"Nero, kenapa waktu itu kamu tidak mau aku antar pulang" tanya dal dal yg sedang berjalan di sebelahku
"saat itu aku baru sampai di sini dan belum ada tempat tinggal, tapi aku tidak bisa bilang aku tidak punya rumah pada wanita cantik seperti mu, dimana harga diriku" jawabku dengan santai
"lalu di mana kamu tidur saat itu, aku mencari mu saat itu dan tidak menemukanmu" tanya dal dal sambil memegang lengan ku dan menggoyangkannya
"saat itu aku hanya tidur di taman, lagian di sana cukup sepi" jawab ku dengan santai
"eehh kenapa kamu tidak bilang" seru dal dal
"jika aku bilang, apa kamu akan mengajak ku ke hotel atau apa" kataku dengan kesal
"benar juga, jadi dimana kamu tinggal sekarang"
"aku tinggal di dekat rumah jaegu, sepertinya kamu juga tertarik pada nya" kataku dengan nada main main
"apa kamu cemburu, apa kamu cemburu" kata dal dal dengan nada gembira
"di sekolah ini masih banyak wanita cantik, kenapa aku harus cemburu, itu semua pilihanmu, aku tidak punya hak untuk mengatur siapa yg kamu sukai" jawab ku dengan acuh tak acuh
"apa kamu tidak menyukaiku, kenapa tidak cemburu jika aku menyukai pria lain"
"aku menyukaimu, bukan berarti aku mencintaimu, kita baru kenal beberapa hari, aku juga belum tahu wanita seperti apa kamu, sifat mu, dan kebiasaan mu, serta cinta itu perlu di pupuk secara perlahan agar menjadi cinta yg kokoh dan bertahan lama"
"saat aku mengatakan cinta pada wanita, itu berarti aku harus siap menjaganya, membuatnya bahagia dan selalu mendukungnya mencapai impiannya, jadi pertanyaannya apakah kamu wanita yg layak untuk cinta ku atau sebaliknya apakah aku pria yg layak untuk cinta mu, kamu harus berpikir baik baik sebelum menggunakan kata kata cinta" jelas ku dengan santai
"Nero aku.." tapi sebelum dia selesai berbicara aku dengan cepat menyelanya
"kita masih punya banyak waktu, mari kita pastikan perasaan masing masing secara perlahan, tidak perlu terburu buru, aku tidak akan lari" kataku dengan tenang
tapi saat itu seorang wanita dengan pakaian olahraga merah melewati kami dengan sepedanya.
setalah agak jauh dia tiba tiba berbalik kembali ke arah kami dan berhenti di depan kami sambil memandang kami berdua.
"dal dal, aku tidak menyangka kamu kalah dengan cara yg memalukan dan apa kamu sudah menyerah dengan jaegu" kata wanita itu dengan nada main main.
"ini bukan urusan mu, menjauh dari kami" kata dal dal dengan kesal, tapi wanita itu hanya mengabaikannya dan mulai mengalihkan perhatiannya pada ku.
"sepertinya kamu pria yg kuat, mau bertarung dengan ku" tanya wanita itu.
"aku bisa membantu mu berlatih, tapi aku tidak memukul wanita, bukan karena aku meremehkan wanita, tapi karena memang tidak ingin memukul wanita, kecuali wanita itu benar benar membuatku marah" jawab ku dengan santai
"sepertinya kamu pria yg memiliki prinsip, atau kamu hanya pria mesum" tanya wanita itu dengan nada main main
"mungkin keduanya, ada juga yg bilang aku tak tahu malu dan juga bajingan mungkin kamu bisa menambahkannya untuk referensi" balasku sambil tersenyum lembut.
"ha ha ha kamu sangat berbeda dengan pria pemalu itu, jadi kapan aku bisa memukul mu, maksud ku berlatih dengan mu" kata wanita itu dengan gembira
"lakukan sesuka mu, tapi saat ini dal dal berjanji akan mengantar ku pulang, jadi lain waktu saja atau kamu bisa ikut dengan kami dan kita bisa berlatih di rumah ku"
"Yoo ide yg bagus, ayo cepat naik ke sepeda ku, aku akan mengantar mu" kata wanita itu dengan penuh semangat
"tentu saja" saat itu aku langsung memeluk dal dal dan duduk boncengan sepeda tersebut, lalu membawa dal dak di pangkuanku.
"he he he aku suka ide mu Nero" kata dal dal dengan bahagia.
"kalian, apa yg kalian berdua lakukan, itu hanya khusus untuk satu orang" kata wanita itu dengan kesal
"ayo ini juga bagian dari latihan" kata ku dengan nada menyemangati
"sial jangan sampai sepeda ku rusak gara gara kalian" kata wanita itu dengan kesal yg sudah mulai mengayuh sepedanya dengan susah payah.
_______________________________
di depan rumah ku, wanita yg bernama moon young lee itu memarkirkan sepedanya dengan terengah engah.
"sial kalian berdua sangat berat" kata young Lee dengan kesal
"ayo masuk dulu, akan ku buatkan minuman segar agar stamina mu pulih" saat itu aku langsung masuk di ikuti dengan yg lainnya.
saat masuk ke rumah, young Lee melebarkan matanya dan berjalan keluar lagi dengan cepat.
setelah itu dia masuk lagi dengan wajah bingung.
"ada apa dengan rumah mu, di luar dan di dalam tampak berbeda" tanya young Lee dengan penasaran.
"apa kamu tahu pepatah jangan menilai sebuah buku dari sampul nya" kata ku dengan santai dan akhirnya dia hanya terdiam sambil menggaruk kepalanya dengan bingung.
"selamat datang tuan muda, selamat datang para tamu, silahkan masuk dan duduk dulu, saya akan persiapkan minuman dingin untuk kalian, tuan muda silahkan ganti pakaian dulu" kata iren yg datang untuk menyapa kami.
"kalo begitu kalian duduk dulu, aku akan berganti pakaian setelah itu kita ke ruang bawah tanah untuk berlatih" kataku dengan santai dan langsung pergi ke kamarku.
_________________________________
"nona pelayan, apa kalian hanya tinggal berdua saja di sini" tanya dal dal dengan wajah penasaran yg saat ini sedang duduk di ruang tamu bersama young Lee sambil menikmati minumannya.
"ya kami hanya berdua saja dan tuan muda tidak punya orang tua lagi di dunia ini, bisa di bilang aku lah walinya saat ini, jadi katakan saja apa yg ingin kamu ketahui, selama bukan sesuatu yg akan membahayakan tuan muda aku bisa menjawabnya" kata Iran sambil tersenyum lembut
"anu apa Nero sudah punya pacar" tanya dal dal dengan malu malu
"tentu saja belum, kalian berdua adalah wanita pertama yg tuan muda pernah undang ke rumahnya atau mungkin calon nyonya ku, apa kalian berdua tertarik menjadi nyonya ku" kata iren dengan nada main main
"pufff" saat itu young Lee menyemburkan minuman yg dia minum dari mulutnya.
"maaf maaf, aku hanya kaget, aku hanya datang untuk bertarung dengan Nero, tidak lebih, biarkan dal dal saja yg menjadi nyonya mu" kata young Lee dengan panik
"sayang sekali, jika ada dua nyonya bukankah rumah ini akan lebih meriah" kata iren dengan nada sedih
"nona pelayan itu tidak baik, memiliki dua istri di larang di negara ini" kata dal dal dengan wajah kesal
"he he he aku hanya bercanda, apa nona dal dal ingin menjadi nyonya ku, aku bisa membantu mu" kata iren dengan nada bercanda
"benarkah, apa saja yg harus aku lakukan" kata dal dal dengan penuh semangat
"mendapatkan tuan muda sebenarnya sangat mudah tapi juga sangat sulit, kamu tidak perlu melakukan hal yg aneh aneh, selama kamu benar benar mencintainya di dalam hati mu, tuan muda akan mengetahuinya dan dia tidak akan mengabaikan cinta mu, jadi kamu hanya cukup menumbuhkan cinta mu padanya di dalam hati mu"
"hanya itu" kata mereka berdua dengan serempak, lalu mereka berdua saling memandang.
"hanya itu, tidak perlu sikap berlebihan atau hal lainnya, selama kamu mencintainya dalam hati mu, maka hati mu akan menuntun mu melakukan apa yg harus di lakukan" jawab iren dengan ramah
"tapi bagaimana kalian menumbuhkan cinta di dalam hati kalian, itu lah tugas yg paling sulit, tuan muda tidak suka wanita yg hatinya bingung dan tidak bisa membedakan antara cinta dan hanya rasa suka sesaat"
"bagaimana kamu tahu semua ini" tanya dal dal dengan penasaran.
"itu pengalaman pribadi ku, aku juga mencintai tuan muda, sangat sangat mencintainya" kata iren dengan wajah nostalgia, hal ini membuat mereka berdua menatap iren dengan wajah kaget
"cinta ku berbeda dari cinta yg kalian pikirkan, cinta ku adalah cinta pengabdian, aku hanya ingin selalu melayani tuan muda, melindunginya dan selalu berusaha membuatnya bahagia"
"termasuk memastikan bahwa tuan muda menemukan istri yg baik untuk nya"
"jadi kenapa kamu hanya menjadi pelayannya" tanya young Lee dengan bingung
"karena inilah keinginanku, aku hanya ingin melayani tuan muda, bahkan jika status ku adalah seorang budak aku tidak peduli, selama aku bisa bersamanya dan melayaninya, menjaga nya dan melihatnya bahagia itu sudah cukup bagi ku, bahkan jika suatu saat tuan muda akan meninggalkan dunia ini aku akan ikut bersama nya dan selalu menjadi pelayannya di mana pun itu, inilah cinta ku, jadi kamu juga harus tahu cinta seperti apa yg kalian miliki pada tuan muda"
"apa itu cinta seorang istri, cinta seorang sahabat, cinta seorang teman, cinta seorang kekasih, cinta seorang kakak atau cinta seorang ibu"
"cinta itu tidak terbatas, jadi jangan membatasi hati mu" saat itu mereka berdua masih bengong memikirkan kata kata iren.
"ehem apa kalian bertiga sudah selesai bergosip, iren jangan ajarkan hal hal aneh pada mereka, otak mereka tidak cocok untuk itu, hanya ada tinju dan tendangan di dalam otak mereka" kataku dengan santai yg menyela percakapan mereka.
"ya ya otak ku memang hanya ada tinju saja, jadi ayo cepat aku tidak sabar untuk memukul mu, maksud ku berlatih dengan mu" kata young Lee sambil menahan rasa kesalnya.
"ok ikuti aku" saat itu aku mulai melangkah ke ruang bawah tanah dan di ikuti dengan yg lainnya