webnovel

Bab 135

di sore hari phoena yg tertidur dengan manis di pangkuanku akhirnya membuka matanya.

"apa kamu sudah bangun, apa kamu bermimpi indah, aku melihat mu tersenyum saat tidur tadi" tanyaku sambil mengelus kepala phoena

"itu itu aku tidak ingat mimpi apa itu" jawab phoena dengan panik dan wajahnya mulai memerah

"OOO jadi kamu bermimpi kita menikah" kataku dengan santai

"bagaimana kamu tahu, maksudku aku benar benar tidak ingat, jangan asal menebak" saat itu phoena mulai bangkit dari pangkuanku dan buru buru untuk turun.

tapi saat itu itu phoena langsung tersandung dan langsung terjatuh dari atas kereta dengan wajah menghadap ke tanah.

"hati hati" teriak ku, lalu dengan cepat aku muncul di depan nya dan kami berdua akhirnya terjatuh ke tanah bersama.

"maaf Nero, apa kamu tidak apa apa" tanya phoena yg ada di atas tubuh ku dengan cemas.

"tidak apa apa, apa kamu baik baik saja" jawabku dengan santai

"aku baik baik saja" saat itu kami berdua saling menatap dan aku merasa kan detak jantung phoena semakin cepat.

saat itu tangan kanan ku langsung mengelus kepalnya dan memberinya sedikit tekanan agar wajahnya bisa lebih dekat dengan wajah ku.

merasakan hal ini phoena juga tidak melawan, dia dengan cepat menutup matanya dan akhirnya kami pun mulai berciuman.

"ehem anu maaf menggangu, tapi Marie memanggil kalian katanya makanan sudah siap" kata aram dengan wajah canggung dan langsung berlari dengan cepat.

hal ini membuat kami berdua tersadar dan buru buru bangun dari tanah.

"benar benar memalukan" gumam phoena dengan lembut sambil memeluk lengan ku.

"jangan terlalu di pikirkan, ayo kita makan dulu"

"hanya kamu yg tidak akan memikirkannya, kenapa aku bisa mencintai pria seperti mu" gumam phoena dengan sedih

__________________________________

saat itu semua anggota militan duduk melingkari api unggun dan saling berbincang bincang.

saat itu Aram juga datang dengan panik sambil terengah-engah.

"ada apa dengan mu, di mana Nero dan phoena, bukankah kamu sedang mencari mereka" tanya Yuri dengan penasaran

"tidak apa apa, sebentar lagi mereka akan datang" jawab Aram dengan panik

"AHA kamu pasti melihat adegan yg tidak cocok untuk seorang anak kecil kan" kata Marie yg mengagetkan semua orang

"aku bukan anak kecil" teriak aram

"mm kami semua percaya, tapi kenapa wajahmu memerah" kata kain yg tiba tiba dan langsung membuat semua orang tertawa

tetapi sesaat berikutanya semua orang tiba tiba terdiam melihat phoena yg memeluk lengan seorang pria tampan dengan mesra datang secara perlahan.

melihat tatapan semua orang, phoena langsung melepaskan pelukannya dengan panik.

"sayang ku ayo makan dulu, Marie masak masakan spesial untuk menyambut saudari baru Marie" kata Marie dengan gembira yg langsung memecah suasana canggung.

"benarkah, dimana saudari mu Marie" tanya phoena sambil melihat sekeliling dengan bingung.

setelah beberapa saat phoena mulai memperhatikan tatapan semua orang yg aneh ke padanya.

"kenapa kalian menatap ku seperti itu, dimana saudari Marie, kenapa aku tidak melihatnya" tanya phoena dengan bingung.

lalu semua orang langsung menunjuk ke arah phoena yg membuatnya terdiam.

lalu dengan cepat saya mengeluarkan sebuah cermin dari inventory dan menunjukannya pada phoena.

"apa kamu sudah melihatnya, dia terlihat sangat cantik dan imut" kataku dengan santai.

lalu tiba tiba wajah phoena mulai memerah dan dia dengan cepat bersembunyi di belakang ku.

"ini sangat memalukan, ini salah mu, kamu masih saja menggoda ku"

tiba tiba tawa semua orang mulai terdengar lagi.

"phoena yg pemalu akhirnya kembali lagi, mari kita rayakan ha ha ha" teriak kain sambil tertawa

"ya ya ayo kita rayakan" kata semua orang setuju.

saat itu Marie mulai membagikan makanan yg dia masak kepada semua orang.

saat aku hendak mencari tempat duduk, phoena langsung memelukku dari belakang.

"Nero jangan pernah tinggal kan phoena lagi" kata phoena dengan lemah

"aku tidak akan meninggalkanmu, ayo kita makan dulu, semuanya menunggu" jawabku sambil mengelus tangan phoena

"mm"

saat itu akhirnya kami makan dengan gembira

_________________________________

"wow masakan Marie benar benar enak, apa nama masakan ini, baru pertama kali aku melihatnya" tanya kain

"mm benar benar enak, ini lebih enak dari tokek yg sering aku makan" kata aram

"namanya ramen, masakan khas dari tempatku berasal" kata Marie dengan senyum lembut

"ngomong ngomong kita semua belum tahu dari mana kalian berasal" tanya Yuri

"aku berasal dari negara yg bernama Jepang yg lokasinya sangat jauh dari sini, kalian tidak akan bisa menemukannya dan suamiku Bahakan lebih jauh lagi, hanya wanita yg sudah menjadi miliknya yg bisa pergi ke tempat Nero berada" jawab Marie dengan penuh semangat

"lalu bagaimana kamu bisa muncul ke sini" tanya Yuri dengan penasaran, saat itu semua orang mulai memperhatikan Marie

"itu kemampuan khusus yg di miliki sayang ku, selama kamu menjadi wanitanya sepenuhnya kamu bisa tahu di mana dia berada dan muncul langsung di depannya, begitu juga sebaliknya, he he he jadi jika kamu sudah menjadi wanita sayangku jangan pernah bermimpi untuk kabur" kata Marie dengan senyum lembut sambil menatapku dan phoena yg ada di sebelahku

"aku tidak akan kabur" kata phoena sambil mendekatkan dirinya pada ku.

"lalu apa tujuanmu jauh jauh datang kemari, apa ada masalah di tempat mu" tanya aludra penyihir wanita dengan dada montok

"tempat kami tinggal baik baik saja, bahkan lebih bagus ribuan kali lipat dari di sini, aku hanya ingin bermain, sayang ku sudah bermain ke sini lebih dari satu tahun jadi aku merindukannya, jadi aku minta ijin dengan istri tertuanya untuk menyusul sayang ku dan tada disinilah aku berada bersama sayangku" kata Marie dengan gembira

"Nero berapa banyak istri yg kamu miliki" tanya phoena yg ada di sebelahku

"jangan khawatir phoena, sayangku tidak pernah pilih kasih, Marie adalah istri yg paling bungsu tapi sayang ku tidak pernah mendiskriminasikan ku, kamu akan tahu nanti saat kamu benar benar menjadi istri sayangku"

"bahkan jika kamu memintanya menghancurkan dunia ini, sayangku tidak akan segan segan mengabulkan permintaan mu, sayangku sangat mencintai kami dan kami juga sangat mencintai nya" kata Marie sambil menatap phoena dengan senyum lembut.

"Nero apa benar seperti itu" tanya phoena sambil menatap ku

"tentu saja itu benar, aku tahu apa yg kamu pikirkan" saat itu saya mulai mengelus kepala phoena

"tapi inti dari perjalanan kalian bukan hanya mengalahkan raja kegelapan, tapi ini ujian bagi kalian, bagaiman menghadapai kegagalan, bagaimana kalian menghadapi setiap rintangan yg ada, di situ lah nilai perjalanan ini, karena akan selalu ada raja kegelapan dan akan selalu ada pahlawan yg akan mengalahkannya"

"Nero aku pikir kamu hanya pria mesum dan tak tahu malu, tapi kamu juga bijaksana" kata phoena dengan wajah datarnya yg membuat semua orang tertawa

"jangan percaya phoena, sayangku hanya pura pura bijaksana, sebenarnya dia hanya malas dan masih ingin terus menggoda mu, benar kan sayang ku" kata Marie dengan senyum main main

"tentu saja tidak, aku akan membantu phoena dengan seluruh kekuatanku, tapi kekuatan ku sendiri tidak cukup, kita harus menggabungkan kekuatan kita bersama sama untuk menyelamatkan dunia ini" kata ku dengan wajah serius

"mehh" kata Marie dengan wajah menghina

"Nero, jawab phoena dengan jujur, apa pedang mu bisa menyerap energi gelap yg ada di buku ini" tanya phoena dengan serius

"itu sepertinya agak susah" jawab ku dengan canggung

"bohong, kamu pembohong, saat terakhir kali buku ini mengeluarkan energi gelap di desa itu pedang mu dapat menyerapnya dan kegelapan di buku ini berkurang sedikit, apa kamu pikir aku tidak akan memperhatikannya" teriak phoena dengan marah

"tenang tenang biar aku jelaskan dulu, jangan marah marah seperti itu" kataku dengan panik sambil menenangkan phoena

"kamu penipu, padahal kamu punya kemampuan untuk melakukannya kenapa kamu hanya diam saja" saat itu phoena mulai memukuli bahu ku dengan ke dua tangannya

lalu dengan cepat aku menangkap kedua tangannya dan langsung mencium bibir nya.

"Ara Ara nice kiss" kata Marie dengan bahagia

dan semua orang hanya bisa menggelengkan kepalanya

"apa kamu sudah tenang sekarang" tanyaku sambil menatap phoena yg masih membatu

"kamu benar benar tak tahu malu, lihat semua orang menonton" kata phoena yg sudah membenamkan wajahnya di lengan ku karena malu

"sebenarnya itu bisa di lakukan, tapi sebaiknya aku melakukannya di pusat kegelapan itu dan lihatlah buku itu hanya ada setengah nya saja, kenapa repot repot melakukan hal yg setengah setengah" kataku dengan santai

"jadi kamu sudah memiliki cara untuk menghadapai raja kegelapan" tanya Yuri dengan penuh semangat

"ikuti saja rencana mu sebelum nya, saat kita bertemu raja kegelapan aku sudah punya cara yg ampuh untuk menghadapinya dan memulihkan chain chronicle" jawabku dengan tegas