webnovel

FREE READ - Saingan Sang Playboy [SLOW UPDATE―Misteri & Romansa Gelap]

Novel berlatar Jepang ♡ DARK, SWEET, AND DANGEROUS LOVE STORY! ♡ BACA BAB 109 INFO PENTING SAYA! MOHON BACA HALAMAN INI SAMPAI HABIS SEBELUM LANJUT MENGIKUTI CERITA INI! WAJIB, YA! Ayo dukung novel ini setiap hari menggunakan BATU KUASA (POWER STONE) agar tetap GRATIS alias TIDAK DIKUNCI __________________________________________ Blurb: Fujihara Misaki, perempuan bertipe Sadako (hantu dari film terkenal, The Ring) dengan gelar hikikomori dan kutu buku, tiba-tiba saja dimintai tolong oleh lelaki tampan dan playboy, Toshio Wataru, yang tinggal di sebelah apartemennya. Tak ingin lama-lama berurusan dengan lelaki itu, ia menyetujui saja permintaannya walaupun diam-diam memiliki phobia terhadap playboy. Tanpa perempuan itu ketahui, Wataru yang aslinya ternyata memiliki kepribadian buruk, sadis, dan bermulut tajam itu, sudah mengincarnya sejak awal dengan niat tersembunyi: menghancurkan Misaki dengan cintanya! Sebuah permintaan sederhana penuh intrik dan tipu daya yang akan mengubah kedua nasib anak manusia tersebut! Inilah kisah permainan takdir penuh emosi yang menguji kesabaran! Bermula dari cinta sederhana dan tulus hingga menyeret banyak pihak dalam misteri, pertumpahan darah, air mata, harapan, rasa percaya, dan perjuangan bertahan hidup.... Apakah Misaki yang berpenampilan cupu dan suram sesuram hidupnya mampu menjalin hubungan dengan seorang Playboy sadis dan jenius berwajah rupawan? Apakah niat Wataru menghancurkan Misaki akan terwujud? Atau malah sebaliknya, sang playboy itu yang akan hancur lebur dan bertekuk lutut di hadapan Misaki yang ternyata masa lalunya menyimpan banyak rahasia dan misteri? Siapkan hati dan tissue kalian! Karena novel ini akan mengajak kalian menaiki roller coaster perasaan hingga membuat kalian ketagihan meminta bab selanjutnya! LAGI DAN LAGI! Apa yg akan kalian dapatkan dari novel ini? 1. Misteri, misteri, & MISTERI! 2. Romansa gelap yg bikin greget & penasaran dgn porsi 75%! Humornya juga ada, loh! 3. Sebel banget TAPI SERU & BIKIN NAGIH!!! 4. Hal-hal terkait Jepang (budaya, daerah, dll) 5. Aksi dan thriller 6. Mengasah otak tapi santai! 7. Suka cerita detektif yg mengungkap kasus pembunuhan & organisasi rahasia? Baca! ---------------------- ⚠️ PERHATIAN! ⚠️ 1. BERPOTENSI MEMBUAT PEMBACA INGIN MEMBANTING PONSEL SENDIRI, MEMAKI-MAKI CERITA DAN AUTHOR, TAPI TETAP LANJUT BACA KARENA PENASARAN AKUT! 2. SLOW STORY, JADI ALURNYA LAMBAT DAN BISA MEMBUAT BEBERAPA PEMBACA YANG TIDAK SABARAN MENJADI BOSAN KARENA BAB BARU RILIS SANGAT LAMBAT. MAAF, SAYA ORANG YANG SIBUK, TAPI SUKA NULIS! :) SAYA PUNYA KERJAAN JUGA, LAGIAN INI GRATIS! SAYA NGGAK DIBAYAR SEPESER PUN! DAN KALIAN NGGAK USAH BAYAR, KOK, KALO MAU BACA INI. GRATIS = SABAAARRRRR!!! 3. KALO SUKA CERITA INI, MAKA "WAJIB" UNTUK VOTE SETIAP HARI, KALO NGGAK VOTE ARTINYA CINTA KALIAN PALSU PADA NOVEL INI! HAHAHA! xD DAN TIDAK BERHAK KOMEN MINTA UPDATE, YA! :P KARENA, SAYA TAHU SIAPA SAJA YG SUKA VOTE NOVEL INI! ♡ Read at your own risk! Selamat membaca! ( • ̀ω•́ )✧ ■ CERITA INI ADALAH FIKSI, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ORANG, KELOMPOK, TEMPAT, MAUPUN PERISTIWA YANG SEBENARNYA ■ ----------------------------------------- Novel ini adalah karya asli anak bangsa, DILARANG menyalin dan meniru dalam bentuk apapun! Copyright @2019 by NatsuHika ----------------------------------------- Disclaimer: The original story is made by me, but the picture of the cover is not mine. I just used it temporary and it's been edited. All credits of the picture belong to the respective owner.

NatsuHika · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
112 Chs

Godaan Liar

"Bagaimana aku tahu kau tidak bohong? Tidak mengerjaiku? Tidak menjebakku lagi?"

"Gunakan otakmu, Misaki." Ia menunjuk pelipisnya sendiri.

"Apaan, sih!"

"Otakmu benar-benar lamban, ya, persis seperti siput. Tidak heran aku bisa menipumu dengan mudah." ia menyentil dahi Misaki. "Kita rekam pertemuan besok. Puas?"

"Sakit!" rintihnya.

"Ah! luka di dahimu sepertinya sudah sembuh. Untung bekasnya tidak parah." Ia menyapukan ibu jarinya penuh kasih pada bekas luka Misaki, matanya terlihat lembut.

"Bukan urusanmu!" ia menyingkirkan tangan lelaki itu dengan kasar.

"Bukankah ini menarik? Kau dan aku punya luka di dahi? Couple scar. Love Scar." Bisiknya di telinga Misaki dengan nada menggoda. Bibir Wataru menyentuh daun telinganya, turun perlahan ke pipi sang wanita.

"Hentikan!"

Misaki mendorong tubuh Wataru dengan tangannya yang bebas, dan seperti dugaannya, sadako mini market itu jijik berdekatan dengannya. Terbukti dengan reaksinya cepat-cepat mengelap telapak tangannya setelah menyentuh dada telanjang sang playboy, pipinya pun digosok sekeras mungkin, muka perempuan itu pucat pasi.

Sudut bibir sang dewa bisnis berkedut tak senang melihatnya.

Kembali, ia meremas tangan Misaki, kali ini sangat kasar dan kuat hingga ia mengira tangannya mungkin akan patah. Rintihannya sama sekali tak diacuhkan oleh lelaki itu.

"Kau ini, ya, benar-benar!" ia menggertakkan gigi, kesabarannya sudah mencapai batas. "Baiklah! Aku akan mengalah kali ini. Lupakan semua kata-kataku sebelumnya. Aku akan berhenti melirik perempuan lain. Bagaimana? Apa dengan begini kau akan puas sekarang? Mainan menjadi kekasih sungguhan? Budak menjadi ratu? Alergi menjadi kesukaan? Semua perbuatanmu akan aku maafkan, juga hutang-hutangmu akan lunas. Kau bisa membuka topengmu. Aku juga akan memanjakanmu dengan kemewahan ketimbang menyiksamu. Ayo, akhiri permainan tarik ulur ini yang bikin aku sakit kepala. Dan hanya akan ada satu kontrak yang lebih menguntungkanmu. Kau hanya perlu jadi wanitaku seorang!"

Misaki tersinggung hebat, keningnya bertaut kesal.

Apa ini? Sekarang, dia ingin agar aku jadi wanita simpanannya? Permainan apalagi yang ditunjukkannya?! Otaknya benar-benar tidak beres! Geramnya membatin.

"Nah, bagaimana? Kau hanya milikku seorang, begitu pun aku, sepenuhnya milikmu."

"Omong kosong?! Bercanda juga ada batasnya! Apa belum cukup mengerjaiku kemarin? Belum cukup menjebakku? Belum cukup menyiksaku? Aku manusia! Bukan boneka!"

"Kalau aku bilang aku serius saat itu, apa kau percaya? Kalau aku bilang aku serius saat ini, apa kau juga akan percaya?" ia menatapnya lekat-lekat, jantungnya berpacu cepat menunggu balasan Misaki.

"Dasar playboy penipu! Aku tidak akan pernah percaya padamu meski kau benar-benar menyukaiku! Cih!" Misaki membuang muka.

"Heeeee.... Tak kusangka kau main sekeras ini. Sangat menantang. Aku jadi suka sekali." ia tersenyum dingin penuh minat. Lelaki itu kembali berbisik dengan nada lebih menggoda di telinga sang wanita. "Kau membuat darahku berdesir, Mi-sa-ki."

"Dasar gila! Lepaskan! Nanti perempuan itu lihat!" kali ini Misaki berusaha melepas remasan Wataru menggunakan tangan satunya dengan menekan luka lelaki itu, berharap ia kesakitan, melepasnya tanpa sadar.

Jengkel dengan aksi itu. Wataru menekannya ke dinding luar dengan jemari mereka yang terjalin berada di atas kepala perempuan bermata empat itu.

Pintu menutup dengan sendirinya.

Kedua bola mata Misaki membesar, hawa dingin menyeruak dari dalam dadanya.

"Apa kabedon adalah jurus andalanmu sebagai playboy? Hobi sekali kau menekan perempuan ke dinding, ya?! Tidak kreatif!" ledek Misaki, sudut bibirnya berkedut.

Perempuan itu sebenarnya gelisah dan dalam keadaan waspada tingkat tinggi, tapi jika ia terlihat gentar, lelaki itu mungkin akan menghina dan mempermainkannya lebih sadis lagi.

Wataru tersenyum licik. Matanya berkilat.

"Kenapa? Takut ketahuan? Bukankah ini menarik? Bikin hati deg-degan, kan? Hanya kau yang kuperlakukan begini, loh!" Napas lelaki itu menyentuh kulit wajahnya.

Misaki memejamkan mata kuat-kuat, merasa terhina hingga ke relung hatinya. Amarah menggelegak di dadanya.

"Lepas sebelum aku melukaimu, Toshio-san! Aku serius!"

"Kau bisa apa, hah, dengan tubuh kecilmu ini? Dan lagi! Mulut kecilmu itu masih saja memanggilku Toshio-san, Toshio-san. Apa susahnya memanggilku Wataru tanpa gelar kehormatan? Apa perlu aku membayar mulutmu, baru sebut nama depanku? Dasar Matre!" tangan kirinya meraih dagu Misaki.

Mata mereka terkunci satu sama lain.

Untuk sesaat, Wataru diam menikmati momen itu meski ekspresi lelaki itu sulit ditebak.

"Kenapa, sih, denganmu? Lepas! Sebelum aku benar-benar melukaimu!"

Wataru mengelus lembut sepanjang kontur wajah Misaki. Sebuah desakan aneh di hatinya menjerit ingin memeluk perempuan itu seperti sebelumnya, hanya saja lebih lembut dan intense. Namun, hal itu segera tertelan oleh amarah yang tak jelas ditujukan untuk siapa, dan perasaan bingung menjungkir balikkan hati dan pikirannya di saat bersamaan.

Sorot matanya berubah penuh kebencian pada Misaki, berpikir bahwa keanehan yang terjadi padanya adalah kesalahannya, akibat trik kotor perempuan itu. Ia pun meraih jemari mereka yang saling terpilin, kemudian memejamkan mata, mulai menikmati setiap jilatannya pada punggung tangan Misaki dengan cara yang begitu kasar, seksi, dan liar. Sisa-sisa air liur lelaki itu menggantung antara kulit Misaki dan lidahnya yang terjulur keluar, membentuk seutas benang air, seperti jaring tunggal laba-laba.

Sang playboy menyeka bibirnya, tersenyum puas. Sorot matanya terlihat kenyang bagaikan seekor serigala yang akhirnya makan setelah kelaparan sekian lama.

Kedua bola mata Misaki membesar, tak fokus. Bulu kuduknya merinding.

Kaget, ngeri, malu, terhina, dan jijik di saat bersamaan tidak cukup menggambarkan isi hatinya saat ini.

Dia, kan, baru saja 'gelud' dengan perempuan itu?! Lalu bertingkah cab*l seperti ini! Rendah sekali perbuatannya! Dikiranya dia itu perempuan apaan? Sungguh lelaki murahan!

"Sikat gigi sana! Menjijikkan! Mes*m brengs*k!" Misaki mendorong kuat-kuat tubuh Wataru, dan berusaha kembali menarik lepas tangannya, hati dan pikirannya kini mengisyaratkan sinyal-sinyal untuk melarikan diri. Sayangnya, lelaki itu benar-benar kuat.

Toshio Wataru tergelak sinting.

Tangannya yang bebas disisipkan ke sela-sela rambutnya, berkata penuh jenaka. "Misaki, Misaki.... Kau membuatku gemas ingin 'merusakmu' saja. Benar-benar alergi yang menarik!"

DEG!

Merusak? Merusak katanya? Apa itu tidak berlebihan? Sadar tidak, sih, dia ngomong apa??? Aku tak menyangka lelaki itu serendah ini! Benar-benar tak tahu malu! LELAKI BUSUK! Pekiknya membatin.

Jantung Misaki terasa perih tercabik-cabik oleh kelakuannya, ingin rasanya ia menjerit bak orang gila. Alih-alih demikian, ia mengepalkan tangan kanan.

Tatapannya kosong, ia terdengar putus asa. "Keuntungan dari kontrak yang kau tawarkan itu. Terserah aku jadi budak atau mainan seperti apa yang ingin kau hancurkan, tapi aku ingin tak ada kontak fisik apa pun di antara kita. Baik saat berdua, atau pun di depan umum. "

Wataru diam.

Ia merasakan ada yang aneh dengan perempuan itu, tapi sulit untuk dijelaskan.

"Tidak bisa. Yang lain."

Misaki menggertakkan gigi seketika, sorot matanya penuh kebencian. "Kalau begitu, berhenti mempermainkanku! Dan jangan menghinaku dengan mengajak tidur terus! Aku bukan perempuan murahan seperti Mika atau perempuan bayaran seperti tuduhanmu!"

Lelaki itu tiba-tiba mencekiknya.

"Oi... Jaga mulutmu... Kau tahu apa soal Mika, huh?" Bisiknya dingin dan tajam di telinga Misaki.

"Ugh... Se-sekarang-, kau mau membunuhku? Bagus. Bu-bunuh saja. Bangs*t!"

"Kenapa mesti membunuhmu jika kau lebih asyik saat hidup? Mainanku yang seru dan menarik. Ah, alergi favoritku." Wataru mengelus lembut leher Misaki, dan kembali mencekiknya penuh hasrat.

Lagi-lagi Misaki merinding mendengar perkataan lelaki itu.

*Couple Scar. Love Scar : Bekas Luka Pasangan. Bekas Luka Cinta.

NatsuHikacreators' thoughts