webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Thiếu niên
Không đủ số lượng người đọc
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

240. Mengantar Siska Pulang

"Iya, gua lagi M. Perut gua agak mules dari tadi. Duh nih ser-seran banyak banget lagi," ungkap Siska sambil meringis.

"Duh, gimana dong? Lu gak minum obat?"

Siska menggelengkan kepalanya. "Udah aja. Gak apa-apa kok. Udah biasa."

Bara meringis. Menjadi seorang perempuan itu tidak mudah. Jika setiap bulan Bara harus merasakan mulas-mulas karena datang bulan, bisa-bisa ia absensi di buku rapotnya akan mendapatkan nilai yang jelek.

Selesai makan, Bara langsung kembali bekerja lagi. Para asisten apoteker yang lain makan juga secara bergiliran. Suasana bekerja di tempat ini ternyata amat sangat sibuk.

Bara sempat berjalan ke ruangan depan farmasi dan melihat ada ratusan pasien yang menunggu obat-obatan. Tiga orang asisten apoteker sedang membagikan obat-obatan sambil menjelaskan cara pemakaian obatnya dan kegunaannya.