Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, akhirnya merekapun sampai di acara Jeweluxe.
Terlihat jelas sederetan mobil-mobil mewah ber-merk Bugatti yang sedang berjajar memenuhi lahan parkir di Jeweluxe.
Risma terkagum-kagum melihat sederetan mobil mewah tersebut.
"Bay ..., yang datang kesini pengusaha semua ya ...?." tanya Risma.
"Pastinya iya Ris, karena Jeweluxe tidak dibuka untuk kalangan umum, dan yang mendapatkan undangan untuk hadir hanyalah keluarga pemilik perusahaan saja, termasuk Ardian pasti juga ada disini." ujar Bayu.
"Terus, kita akan parkir dimana nih, Bay?, kok jauh amat masuknya?." Risma kembali bertanya.
"Setiap tempat parkir di Jeweluxe memiliki plank sendiri-sendiri dari setiap masing-masing perusahaan, dan Royal Industri kebetulan medapatkan urutan parkir kedua, jadi kita akan kesana." ungkap Bayu.
Sesampainya di parkiran tersebut, Bayu dan Risma segera turun dari mobil,dan saat mereka turun tersebut, Risma langsung menuju ke parkiran "satu", sebuah parkiran yang bertuliskan Grib Royal, parkiran tersebut sedang dikerumuni banyak orang pada saat itu.
Karena Risma berjalan menuju parkiran tersebut, akhirnya Bayu bergegas mengikuti Risma.
"Wao ..., benar-benar fantastic." ucap Risma saat melihat mobil yang sedang di parkir di parkiran tersebut.
Risma kemudian mendekati mobil yang sedang berada di parkiran tersebut, parkiran dimana banyak orang yang sedang ramai berfoto-foto dengan mobil tersebut.
"Itu adalah Bugatty Veyron, yang semua body nya terbuat dari emas dan seluruh kacanya terbuat dari berlian putih yang sebening kaca, jenis berliah "KOH I NOOR" yang per 100karat nya senilai 150miliar. Mobil ini hanya dibuat satu unit di dunia dan sesuai dengan keinginan pemesan. Pemilik mobil ini adalah Om Thomas, ketua dari Jewluxe sekaligus direktur utama perusahaan produsen berlian terbesar di kota Royal, yaitu Grib Royal.
Grib Royal diprediksi memiliki cadangan berlian di bawah tanah sebanyak 153.000.000 (seratus lima puluh tiga juta) karat (Mct). Tambang berlian ini sudah beroperasi sejak tahun 1986. Tambang ini juga sudah menggali sampai kedalaman tanah 320 meter di kota Royal. Berlian pada tambang ini diperkirakan berada sampai kedalaman 720 meter. Oleh karena itu, masih besar kemungkinan tambang ini untuk tetap digali dan ditemukan berlian-berlian yang berkualitas di lapisan tanah yang lebih dalam, jadi jangan heran kalau mobil nya Om Thomas berlapis emas dan berlian." ujar Bayu menjelaskan kepada Risma sembari berjalan menuju pintu masuk Jeweluxe.
"Berarti mobil itu nilainya sangat mahal dong?!." tanya Risma yang sedang berjalan disamping Bayu.
"Ya ... begitulah, mungkin seharga 1600triliun kalau di jual." kata Bayu.
Tidak lama mereka berjalan, akhirnya Bayu dan Risma telah sampai dan telah masuk kedalam gedung Jeweluxe. Gedung tersebut adalah gedung yang dalam setiap ruangan di kelilingi oleh berlian berlian yang indah yang berada di dalam kaca di setiap tembok ruangan di gefung tersebut.
"Sungguh luar biasa ya ..., berlian-berlian di Jeweluxe sangat indah." kata Risma yang terkagu-kagum melihat perhiasan-perhiasan tersebut.
"Itulah alasan nya, kenapa aku mengajakmu kesini, selain bagus, setiap acara Jeweluxe selalu mengadakan lelang 10 perhiasan terlangka di dunia, kita tidak hanya disini saja, kita akan ikut ke acara lelang tersebut, dan kamu boleh menawar perhiasan yang kamu suka." kata Bayu sembari berjalan menuju ruang lelang sembari melihat-lihat beberapa perhiasan yang di lihat oleh Risma.
"Trus, kalau sudah aku pilih, siapa yang akan membayarnya, perhiasan itu pasti sangat mahal." ucap Risma sembari berjalan dan melihat-lihat beberapa perhiasan tersebut.
"Tenang ..., jangan khawatir, aku yang akan membayarnya untuk kamu." kata Bayu sembari mengacak-acak rambut Risma.
Risma hanya tersenyum saat Bayu mengacak-acak rambutnya, dia tersenyum sembari menatap mata Bayu yang semakin membuat hatinya merasa nyaman ketika Bayu sedang berada disampingnya.
"Kayaknya aku beneran jatuh cinta deh, sama ni cowok." kata Risma dalam hati sembari berjalan kembali menuju ruang lelang Jeweluxe dengan hati yang berbunga-bunga.
Tak selang berapa lama mereka berjalan, akhirnya merekapun sampai di depan pintu masuk ruang lelang jeweluxe.
"Sebelum masuk ruang lelang ..., aku mau ke toilet dulu ya, kamu mau tunggu aku disini, atau masuk duluan juga ngak apa-apa, kalau masuk duluan, kamu cari aja plank yang bertuliskan Royal Industri." kata Bayu yang langsung pergi menuju ke toilet dan meninggalkan Risma.
"Aku ..., nunggu kamu aja." kata Risma sembari memandang Bayu yang sedang berjalan menuju ke toilet tersebut.
Bayu hanya mengacungkan jempol pada saat itu, dia mengcungkan jempol sembari terus berjalan dan tanpa melihat ke arah Risma.
Di dalam ruang lelang di Jeweluxe, hanya menghadirkan 10 perusahaan teratas yang memiliki pengasilan lebih dari 5.000triliun, dan setiap perusahaan hanya memiliki 4 kursi di ruang lelang Jeweluxe, setiap empat kursi dari masing-masing perusahaan tersebut, di beri garis pita yang mengelilingi kursi tersebut dengan fungsi sebagai pembatas antara salah satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Jika orang yang memiliki perusahaan dengan nominasinya berada dibawah sepuluh perusahaan tersebut, maka perusahaan itu hanya bisa menumpang disalah satu perusahan dari sepuluh perusahaan yang sudah tertera di undangan lelang Jeweluxe.
Dan itu pun jika dia diijinkan untuk menumpang oleh pemilik perusahaan tersebut, karena biasanya hanya teman baik, kerabat atau rekan bisnis saja yang diijinkan menumpang.
#10 perusahaan yang berhak ikut serta dalam pelelangan Jeweluxe.
1.Asian Jaya 13.140triliun
2.Bankit Sanjaya 12.300triliun
3.Rudina 12.100triliun
4.Global Mobile 11.000triliun
5.Le Beyone 8.700triliun
6.Royal Industri 8.555triliun
7.Muara Dinda 7.500triliun
8.Marga Indrustri 7.499triliun
9.Kroya 7.490triliun
10.Lion Group 7.480triliun
Data tersebut juga ter-pampang jelas di pintu masuk ruang lelang Jeweluxe, hingga Risma yang sedang berada di depan pintu ruang lelang tersebut juga melihatnya.
"Lion Group?!." ucap Risma yang tercengang begitu melihat data tersebut.
Tak selang berapa detik Risma melihat data tersebut, tiba-tiba terdengar suara seseorang sedang menepuk kan tangannya dengan pelan.
"Prok! Prok! Prok!."
Risma segera menoleh kearah suara tepukan tangan tersebut.
Suara tepukan tangan tersebut berasal dari seseorang yang sedang berjalan kearahnya, seorang laki-laki berkumis tipis dan berambut panjang, memakai hem putih dengan setelan jas dan dasi berwarna hitam, dan dengan gelang rantai emas di tangan kanannya.
"Ardian ...." ucap Risma ketika melihat seseorang tersebut berjalan kearahnya.
Ternyata Laki laki itu adalah Adrian, Owner Lion Group yang datang bersama dengan antek antek nya.
"Wah! Wah! Wah ..., benar-benar mengagumkan ..., seorang Risma gadis penjual diri bisa datang ke Jeweluxe adalah hal yang sangat luar biasa." kata Ardian sembari membelai ujung rambut Risma dan kata-kata tersebut disambut dengan tertawa riang oleh antek-antek nya.
"Ha ha ha ha ...." suara tawa orang-orangnya Ardian usai ia berkata.
Risma hanya diam dengan tanpa menatap muka Ardian yang orangnya sedang berdiri tepat didepannya.
"Untuk apa kamu datang kesini Risma ...?, lebih baik kamu datang ke kantorku dan tidur bersamaku semalam, aku pasti akan memberimu Jeweluxe yang baru kepadamu." kata Ardian sembari memegang dagu Risma, sehingga membuat Risma memandangnya dan lalu Ardian metatap matanya sembari melotot kepadanya.
Seketika itu pula Risma langsung menghempaskannya, melempar tangan Ardian dan berkata.
"Tunggulah Ardian, aku pasti akan menjebloskanmu ke penjara!." kata Risma sembari balik memelototi Ardian.
"Penjara?!. Ha ha ha ha." sahaut Ardian dan lanjut tertawa.
"Risma ... Risma!, uangku mampu membeli hukum, dan kamu sudah sepuluh kali gagal dalam menjebloskanku kepenjara, lebih baik lupankan masalahmu dan bersenang senaglah dengaku. Ha ha ha ha." ujar Ardian yang sedang berjalan memasuki ruang lelang Jeweluxe sembari tertawa dan meninggalkan Risma.
Risma tidak membalas ucapannya dan mengatakan apapun kepadanya pada saat itu, dia hanya mengepalkan kedua tanggannya.
"Tunggu saja Ardin aku pasti berhasil menjebloskanmu kepenjara!. " kata Risma dalam hati sembari mengepalkan kedua tangannya saat Ardian memasuki ruang lelang tersebut.
Bayu yang sudah kembali dari toilet dan dari kejauhan melihat kepergian Ardian memasuki ruang lelang tersebut, segera datang menghampiri Risma yang mukanya kesal seketika bertemu dengan Ardian. Dan tanpa sengaja Bayu mendengar apa yang dikatakan Ardian sebelum dia pergi untuk memasuki ruang lelang tersebut.
"Sudah lah ..., jangan terlalu dipikirkan, aku pasti akan membatumu." kata Bayu sembari menggandeng tangannya.
"Yuk, kita masuk." ucap Bayu sembari menggandeng tangan Risma dan mengajaknya memasuki ruang lelang.
Tanpa mengatakan sepatah katapun, Risma mengikuti ajakan Bayu yang sedang menggandeng tangannya dan membawanya memasuki ruangan lelang tersebut.
"Kakak ...." sapa Dewi yang sudah duduk di kursi perusahaan Royal Industri saat melihat kedua kakaknya (Bayu dan Risma) sudah hadir di acara tersebut.
Risma yang melihat Dewi, seketika itu wajahnya yang terlihat kesal, langsung kembali ceria begitu melihat Dewi sudah berada di kursi yang mereka tuju.
"Dewi ..., kok kamu sudah ada di sini?." tanya Risma yang langsung memeluk Dewi dan langsung duduk disampingnya.(samping Dewi)
Belum sempat Dewi menjawabnya, tiba-tiba Bayu menyahut pertanyaan Risma.
"Kan, aku sudah bilang kalau Dewi itu pintar, dia pasti tau kemana dia harus pergi untuk menemui kita." sahut Bayu sembari menyalakan sebatang rokok untuk dihisapnya.
Dewi tersenyum tipis begitu mendengar ucapan Bayu. Lalu ....
"Iya Kak .., aku tau kalau aku pulang kerumah kakak ..., pasti kalian nggak ada dirumah, jadi aku putuskan untuk langsung kesini saja." ungkap Dewi yang sedang duduk di samping Risma.
"Memang pintar kamu ya ...." ucap Risma sembari mengelus kepala Dewi yang sedang duduk di sampingnya.
"Kakak kok lama amat sih ..., aku sudah nunggu dari tadi lho ...." kata Dewi
"Maklum pengantin baru. Ha ha ha ha." kata Risma dan lalu tertawa lirih.
Mendengar perkataan Risma, Dewi pun juga ikut tertawa dan bebisik kepada Risma dengan lirih.
"Memangnya Kak Bayu normal?!." tanya Dewi dengan berbisik kepada Risma.
Saat itu pula mereka berdua saling pandang, dan langsung tertawa terbahak-bahak sembari mereka berdua memandang Bayu yang sedang duduk di belakang mereka.
"Ha ha ha ha. " tawa mereka saat memandang Bayu sesaat, dan lalu segera kembali menghadap kedepan dengan kompak.
"Apa kalian menertawakanku?." tanya Bayu yang merasa telah di tertawakan sembari menghisap sebatang rokok dan duduk dengan sangat santai.
"Enggak ...." ucap Risma dan Dewi secara bersamaan sembari mereka kembali saling pandang dan sama-sama tersenyum.