya disamarkan hingga terlihat mirip hiasan imitasi.

Kemudian Reina dan Tasya membimbingnya memakai mules yang berwarna silver dan berpayet emas.

Begitu pula Andi yang paling akhir dipersiapkan. Yang dandanannya lebih simpel dari dandanan pengantin wanitanya. Ia masih sempat melakukan sidak dan gladi bersih bersama laskar Baris Pendhem agar walimah terselenggara tanpa kendala.

Ada berbagai skenario yang dipersiapkan kakangmas sekaligus pengawal pribadinya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Jawi Jangkep motif suluran griza berkerah agak tinggi berwarna hitam dari beludru. Jarik Sidomukti motif singgasana truntum seperti yang dipakai Olivia. Ambet polos warna putih dilapis Tapih pinjung yang senada dengan yang dipakai Olivia dilengkapi sabuk dengan epek timang untuk memasangkan keris dan warangkanya.

Chanela yang senada dengan baju dan jariknya.

Papanya Olivia memasangkan udheng kanigaran. Bros bentuk bunga kadupul dan kalung dari rangkaian bunga melati. Lalu sejenak merapikan letak kancing.

Dibantu para pengawal pribadinya membenahi wiron.

"Bismillah.. Bismillah.."

Hejo memecah kesunyian dengan suaranya yang unik. Dia sepertinya caper dengan menunjukkan atraksi kicauannya lewat video call.

Semua di ruangan tertawa karena papanya Olivia dan Andi tidak ingin jaim.

Ingin  tertawa, ya tertawa saja kenapa harus ditahan?!

Di acara istimewa itu, sepasang mempelai ingin semuanya diliputi kebahagiaan.

Namun persiapan jelang pernikahan menjadi tegang.

Hejo tidak diperbolehkan ikut bersama papanya Olivia ke kampung halaman. Pengasuhnya yang melarang karena dia tidak akan tenang bila tidak mendampingi Hejo. Sementara pengasuhnya dan keluarga harus mengurus rumah papanya Olivia biar tidak kosong. Semua keluarganya sudah seperti keluarga bagi Hejo.

Si Unyu yang sedari tadi mondar-mandir dalam kediamannya persis sedang inspeksi pasukan ikut bergembira dan melonjak -lonjak menyapa Hejo. Layaknya sahabat karib yang lama tak bersua.

Dodo sampai mendukung Unyu untuk mendekat ke layar LCD.

"Unyu sukses.. Unyu.."

Jerit Hejo antusias. Ada yang merekam momen luar biasa itu dan dikirimkan ke grup Baris Pendhem via WA.

Tim Women Warriors heboh menanggapinya. Bikin Olivia yang tengah menunggu ijab qobul dengan khidmat jadi melirik sinis. Dia sudah tahu konsekuensinya bahwa tidak akan diberitahu suasana apapun di ruang rias mempelai pria sebelum acara puncak selesai.

Semua tenang kembali begitu ibunda ratu masuk untuk memberitahu acara akan segera dimulai. Dengan menyematkan kembali cincin pemberian Andi di jari manis Olivia.

Tak lama terdengar alunan gamelan rampak sebagai pertanda acara telah dibuka. Pranata Acara pun memberi salam.

*****