"Terima kasih atas tubuhnya, Sayang."
Rey membisikkan perkataan itu tepat di telinga kanan wanita yang masih terlelap dalam mimpinya, dia merupakan kekasih bayangannya.
Rey beranjak masuk ke dalam kamar mandi dengan badan yang sama sekali tidak tertutupi oleh sehelai benang pun. Ia tidak merasa malu, karena ia sudah terbiasa seperti ini.
"Aku pikir kamu sudah pergi meninggalkanku."
Rey menutup pintu kamar mandi, kemudian ia terkekeh kecil mendengarnya.
"Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu, Sayang," ucap Rey berjalan mendekati kekasihnya seraya membenarkan dasi yang belum terikat rapi.
"Omong kosong! Nyatanya kamu selalu meninggalkanku ketika aku masih tertidur lelap," desis wanita tersebut mengingat kembali dengan kebiasaan Rey terhadapnya.
"Lupakan hal itu!" titah Rey, karena ia sangat tidak suka jika orang lain mengatakan tentang dirinya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com