webnovel

FAKE LOVE Eunhyuk-Jinhye

Cinta yang berawal dengan kebohongan. Pernikahan yang di dasari dengan kepalsuan. AKANKAH SEMUA ITU BISA BERTAHAN? Jika Jinhye berpikir bisa mempermainkan sebuah pernikahan dengan kepalsuan, dan kebohongan maka dia yang akan menelan akibat dari kebohongan itu. Tak ada siapapun di dunia ini yang bisa hidup dengan bahagia jika penuh dengan kepalsuan. novel EUNHYUK-JINHYE

Verradyta_Hyuk · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
19 Chs

Pasangan baru (16)

Dengan bahagia Jinhye mematut bayangan wajah cantiknya di depan cermin besar kamar, wajahnya meski lelah terlihat ceria siang ini, dengan make up natural, bandana manik manik putih, dan dres satin terusan berwarna hitam, bahkan kadang wajah cantik nya merona jika dia ingat satu jam lalu mereka mandi bersama.

Pengalaman pertama Jinhye seumur hidup mandi bersama dengan pria, dan itu dengan suaminya sendiri

Wanita itu mengambil foto selfie lalu terkekeh geli melihat hasilnya, rasanya tak sabar mengunggah nya di akun IG nya lalu membuat heboh para netizen.

"Ahh apa bedaknya kurang tebal, aigoo kenapa wajahku masih pucat saja sih? Apa lipstiknya kurang tebal? Uhh ini masih kelihatan juga"

Wanita itu memoles lagi cushion di wajahnya hingga leher agar menutupi bekas kissmark dari Hyukjae dan bibirnya dia bubuhi lagi lipstik, menghela nafas puas setelah melihat penampilan nya akhirnya sempurna.

"Sejak tadi istriku asyik berkaca terus dan bicara sendiri, kau bicara dengan siapa hm?"

Jinhye terkejut lalu menoleh pada ujung ruang kamar, di dekat pintu dia melihat suamiya berdiri bersandar di dinding dengan dua tangan masuk di saku celana kain coklat nya.

Bolehkah Jinhye memuji jika suaminya itu sungguh tampan, dengan jas hijau dan kemeja putih nya, Hyukjae bisa saja menggoda mahkluk wanita manapun.

"Ahh jangan menggodaku lagi Lee"

Hyukjae tertawa, berjalan mendekat lalu memeluk pinggang Jinhye dari belakang. Dia melilitkan syal abu abu di leher Jinhye agar bekas kemarin tak kelihatan, Bibirnya mencium  Jinhye lagi hingga dia meremas lengan Hyukjae, bibir mereka berciuman dengan panas saling membelit lidah,  Jinhye jadi ahli berciuman sekarang karena suami mesum nya, Hyukjae menarik tengkuk Jinhye dengan keras.

"Ahk~ sudah Lee nanti lipstikku luntur" Hyukjae ikut memandangi wajah istrinya dari kaca besar dan mencium lagi sekilas pipi mulus Jinhye yang merona.

"Kau cantik sekali sayang, wajahmu tidak pucat kok hanya sedikit lelah"

"Hm....salah siapa jika itu? Ini juga salah siapa?" Jinhye menunjuk syal di lehernya, bagian dadanya malah lebih banyak lagi sampai dia kesal ketika berkaca di kamar mandi tadi.

"Mianhae....karena kau itu menggoda sekali"

"Aku bukan makanan? Kau bilang begitu"

Hyukjae meraih dagu Jinhye lalu mencium bibir ranum itu lagi yang sudah merah karena lipstik.

"Pantas saja dulu banyak gosip di perusahaan saat kau baru kembali ke Seoul.....aku tak menyangka sekarang kau milikku"

"Gosip? Memang nya gosip soal apa?"

Hyukjae tersenyum, mereka sama sama menatap cermin dengan tetap memeluk pinggang Jinhye.

Dia cukup bangga bisa memiliki wanita ini meskipun awalnya mereka menikah dengan pernikahan palsu atau kontrak.

"Banyak pegawai yeoja di dept store memanggilmu penyihir, haha mungkin mereka kesal karena kalah cantik. Tapi pegawai namja di dept store memanggilmu bidadari"

"Ah gosip itu makin gencar saja setelah kita menikah kan?"

"Hm....mungkin"

Jinhye terkekeh geli, soal gosip itu sebenarnya dia tahu, bahkan julukan penyihir juga karena Jinhye sosok direktur yang kejam, ketus, dan sombong, dengan wajahnya yang secantik bidadari, banyak sekali pegawai yeoja di dept store makin iri dan membencinya.

Apalagi begitu dia dan Hyukjae menikah. Para pegawai bahkan menjadikan mereka bahan gosip. Mungkin mereka kesal prince manager mereka sudah SOLD OUT.

"Aku tak terlalu peduli soal gosip, yang penting kau milikku"

"As your wish nyonya Lee, ayo berangkat, sekertarismu itu terus menelponku sejak tadi"

"Dia pasti sudah siap mengomeliku panjang lebar nanti"

Hyukjae mencium bibir Jinhye lalu melirik jam tangannya, dan Jinhye mengambil tas hitam chanel nya, juga ponselnya di meja rias. mereka keluar dari kamar saling bergandengan.

*

*

*

*

Hyukjae membawa mobil FERARI sport hitam nya menuju kantor tempatnya beraktivitas setiap hari, kali ini dia berangkat bersama istrinya, suatu hal yang baru kali ini terjadi jika mereka bisa berangkat bersama ke kantor bahkan sudah sesiang ini.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam mereka sampai di kantor Park Company, sudah hampir jam satu siang dan mereka juga berencana makan siang di kantin kantor, setelah sarapan hanya roti sandwich dan susu apalagi juga aktivitas melelahkan tadi di kamar mandi.

Tak bermain sampai di intinya sih, hanya berciuman saling memuaskan bagian sensitif nya dan bermain busa sabun dalam bath up, karena Hyukjae tak  tega memborbardir Jinhye yang masih lelah, tapi aktivitas mandi bersama mereka yang hampir satu jam, sudah menyita banyak waktu.

Hyukjae berpikir mereka bisa melakukan nya lagi lain waktu, bukankah masih banyak waktu untuk bermesraan dengan istrinya nanti.

"Selamat siang direktur"

"Siang ahjussi, tolong parkirkan mobilku ya. Terima kasih"

"Nde algeumsemnida"

Securiti di depan lobby langsung menyapa putri pemilik perusahaan ini dan suami nya, tanpa ragu Hyukjae juga menggandeng tangan istrinya berjalan di lobby menuju lift, meski suasana di sekitar mereka jadi penuh kasak kusuk para pegawai yang melihat pemandangan itu.

"Aku akan langsung ke ruanganku, satu jam lagi kita makan siang di kantin ya"

"Ehm arra, aku jemput kau keruangan mu...aku tak lama kok ke divisi kreasi"

"Ehmm....hati hati Lee....aku saja yang ke tempatmu nanti, bye..."

Setelah mereka naik lift Jinhye keluar duluan di lantai sepuluh, dia balas mencium bibir Hyukjae yang langsung menarik pipinya dan melumat bibir istrinya dengan panas, dan tanpa ragu begitu pintu lift terbuka. Para pegawai yang berdiri mengantri di depan lift sampai menutup bibir karena kaget melihat ada orang yang berciuman di lift.

"Kalian lihat apa hah?!"

Ucapan Jutek dari Jinhye membuat mereka semua kontan bubar, ketakutan, dan langsung menjauh dari depan lift itu. Pemilik nya dia jadi suka suka Jinhye jika dia mencium suaminya di lift. Kenapa mereka malah sok kaget.

"Huft dasar, kenapa di kantor ini banyak sekali pegawai malas dan tukang gosip?"

Jinhye mendengus sebal, dia bersyukur pernah menabrak motor Hyukjae, lalu mereka bertengkar di jalanan atau takdir yang membawa pria itu menjadi manager dept store nya dan pegawai kesayangan papa nya. Jika saat ini dia di tanya lagi apa mencintai Lee Hyukjae, sepertinya kadar cinta nya makin bertambah saja sejak pria itu menjadi miliknya seutuhnya semalam.

"Sudah jam satu siang dan direktur kita baru datang? Apa kau sibuk honeymoon sampai lupa dengan pekerjaan mu?"

"Ck~ Cho Kyuhyun berisik! Jangan mengomel lagi, kau itu bukan bosku apalagi suamiku!"

Jinhye langsung masuk ke ruangan nya begitu Jihyun menyapa dan tersenyum, beda dengan Kyuhyun yang menyindir tajam.

"Kau ke sini dengan pria itu?"

"Heuh yang kau sebut -pria itu suamiku, panggil namanya dengan benar manager Cho!"

Han Jihyun tertawa, lalu menyikut perut Kyuhyun yang masih merengut karena memarahinya hanya karena panggilan.

"Ini file yang harus kau periksa direktur, ini juga harus segera kau tanda tangani, kita akan membawanya ke meja presdir besok" Kyuhyun langsung keluar begitu di acuhkan Jinhye, dia kesal saja posisinya kini tergeser karena suami wanita itu, dan status sahabat itu hanya di bawahnya.

"Letakkan saja di meja eonni, ah aku malas sebenarnya ke sini"

Jinhye memijit dahinya begitu duduk di kursi, sebenarnya bukan saja lelah, dia juga masih merasa miliknya sakit ketika harus berjalan cepat, padahal Jinhye sudah memakai rok panjang dengan panty longgar tapi perih itu masih juga terasa.

"Akan aku buatkan vanilla latte untukmu, apa kau ingin di pesankan makan siang juga?"

Jinhye melirik arlojinya sembari memeriksa file, dia berpikir lebih baik pesan delivery saja lalu membawanya ke tempat Hyukjae.

"Hm....boleh, tolong pesankan ayam goreng seafood dan nasi goreng Kimchi ya. Aku akan makan siang dengan suamiku nanti"

"Baiklah, hm dan kau belum cerita bagaimana yang kemarin"

Jinhye menggeleng dengan wajah merona, melihat itu saja Jihyun tahu jika atasan nya ini terlihat bahagia.

"Kami sudah tidur bersama kemarin"

Dan juga melakukannya sampai hampir pagi....

Ucapan kalimat di akhir Jinhye hanya membatin malu.

"Hah? Jadi kalian sudah!? Mmph maaf tadi aku hanya kaget"

"Eonni....jangan tertawa kau bahkan sudah lebih pengalaman dan sudah punya anak satu!"

Jihyun menutup mulutnya menahan tawa, dia ikut senang melihat sahabatnya bahagia.

"Aku doakan kalian segera punya anak juga hahaha jika kau ingin segera hamil minta dia sering menidurimu Hye...hm~ presdir pasti bahagia jika dapar kabar akan punya cucu "

"Gumawo, hehehe kau bisa saja"

Jinhye menutup bibirnya, membayangkan itu wajahnya merona lagi. "Jika aku sudah punya anak mungkin urusan kantor bukan prioritasku lagi eonni, aku akan lebih banyak di rumah"

"Gwenchana, seorang ibu memang harus lebih mementingkan anak dan suami nya, ah apa direktur Lee itu romantis? Ah aku penasaran soal ini sejak kemarin"

"Dia romantis sih, tapi juga mesum sekali, dia minta terus sampai beronde ronde, ahk~ aku lelah sekali"

"MWO? aigoo kau serius?"

Jihyun melongo dengan wajah kaget, dan Jinhye sampai mengipasi wajahnya karena gugup. Dia malu jika ingat suaminya itu bukan hanya romantis tapi mesum parah. Dan ujung nya Jinhye sampai tidur mirip orang pingsan, setelah melayani hormon seks pria itu.

"Hm~ aku sampai tidur mirip orang pingsan dan ini masih sakit" Jihyun geleng geleng saat Jinhye membuka syalnya menunjukkan bekas gigitan bibir Hyukjae di lehernya, dan menunjuk pahanya, dia paham jika atasan nya itu pasti kelelahan.

"Aigoo sudah ku duga....tapi jangan cerita apapun pada si Cho itu, dia sebenarnya juga kepo sejak kemarin"

"Ahh nde eonni"

"Yasudah aku pesankan makan siang mu dulu ya, aku buatkan susu dan kudapan saja untukmu, chakaman kau harus minum vitamin juga Hye"

Jinhye mengangguk seadanya, dia malu juga membayangkan soal semalam dan aktivitas mereka di kamar mandi tadi, wajahnya bisa merah lagi jika ingat semua itu. Tak mungkin juga cerita soal ranjang nya dia umbar seluruhnya pada Jihyun, meskipun wanita itu sahabatnya sendiri.