Metha meringis merasakan rasa sakit yanga menjalar pada pinggangnya. Tania telah mendorong kedua bahu dirinya dengan kasar hungga membuat ia terjatuh seperti ini.
Metha memegang pinggangya yang tearsa ngilu dan mngeusapnya dengan pelan berharap rasa perih itu hilang dalam sekejap.
Tidak boleh lemah!
Tiga kata itulah yang melekat pada otaknya sekarang. Dengan sekuat tenaga Metha bangun dari sungkurannya, tangan kanannya sudah kembali bergelantung pada samping tubuhnya. Ia harus bisa meyakinkan tai ajika dirinya bai-baik saja sa tidak mudah sakit hanya karena dorongan barusan.
Tania semakin tersenyum miring, kedua tatapannya juga semkain tajam. Akan tetapi, ia sama sekali belum merasa puasa jika sebelum wanita buruk rupa itu menjerit kesakitan, alias menderita karena ulah dirinya.
"Lain kali, jangan sok berani jika Didit mg masih saja jatuh," turut Tania menyindir Metha.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com