Baik dalam sifatnya ataupun tindakannya dalam bergaul, dan kesehariannya di rumah dan di lingkungan sekitarnya dan tidak terkecuali teman-temannya di sekolah, dan guru-gurunya di SMP yang selalu menjadikan adi pemimpin, yang dapat diandalkan meskipun usianya yang masih remaja.
"Yaudah kalo gitu kamu lanjutin cerita kamu, mas pengen denger semuanya" mengesampingkan kebingungannya sementara, untuk sesaat memfokuskan kepada cerita adiknya, berharap dia mendapat gambaran yang lebih luas tentang cerita yang ada.
"Iya mas, ita lanjutin ceritanya, jadi setelah ita lihat bayangan item itu ita sempet kaget cuma bayangan itu gak lama ilang, jadi ita kaget dan takut, dan saat kita masuk dan duduk diruang tamu ita kaget lagi, saat lihat burung pak de yang paling pinggir deket dapur, ga bisa diam dan terbang-terbang terus seakan pengen kabur dari sangkarnya"
"Ok stop disitu dulu, mas pengen coba inget-inegt juga saat kita masuk ke dalam ruang tamu Pak De, emang saat kita masuk ke dalam ruang tamu awalnya biasa aja, mas sempet lihat ko burung itu biasa-biasa ja, tapi emang ga berapa lama saat kita nunggu mas agus buat keluar dari kamar, tiba-tiba burung itu ga bisa diem dan kaya berontak pengen keluar dari kandang."
Mencoba menganalisis ingatan ya antara dirinya dan ita, memang benar apa yang ita sampaikan awal mereka masuk burung-burung itu tampak normal-normal saja, sampai tidak berapa lama setelah mereka duduk tepatnya burung murai yang ada di paling ujung dari ketiga burung yang ada tiba-tiba saja tampak seperti panik dan ingin kabur dari sangkarnya
Adi yang melihat itu awalnya merasa kaget tetapi dikarenakan dia mungkin merasa itu wajar atau biasa, sebab mungkin burung itu ingin terbang di kandangnya jadi dia tidak terlalu memperhatikan lebih lanjut
Dan hal itu berbeda dari ita yang sejak masuk telah melihat sesuatu yang tidak biasa, karena gerakan burung itu ita menjadi penasaran dan memfokuskan pandangannya kepada sangkar burung itu
Jadi terlepas dari panggilan masnya saat mas agus masuk ia hanya terdiam dan tampak seperti bengong dan tidak sadarkan diri
Dan adi yang memikirkan kembali reaksinya dan reaksi ita seperti melihat celah pada pandangannya karena dia tidak terus memperhatikan burung itu, padahal jika ia memperhatikan lebih lanjut mungkin petunjuk akan ia dapatkan lebih jelas
Tapi sayang ia tidak melakukan itu karena ia hanya tidak menanggapi segala sesuatunya berbeda dari apa yang seharusnya dan merasa hal yang ada disana normal-normal saja, jadi dirinya mengecualikan gerakan dari burung murai tersebut.
"Ok kamu bisa lanjut ceritanya, setelah itu apa yang ita liat?"
"Setelah itu, ita liat lama kelamaan burung itu kaya sesak nafas ada yang mencekiknya, dan ita yakin ita ga salah lihat karena sayap-sayap burung itu semua ketekuk dan seperti di genggam erat sama sesuatu, cuma anehnya ita ga liat ada yang megang, tiba-tiba aja burung itu berhenti di udara kaya melayang"
"Melayang? Kamu yakin, kok Mas sama Mas Agus ga liat apa-apa sama ga ngeh sih"
"Bener mas ita ga boong, itu burungya melayang dan ga gerak, ita juga ga tau kenapa mas adi sama Mas agus ga bisa liat"
"Makin aneh aja cerita kamu ta, tapi gapapa terus lanjut ceritain"
"huuuu, orang cerita serius juga mas mah, yaudah ita maafin ita lanjutin ceritanya, jadi ita kaget terus liatin itu burung sampe satu ketika tiba-tiba ada tangan putih pucet yang keliatan megang itu burung, cuma ga ada badanya, disitu ita kaget dan takut dan ga berani liat lagi ke arah burung, jadinya ita nunduk aja terus dan diem "
"Oh karena itu kamu ditanyain sama Mas Agus kamu diem aja, dan sampe mas senggol-senggol kenceng baru kamu bangun?"
"Iya karena itu mas, ita bener-bener takut jadinya ita ga tahu mau ngomong apa apa pas Mas Agus nanya ita"
"Em... ternyata begitu ceritanya, kenapa kamu bengong terus dan keliatan kaya melamun, walaupun kamu ditanya melulu, terus Mas masih bingung kenapa pas pulang juga kamu tiba-tiba jadi ketakutan dan terus narik tangan mas cepet-cepet, emang apa lagi yang kamu liat?"
"huuuuu.....huuuuuu....huuuu ita narik nafas dulu mas, ita agak takut nyeritaain yang satu ini, soalya ita ngeliat langsung apa yang bikin ita takut(menghela nafas sejenak) jadi setelah kita pulang dari rumah Mas Agus saat kita berdua ngobrol di jalan, tentang kenapa ita jadi diem disana tiba-tiba ita ngerasa merinding dan dingin tiba-tiba, padahal di siang-siang dan ga ujan juga, awalya itu biasa aja tapi kok lama-kelamaan jadi semakin dingin kaya orang niup hawa dingin di leher mas, ita jadi takut dan pas ita ga sengaja balik liat ke arah belakang, ita disitu liat bayangan yang ita liat di rumah mas agus melayang ga jauh dari belakang kita, sambil menghadap kita dan tiba-tiba dia angkat kepalanya disitu ita liat mukanya penuh darah dan ga ada matanya, ita kaget pengen teriak cuma ga bisa, dan pas itu mas teriak tanya ita, ita sadar jadi langsung tarik mas dan lari ga berani liat kebelakang lagi"
" Yang bener kamu ta, kamu liat bayangan itu di belakang kita?" bertanya kaget dan langsung berdiri dari tempat duduk
"Iya mas, ngapain ita boonggggg"
"Terus dia ngikutin kita sampai ke sini dong?"
"Anehnya engga mas, dia ga ada ikutin kita, dia berenti di pas turunan jalan mau kesini, turunan perbatasan yang ada gapuranya"