Pagi itu, udara di MTs Roudlothul Qur'an terasa segar, namun ada nuansa haru dan penuh semangat di wajah siswa-siswi kelas 9. Hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan, dengan jadwal yang padat: 10 mata pelajaran sekaligus, terdiri dari 7 materi teori dan 3 ujian hafalan. Semua siswa tampak sudah mempersiapkan diri, termasuk Liora, Mika, dan Rani.
"Kita sudah sampai di hari terakhir. Tidak boleh menyerah sekarang!" ucap Liora sambil mengecek kembali ringkasan catatannya.
"Benar, Lo. Hari ini memang berat, tapi ini puncak perjuangan kita," tambah Rani sambil merapikan alat tulisnya.
Mika, yang biasanya santai, terlihat lebih serius kali ini. "Kalau ini selesai, aku mau tidur seharian di rumah," ujarnya sambil menarik napas panjang, membuat Liora dan Rani tertawa kecil.
---
Jadwal Ujian Hari Terakhir
1. Ujian Hafalan (Tahfidz Qur'an, Hadis, Doa-doa Harian) – Pukul 07.00–08.30
2. Pendidikan Agama Islam (PAI) – Pukul 08.45–09.45
3. Bahasa Inggris – Pukul 10.00–11.00
4. Matematika – Pukul 11.15–12.15
5. IPA – Pukul 12.30–13.30
6. Bahasa Indonesia – Pukul 13.45–14.45
7. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) – Pukul 15.00–16.00
8. Fiqih – Pukul 16.15–17.00
9. Bahasa Arab – Pukul 17.15–18.00
10. Akhlak – Pukul 18.15–19.00
---
1. Ujian Hafalan (Tahfidz Qur'an, Hadis, Doa-doa Harian)
Ujian dimulai dengan hafalan. Para siswa dipanggil satu per satu ke meja penguji, Ustazah Laila dan Ustaz Haris.
Liora maju pertama kali untuk menyetorkan hafalan Surat Ar-Rahman, dua hadis pilihan, dan doa-doa harian.
Dengan suara tenang dan lantunan merdu, Liora membaca Surat Ar-Rahman:
"فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ..."
Ustazah Laila tersenyum dan mencatat: "Hafalan lancar, tajwid sempurna."
Kemudian, Liora melafalkan hadis: "إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ..." (Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat). Terakhir, ia membacakan doa keluar rumah dengan fasih.
Mika, yang mendapat giliran setelahnya, tampak percaya diri. Meski sempat lupa satu ayat di Surat Ar-Rahman, ia tetap berusaha melanjutkan.
"Bagus, Mika. Hafalanmu semakin baik. Jangan berhenti muroja'ah," ujar Ustaz Haris sambil tersenyum.
Catatan Liora di Buku Ringkasnya:
Hafalan: Surat Ar-Rahman.
Hadis: Tentang niat dan keutamaan menuntut ilmu.
Doa-doa harian: Keluar rumah, masuk masjid, dan doa makan.
---
2. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Ujian kedua adalah PAI. Materi yang diujikan mencakup iman, Islam, dan ihsan serta rukun iman dan rukun Islam.
Pak Arif, guru PAI, membuka ujian dengan pesan singkat, "Anak-anak, ujian ini bukan hanya tentang hafalan, tapi juga pemahaman. Rukun iman dan Islam adalah dasar kehidupan kita sebagai umat muslim."
Soal pertama: "Jelaskan pengertian rukun iman dan sebutkan contohnya!"
Liora menulis dengan rapi:
"Rukun iman adalah dasar kepercayaan dalam Islam. Ada enam rukun iman: beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, rasul, hari kiamat, dan qada serta qadar."
Mika, yang sempat berpikir, akhirnya menulis jawabannya dengan benar setelah mengingat penjelasan Pak Arif.
---
3. Bahasa Inggris
Bu Rini memasuki kelas dengan lembar soal ujian Bahasa Inggris.
"Anak-anak, ujian hari ini meliputi reading comprehension dan writing. Jangan terburu-buru, pahami teks dengan baik."
Materi yang Diujikan:
1. Membaca dan memahami teks sederhana.
2. Menulis paragraf pendek.
Soal pertama adalah teks pendek tentang kegiatan sehari-hari di sekolah. Pertanyaannya: "What time does the school start?"
Liora menjawab: "The school starts at 7 a.m."
Di bagian writing, siswa diminta mendeskripsikan "My Favorite Teacher". Liora menulis:
"My favorite teacher is Ustazah Laila. She is kind and patient. She teaches us Tahfidz Qur'an and always reminds us to be better students."
---
4. Matematika
Bu Fitri membagikan soal ujian Matematika dengan wajah tenang. "Kerjakan dengan teliti. Fokus pada rumus dan langkah pengerjaannya."
Materi Ujian:
1. Operasi bilangan pecahan.
2. Persamaan linear satu variabel.
3. Volume bangun ruang.
Soal: "Hitung volume tabung dengan jari-jari 7 cm dan tinggi 10 cm."
Liora menulis langkah-langkah:
1. Rumus volume tabung: V = πr²t.
2. Substitusi: V = 3,14 × 7 × 7 × 10 = 1538 cm³.
Mika bersorak kecil di bangkunya. "Akhirnya aku paham rumus tabung!"
---
5. IPA
Pak Rizal memasuki kelas dengan membawa soal ujian IPA. Materinya tentang fotosintesis, sifat cahaya, dan organ tubuh manusia.
Soal: "Jelaskan proses fotosintesis dan tuliskan rumusnya."
Liora menulis dengan mantap:
"Fotosintesis adalah proses tumbuhan membuat makanan dengan bantuan cahaya matahari. Rumusnya: CO₂ + H₂O → O₂ + Glukosa."
Mika sibuk menggambar diagram daun kecil di lembar jawabannya. "Ini contoh klorofilnya, biar makin jelas!"
---
6–10: Materi Akhir
Di sesi siang dan sore, ujian berlanjut untuk SKI, Fiqih, Bahasa Arab, dan Akhlak. Ujian ini lebih menitikberatkan pada pemahaman materi dan latihan soal sederhana.
Materi SKI:
Perjuangan Khulafaur Rasyidin.
Peran tokoh Islam seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi.
Materi Bahasa Arab:
Membuat kalimat menggunakan kosakata seperti أَخٌ (akhun: saudara laki-laki) dan مَدْرَسَةٌ (madrasah: sekolah).
Materi Aqidah & Akhlak:
Pentingnya berkata jujur dan berbuat baik kepada orang tua.
Liora mencatat ringkasan materi di bukunya, sedangkan Mika dan Rani berusaha menyelesaikan semua soal dengan baik.
---
Saat bel terakhir berbunyi, tanda ujian kelulusan selesai, semua siswa menarik napas lega. Liora, Mika, dan Rani duduk di bawah pohon besar di halaman sekolah.
"Kita berhasil, Lo, Ran!" seru Mika dengan senyum lebar. "Rasanya seperti lari maraton selama seminggu!"
Liora tertawa kecil. "Iya, Mik. Tapi ini semua hasil perjuangan kita. Semua ilmu yang kita pelajari, mulai dari hafalan Qur'an sampai rumus tabung, pasti akan bermanfaat."
Rani menambahkan, "Ini bukan akhir, tapi awal, Kita membawa semua pelajaran dari madrasah ini untuk masa depan kita."
Dengan hati penuh syukur, mereka pulang sambil membawa pengalaman belajar yang tidak terlupakan. Ujian kelulusan di MTs Roudlothul Qur'an bukan hanya soal nilai, tapi tentang membentuk pribadi yang berilmu, berakhlak, dan siap melangkah ke jenjang yang jauh lebih berkualitas.
Hari yang dinanti akhirnya tiba.
Suasana di MTs Terpadu Roudlothul Qur'an pagi itu dipenuhi oleh para siswa, orang tua, dan guru.
Aula utama sekolah telah dihias dengan rapi. Papan bertuliskan "Penyerahan Rapor Kelulusan Kelas 9" terpampang di depan aula.
Semua siswa duduk rapi mengenakan seragam terbaik mereka. Di antara kerumunan itu, Liora, Mika, dan Rani duduk berdampingan di barisan tengah.
"Rasanya gugup juga ya, Li," bisik Mika sambil menarik napas dalam.
"Kalau nilaiku bagus, ibu pasti bangga banget."
Rani tersenyum, "Semua usaha kita sudah maksimal, Mik. Insyaallah hasilnya juga baik. Kita belajar tidak hanya untuk nilai, tapi juga untuk ilmu."
Liora mengangguk setuju sambil menatap panggung, tempat kepala sekolah dan para guru duduk. "Kita lihat saja nanti. Yang penting kita sudah sampai sejauh ini."
---
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, diikuti oleh sambutan dari Kepala Sekolah, Ustaz Farhan. Dengan suara tenang dan penuh kebijaksanaan, beliau menyampaikan pesan kepada para siswa.
"Anak-anakku sekalian, hari ini bukanlah akhir dari perjalanan kalian. Ini adalah langkah pertama menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selama belajar di madrasah ini, kalian telah mempelajari ilmu agama dan ilmu umum. Semoga semuanya bermanfaat untuk dunia dan akhirat."
"Selamat untuk semua siswa yang telah berjuang hingga hari ini. Kalian adalah generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap membawa kebaikan di mana pun kalian berada," lanjutnya, disambut tepuk tangan para hadirin.
---
Para wali kelas satu per satu dipanggil ke panggung untuk menyerahkan rapor kepada siswa. Wali kelas Liora, Mika, dan Rani, Bu Farida, maju dengan senyum hangat sambil membawa tumpukan rapor.
"Saya akan memanggil nama siswa satu per satu. Silakan maju ke depan untuk menerima rapor," ucap Bu Farida.
"Liora Anindea," panggilnya.
Dengan langkah percaya diri, Liora maju ke depan.
Kepala Sekolah menyerahkan rapor dengan senyum bangga. "Selamat, Liora. Teruslah menjadi anak yang rajin dan berprestasi."
Liora membungkuk hormat. "Terima kasih, Ustaz," jawabnya dengan suara lembut.
Kemudian, giliran Rani dipanggil. Dengan tenang, ia menerima rapornya. "Bagus sekali, Rani. Kamu selalu menjadi contoh baik di kelas," kata Kepala Sekolah.
Terakhir, Mika maju ke panggung dengan senyum lebar. "Mika, semangat belajarmu luar biasa. Pertahankan terus usaha dan ketekunanmu," ujar Kepala Sekolah sambil menyerahkan rapor.
Mika kembali ke tempat duduk sambil memegang rapornya erat-erat. "Li, Ran, aku deg-degan mau buka nilainya. Kalian duluan aja," bisiknya.
---
Detail Nilai Rapor
Di sudut aula, ketiga sahabat itu duduk membuka rapor masing-masing. Rasa haru dan bahagia menyelimuti mereka.
Rapor Liora
1. Tahfidz Qur'an: Nilai 95 – Hafalan lancar, tajwid sempurna.
2. Hadis: Nilai 90 – Pemahaman makna hadis sangat baik.
3. Doa-doa Harian: Nilai 95 – Fasih dan lancar.
4. Matematika: Nilai 88 – Penguasaan konsep baik, langkah pengerjaan rapi.
5. IPA: Nilai 92 – Pemahaman konsep dan praktik sains sangat baik.
6. Bahasa Indonesia: Nilai 93 – Penulisan teks deskriptif sangat baik.
7. Bahasa Arab: Nilai 90 – Penguasaan kosakata dan tata bahasa memuaskan.
8. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI): Nilai 94 – Pemahaman sejarah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin mendalam.
9. Fiqih: Nilai 91 – Pemahaman tata cara ibadah lengkap.
10. Akhlak: Nilai 95 – Sikap dan perilaku sangat baik.
Liora tersenyum penuh syukur. "Alhamdulillah, semua usaha kita tidak sia-sia," bisiknya.
Rapor Rani
1. Tahfidz Qur'an: Nilai 92
2. Hadis: Nilai 88
3. Doa-doa Harian: Nilai 90
4. Matematika: Nilai 87
5. IPA: Nilai 89
6. Bahasa Indonesia: Nilai 91
7. Bahasa Arab: Nilai 89
8. SKI: Nilai 90
9. Fiqih: Nilai 89
10. Akhlak: Nilai 95
Rani melihat rapornya dengan wajah cerah. "Alhamdulillah, cukup memuaskan. Ini semua karena kita belajar bersama-sama."
Rapor Mika
1. Tahfidz Qur'an: Nilai 85
2. Hadis: Nilai 80
3. Doa-doa Harian: Nilai 85
4. Matematika: Nilai 82
5. IPA: Nilai 88
6. Bahasa Indonesia: Nilai 85
7. Bahasa Arab: Nilai 83
8. SKI: Nilai 84
9. Fiqih: Nilai 86
10. Akhlak: Nilai 90
Mika menatap rapornya dengan senyum lebar. "Aku nggak nyangka bisa dapet nilai sebagus ini! Bahkan matematika yang bikin pusing pun akhirnya aku taklukkan!"
"Kamu hebat, Mik. Usaha kerasmu terbayar," puji Rani sambil menepuk bahunya.
"Iya, Mik. Kita semua berhasil karena saling menyemangati," tambah Liora sambil tersenyum.
---
Setelah semua rapor dibagikan, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Haris. "Ya Allah, berkahilah ilmu yang telah kami pelajari. Jadikanlah kami anak-anak yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat untuk keluarga, agama, dan bangsa."
Suasana aula menjadi hening seketika, hanya suara doa yang menggema, membawa harapan baru bagi semua siswa.
---
Di halaman sekolah, Liora, Mika, dan Rani berdiri di bawah pohon besar, tempat favorit mereka selama tiga tahun terakhir.
"Rasanya tidak percaya sudah selesai. Tiga tahun di sini benar-benar banyak kenangan," ujar Liora sambil menatap bangunan sekolah.
"Kita bukan cuma belajar ilmu, tapi juga belajar jadi pribadi yang lebih baik," tambah Rani dengan suara haru.
Mika tersenyum lebar, "Betul. Sekarang aku tahu kalau belajar itu nggak sia-sia. Bahkan yang dulu aku pikir sulit, ternyata bisa aku lewati."
Dengan hati penuh syukur dan langkah yang ringan, mereka bertiga meninggalkan halaman sekolah dengan membawa raport di tangan mereka.
raport bukan sekadar kertas nilai, tapi bukti dari kerja keras, doa, dan dukungan semua guru yang mendidik mereka dengan penuh kasih sayang.
"Selamat tinggal MTs Roudlothul Qur'an," bisik Liora dalam hati.
"Terima kasih untuk semua pelajaran berharga ini. Kami akan melangkah lebih jauh dengan bekal yang telah kau berikan."
Langit sore menyambut mereka dengan cerah, seakan memberi tanda bahwa hari ini adalah akhir dari satu perjalanan, dan awal dari masa depan yang lebih gemilang.