webnovel

FAKE LOVE Eunhyuk-Jinhye

Cinta yang berawal dengan kebohongan. Pernikahan yang di dasari dengan kepalsuan. AKANKAH SEMUA ITU BISA BERTAHAN? Jika Jinhye berpikir bisa mempermainkan sebuah pernikahan dengan kepalsuan, dan kebohongan maka dia yang akan menelan akibat dari kebohongan itu. Tak ada siapapun di dunia ini yang bisa hidup dengan bahagia jika penuh dengan kepalsuan. novel EUNHYUK-JINHYE

Verradyta_Hyuk · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
19 Chs

Tak Ada Cinta(8)

Status sebagai seorang suami sudah Dua bulan ini Hyukjae lakoni, benar benar membuat hidup nya berubah 180 derajat dan setiap hari nya ketika dia membuka mata Hyukjae selalu berharap jika drama pernikahan tanpa cinta ini segera berakhir secepatnya. Tinggal Empat bulan lagi dan Hyukjae menantikan saat itu.

Drrtt...drrrtt....

Pesan dari LINE masuk di ponselnya, ketika pria itu tengah sibuk di meja kerja direktur marketing yang saat ini dia tempati, dengan wajah terkejut Hyukjae membaca isi pesan itu.

"Oppa kenapa selama ini kau sulit di hubungi, sudah hampir dua bulan kau bahkan menonaktifkan nomermu, ada apa? Kau kenapa?"

Hyukjae meletakkan ponsel Iphone nya lagi di meja, melepas kaca mata minusnya dan memutar otak alasan apa yang bisa di berikan pada sang kekasih yang jauh di Jepang sana tengah merampungkan pekerjaan nya.

"Mianhae Hyena-ya aku memang sibuk sekali karena baru saja menempati jabatan baru sebagai Ditektur marketing, nanti malam saja akan ku telepon ya"

Setelah mengirim pesan itu, ponselnya berkedip kedip menandakan sebuah panggilan masuk, dan pasti kekasihnya yang jauh di seberang sana langsung menelpon nya.

"Halo"

"Oppa! kau serius jika naik jabatan? Huwah selamat ya aku senang sekali mendengarnya, selamat ya direktur Lee"

"Nde terima kasih, tapi aku akan meeting sekarang dan tak bisa mengobrol banyak dengan mu, lain kali saja ya kita mengobrol"

"Ngh begitu ya? Oke nanti malam jangan lupa menelponku ya, aku juga punya kabar baik untuk oppa"

"Arra....sampai nanti"

Hyukjae langsung mematikan ponselnya, dia cemas ketika ingat isi perjanjian nya dengan sang istri kontrak jika di larang keras berhubungan asmara dengan siapapun selama mereka terikat pernikahan, dan Hyukjae terlalu takut bicara jujur jika dia sebenarnya sudah punya kekasih yang selama hampir empat bulan ini berada di Tokyo untuk bekerja.

"Argh sial, aku takut wanita itu tahu lalu melakukan hal kejam pada Hyena, tahu sendirikan dia itu mengerikan mirip monster?" Hyukjae meremas rambut hitamnya yang mulai memanjang, merutuki diri lagi kenapa dia bisa terperosok terlalu jauh dalam permainan gila ini.

"Direktur Lee....permisi anda sudah di tunggu staf marketing di ruang meeting" Seorang wanita cantik bernama Kim Jie Eun  yang menjadi sekertaris Hyukjae selama dua bulan ini mengetuk pintu, lalu masuk dan membungkuk pada Hyukjae. Wanita itu tersenyum saat Hyukjae mengangguk dan mempersiapkan file yang akan dia bawa untuk meeting, hari ini memang dia sibuk sekali.

"Gureu kita kesana sekarang, kajja"

"Anda harus makan siang setelah meeting jangan melewatkan nya lagi ya"

"Kau bisa saja, nde aku akan langsung makan ke kantin kantor nanti selesai meeting"

"Saya tak mau direktur nanti sakit jika sering telat makan"

"Terima kasih perhatian nya, makan siang yang kau bawa kemarin juga enak, aku suka" Sekertaris cantik itu tersenyum genit, berjalan di lobby lantai sepuluh bersama direkturnya, terlihat mereka mengobrol dengan santai dan akrab sembari menunggu pintu lift terbuka.

"Itu suami mu kan Hye?" Kyuhyun menunjuk Lee Hyukjae di kejauhan yang tengah mengobrol dan tertawa bersama wanita cantik yang notabene sekertarisnya.

"Memang nya kenapa? Kau masih pura pura tak tahu saja siapa dia?" Jinhye terlihat acuh, sibuk dengan layar ponselnya dan hanya menoleh sekilas pada dua orang itu. "Aku heran dengan mu hm? Kau dan dia sudah menikah dua bulan ini tapi kalian itu seperti orang asing"

"Maksudmu?"

"Meskipun pernikahan kalian cuma pura pura, jangan membuat semua orang curiga, sekarang lihat saja dia bahkan berjalan melewatimu pura pura tak melihatmu dan lebih sibuk mengobrol dengan wanita lain"

Ucapan Kyuhyun tadi membuat Jinhye sedikit kaget, benar juga jika selama ini Lee Hyukjae itu selalu memandang nya seperti orang asing, jangankan di kantor seperti ini, ketika di rumah saja pria itu hobi sekali menutup bibirnya dan hanya akan bicara jika itu sangat penting.

"Dia mungkin benar benar tak melihatku tadi?"

"Hanya orang buta yang berpikiran seperti itu heuh, dasar tolol"

Jinhye meremas ujung rok hitam selututnya, kemarin Kyuhyun meledek nya jika dia telah menikahi patung hidup karena Lee Hyukjae itu bahkan diam saja acuh saat dia menjemput Jinhye ke apartemen.

Pria itu hanya berjalan melewati mereka, ketika Kyuhyun berada di ruang makan dan bersama Jinhye tengah makan malam.

"Kyuhyun-ah, apa yang aku lakukan ini salah?"

"Nde, sangat salah kau itu istrinya, seharusnya dia bisa menghargaimu di depan orang lain, paling tidak menyapa atau mengajakmu berangkat bersama ke kantor, kau bilang ini rahasia kan kenapa dia malah seakan mengumumkan hubungan buruk kalian?"

Jinhye menunduk, pipinya memerah karena matanya juga ikut berair, dia memang tak pernah sekalipun berangkat ke kantor bersama suaminya meskipun mereka bekerja di tempat yang sama, rasanya dia seperti seorang istri yang tak di hargai sama sekali oleh Hyukjae.

"Jinhye-ya"

"Ngh maaf, sepertinya aku tak bisa ikut keluar dengan mu, tiba tiba perutku sakit, argh aku mau minum obat, tolong kau urus soal project kita dengan Choi Siwon ya, aku ke atas dulu"

"Lho....tapi?"

Sebelum Kyuhyun sempat protes lagi Jinhye sudah masuk ke lift dan menutup benda persegi itu. Wanita itu bersandar di tembok lift, mengusap air matanya yang dengan sekuat tenaga dia tahan mati matian tadi.

*

*

Flashback On*

"Papa dan mama masih menunggu kabar baik dari kalian lho"

"Maksud papa?"

"Seorang cucu, kau tahu kan chagi kami ini sudah tua ingin sekali melihat cucu cucu kami tumbuh besar dan bisa menggendong nya"

Jinhye diam dengan cemas dan sengaja memainkan kuku nya, lalu meminum teh nya karena tenggorokan nya kering, dia risau ketika ayahnya memanggilnya sepagi ini ke ruangan kerja Presdir, lalu menyodorkan dua tiket perjalanan ke Paris yang ayahnya bilang hadiah pernikahan untuk anak dan menantu nya.

"Hari minggu besok kalian berangkatlah, jangan lupa pesan papa ya"

"Papa, ngh tapi sebenarnya dalam waktu dekat ini aku dan Hyukjae tak bisa kemana mana, pekerjaan kami~"

"Hey, kau dan dia kan bisa mengambil cuti, lagipula kalian belum honeymoon setelah menikah kemarin, jangan kuatir soal pekerjaan ayahmu ini akan memberikan pada wakil direktur tugas itu, jadi berangkatlah ke Paris bersama suami mu untuk honeymoon dengan tenang"

Jinhye kehabisan kata kata, dia menunduk lalu mengambil amplop coklat di meja yang di sodorkan ayahnya, isinya tentu saja paket lengkap berbulan madu yang pasti di inginkan para pengantin baru.

"Gureu aku akan berunding dulu dengan suamiku, terima kasih papa hadiahnya"

"Nde kabari kami jika kalian berangkat ya semoga sukses hehe" Jinhye segera berdiri dari kursi nya lalu membungkuk pamit pada ayah nya.

Flashback off*

*

*

Jinhye POV.

Jujur saja aku bingung bagaimana mengatakan jujur soal ini pada Lee Hyukjae, jika papa memberi hadiah ini dan meminta kami pergi ke Paris berdua untuk honeymoon.

Bukan karena soal hadiah itu, tapi suami ku itu takkan mungkin mau mengabulkan keinginan papa ku, selama dua bulan ini saja dia lebih sering menghindar dariku, ketika bertemu kami lebih mirip orang asing dalam satu rumah. Bahkan ketika terpaksa makan bersama dalam satu meja, dia lebih tertarik melihat IPAD nya ketimbang menatapku yang jelas jelas ada di hadapan nya.

Setiap pagi yang dia lakukan ketika keluar dari kamarnya hanya duduk dengan dingin di meja makan, membuat kopi yang dia seduh sendiri membuka koran lalu mengecek pekerjaan nya di IPAD kemudian bersiap berangkat dan berkata 'aku pergi dulu' hanya itu.

Apa aku ini seperti hantu, yang nyata tapi bagi dia tak tampak, kami memang tinggal bersama dalam satu rumah, terlalu besar apartemen yang kami tinggali saat ini namun tempat itu jadi dingin dan menakutkan karena penghuninya.

"Direktur Park?"

Setelah sampai di lantai tempat ruang kerja ku sekertarisku yang bernama Han Jihyun memanggil, memberikan file laporan kantor dan terkejut melihat wajahku yang habis menangis.

"Jinhye kau baik baik saja kan?"

"Ngh gwenchana, eonni. Maaf aku masuk dulu" Sebenarnya aku cukup dekat dengan nya, dia adalah kakak kelasku ketika kuliah dulu dan suaminya Kim Yesung juga seniorku, dulu ketika bukan jam kerja aku, Kyuhyun dan pasangan suami istri itu sering makan bersama menghabiskan waktu kami dengan mengobrol akrab.

"Aku tak percaya jika kau baik baik saja" Dia masuk ke dalam ruangan ku menemukan aku terlungkup di meja dan meremas amplop coklat yang papa berikan pagi tadi.

"Eonni aku butuh bahumu untuk menangis hiks~"

"Nde??"