Perjalanan kami dimulai dari rumahnya Pak Aries sekitar pukul 04.30 pagi WITA, setelah 2 jam lebih berkendara kami tiba di Baubau, kesibukan pelabuhan Murhum kota Baubau menyambut kami.
kami bertiga menuju loket pembelian tiket untuk kapal pagi, rute Baubau Kendari, setelah urusan tiket selesai, kami berjalan menuju gerbang keberangakatan karena kapal kan segera berangkat.
"loh, kalian mau kemana?" Pak Aries menatap heran pada ku dan Tera, ketika sudah di dalam kapal, bukan nya berjalan lurus menuju ruang B seperti Pak Aries kami malah berbelok untuk menaiki tangga
"saya sengaja ambil ruang C pak, tidak tahan dengan dinginnya AC, nah ternyata Tera pengen juga, jadi kita beli tiket yang dekatan nomor nya". Aku memang memanggil Tera dengan nama saja tanpa embel-embel ibu karena kami seumuran
"oh, tapi kalau kalian ada perlu, nanti cari saja saya di ruang B".
"siap, pak".
Setiba di ruang C, Kami segera mencari nomor kursi sesuai yang tertera ditiket lalu duduk. Ruangan C agak sepi karena banyak kursi yang tidak terisi mungkin karena bukan musim liburan serta kebanyakan penumpang memilih menghindari ruang C terkecuali kalau ruangan lainnya sudah penuh, aku justru kebalikannya, di ruang C walaupun nggak ada AC, tapi angin bebas masuk dan spotnya bagus, kami bisa menikmati perjalanan hampir 5 jam berada di lautan yang kalau tidak ada pegalihan dipastikan akan sangat membosankan. Dan lagi, kantin kapal ada di ruang C, jadi kalau saya lapar atau butuh ngemil nggak perlu ke ruangan lain lagi.
…
Pukul 10 lewat kapal berlabuh di pelabuhan Nusantara Raha, memang kapal yang kami tumpang ini memiliki rute Baubau- Raha – Kendari, jadi sebelum sampe di Kendari kapal ini akan singgah di Raha untuk menurunkan penumpang tujuan Baubau- Raha, dan atau menaikan penumpang tujuan Raha-Kendari, sebaliknya ada juga kapal yang dari Kendari –Raha – Baubau.
Pada saat kapal baru berlabuh, para kuli dan pedagangan asongan berebut untuk masuk kedalam kapal berdesakan dengan penumpang, aku memperhatikan semua keriuhan ini dari balik tempat duduk. Pasangan suami istri yang duduk di belakang kursi kami turun digantikan dua orang cewek .
Setelah sekitar setengah jam berlabuh, kapal berbunyi menandakan akan segera berangkat lagi, para pedagangan asongan berlomba-lomba untuk keluar, bahkan ada yang lompat dari dek kapal ke dermaga, saya sudah sering melihat adegan semacam ini, karena sewaktu kuliah kapal ini selalu jadi transportasi satu-satunya, tapi saya tidak bisa berhenti ngeri membayangan kalau mereka bisa saja tercebur ke laut.
…
Aku memutuskan membuka Hp dan mengaktifkan data internet, setelah kuaktifkan banyak sekali notifikasi pesan WA yang masuk, ada dua dari Pak Aries, baru dikirim 15menit yang lalu
From: Pak Aries KS
Tempat pelatihan nya di rubah, bukan lagi di hotel Zenith tapi di hotel Venus
From: Pak Aries KS
itu untuk bahasa Inggris kalau kewirausahaan mereka di Hotel Putri
To: Pak Aries KS
Oke pak
"Ra, Lokasi pelatihannya diubah, nih ada pesan dari Pak Aries". Aku menoleh pada Tera yang duduk di sampingku Sambil menunjukan HP ku yang berisi pesan WA antara aku dan Pak Aries.
"Lah… beda hotel dong kita …." Katanya dengan ekspresi kecewa "Duh, mana saya tidak tau di bagian mana lagi ini hotel Putri?"
"Saya tau kalo hotel yang ini, bagus dia. Lewati jalur utama. Dari pelabuhan naik angkot langsung tiba di depan hotel. Tinggal kasi tau sama sopir angkot nanti diturunkan disana. Tapi kalo yang hotel venus ini jalur nya tidak dilalui angkot, saya mesti pesan taksi kayaknya".
"Loh mbak berdua ini ke Kendari juga untuk pelatihan?" Aku menoleh mendengar kalimat tersebut, dan mendapati dua cewek yang naik kapal dari Raha tadi menatap kami dengan penasaran. Rupanya mereka mendengar percakapanku dan Tera
Aku mengangguk "iya nih".
"Mbak pegang mapel Kewirausahaan yaa?''cewek yang tadi berbicara bertanya lagi, sedangkan temannya hanya memandang kami.
"oh, bukan, saya Bahasa Inggris, temanku yang kewirausahaan" aku menunjuk Tera.
"oh, kalo saya ikut pelatihan kewirausahaan, teman yang disebelahku yang ikut untuk bahasa Inggris", jawab cewek itu lalu menunjuk temannya, temannya hanya tersenyum kecil lalu mengangguk
"begitu" aku mengangguk saja, binggung mau menanggapi seperti apa.