webnovel

Rencana penyelamatan

Ini adalah salahku, seharusnya aku melarangnya ikut denganku. Sekarang, dia mungkin saja meninggal. Aku duduk di pojok sebuah ruangan sembari merenungi apa yang telah terjadi. Kevin diculik oleh setengah binatang bernama Zwein, Leon tidak cukup cepat untuk mengejar Zwein. Pada akhirnya, aku dan Leon melanjutkan perjalanan. Kami kemudian tiba di tempat persembunyian Leon.

"Clarissa tenanglah, aku yakin bocah itu belum mati. Aku akan mencari keberadaannya sekaligus dengan mencari keberadaan adikmu," Leon mencoba menenangkanku yang sedang depresi.

Aku mengerti maksud baiknya, memang benar bahwa aku belum bisa memastikan keadaan adikku dan juga Kevin. Aku mencoba menenangkan diriku, masih ada kesempatan. Aku harap keduanya sama-sama baik-baik saja. Namun ada satu hal yang sangat aku sesali, yaitu kenyataan bahwa aku harus mengandalkan Leon sepenuhnya. Di dalam barrier ini ada banyak makhluk yang bisa membunuhku, pisau yang kubawa didalam tasku tidak cukup untuk melindungi diriku sendiri.

Saat aku melamun di pojokan, aku mendengar suara pintu yang terbuka.

"Leon! Oh tuhan, ini benar kau. Kenapa kau kembali?"

Aku mengangkat kepalaku dan melihat sosok wanita dengan telinga kucing dan satu ekor kucing yang tumbuh di belakang tubuhnya. Penampilannya benar-benar mirip dengan manusia kecuali telinga dan ekornya. Dia juga memiliki rambut hitam sebahu dengan rambut depan yang disisir ke belakang.

"Kale, apa yang kau lakukan disini? Aku tidak ingin tempat ini diketahui siapapun."

"Tenanglah, aku datang kesini dengan hati-hati. Aku yakin tidak ada orang yang mengikutiku."

Wanita bernama Kale itu kemudian menyadari keberadaanku. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya, "Siapa gadis manusia itu, Leon?"

Semua orang di dalam barrier dulunya menjalani kehidupan sebagai manusia. Hanya saja, bertahun-tahun di dalam barrier dan menjalani kehidupan baru mungkin mengubah presepsi mereka sendiri, setidaknya itu yang aku pikirkan.

"Dia adalah salah satu alasan kenapa aku memilih untuk kembali lagi kesini."

Leon kemudian menjelaskan secara singkat bagaimana pertemuan dia denganku dan juga mengenai adikku dan tentu saja dia juga menjelaskan mengenai Kevin. Wanita setengah kucing bernama Kale tersebut mendengarkan penjelasan Leon dengan hati-hati. Setelah Leon selesai menjelaskan barulah Kale mengungkapkan pendapatnya.

"Kau bodoh! Kau benar-benar kembali kesini hanya gara-gara itu? Apa kau masih mempertahankan ide anehmu yang menganggap dirimu masih manusia? Lihatlah tubuhmu sekarang Leon! Kita bukan manusia lagi, tak peduli apa yang kau pikirkan, manusia-manusia diluar sana tidak akan menerimamu!" Kale mengomeli Leon dengan penuh semangat.

Mendengar omongan Kale, aku menjadi sadar dengan alasan kenapa Leon berbeda dibanding dengan setengah binatang lainnya. Loen pasti salah satu orang yang masih menganggap dirinya sebagai manusia terlepas dari pengalaman bertahun-tahun berada di dalam barrier.

Leon menghela nafas sebentar sebelum menanggapi ucapan Kale. "Kau tahu bukan Kale bahwa omongan seperti itu tidak berguna untukku. Tak peduli apakah fisikku berubah ataupun orang-orang tak bisa menerima diriku yang sekarang, aku masih akan menganggap diriku manusia sampai kapanpun."

Kale menggelengkan kepalanya seolah menyerah setelah melihat kekeraskepalaan Leon. Setelah itu dia berjalan mendekatiku. Pada saat dia sampai di depanku dia berkata, "Lupakan mengenai adikmu dan juga manusia bernama Kevin, aku akan mengantarmu pulang sekarang sebelum kau mati. Seharusnya sekarang kau sudah sadar bahwa manusia lemah sepertimu tidak bisa berbuat apa-apa disini kecuali mengandalkan Leon."

Itu benar. Aku menyadarinya saat Zwein menculik Kevin. Aku terlalu arogan dengan berpikir bahwa semuanya akan berjalan lancar hanya karena aku tahu sedikit soal Exor. Namun, aku tidak bisa pergi begitu saja. Setidaknya tidak sampai aku mengetahui kondisi adikku dan juga Kevin.

"Aku tidak bisa pergi sekarang.."

Kale seolah tidak puas dengan jawabanku. Dia berniat meraih kepalaku tetapi Leon segera menghentikan tangannya. Kale menatap Leon dengan tatapn tidak puas. Sementara itu Leon menatap balik Kale dengan tegas. "Aku akan membantunya, tetapi kurasa aku tidak bisa melakukannya sendirian. Aku juga sangat membutuhkan bantuanmu. Tolong bantu aku mencari keberadaan adiknya dan juga Kevin."

Sesaat kemudian, aku menyadari bagaimana hubungan kedua orang ini. Awalnya kupikir Kale akan menolak, bagaimanapun, dia terlihat seperti membenciku. Namun tanpa disangka Kale mengiyakan permintaan Leon meskipun dengan sedikit keluhan.

"Kau memang tidak berguna, kalau begitu apa oleh buat, aku akan membantumu kali ini. Tetapi sebelumnya, aku akan bertanya dulu, apa kau sudah mempunyai rencana?"

Leon terkekeh pelan seraya menggosok bagian belakang kepalanya, "Aku berpikir untuk mencari mereka berdua di wilayah kekuasaan kelima pilar satu persatu."

"Dasar bodoh, padahal dari ceritamu saja sudah jelas. Adik wanita ini masuk dari pintu selatan artinya dia berada di wilayah Tenbu. Sementara pria bernama kevin itu diculik Zwein, jika dia tidak mati di tengah jalan maka dia pasti berada di wilayah Zwein. Kita hanya perlu mencarinya di dua wilayah tersebut."

Mendengar ucapan Kale membuatku bersemangat, meskipun Leon baik tetapi Kale nampaknya lebih bisa diandalkan.

"Kalau begitu apa kita akan pergi sekarang?" tanya Leon.

Kale menggelengkan kepalanya, "Jika kita pergi mencari mereka berdua sekarang Tenbu ataupun Zwein pasti akan langsung menemukan kita."

"Kau tahu bukan bahwa aku tidak takut mereka berdua."

"Jika kau mencoba bertarung melawan salah satu dari mereka, itu akan menarik perhatian Tuan Tikus Hitam. Setelah kau mencoba melarikan diri dari sini, Tuan Tikus Hitam pasti akan menganggapmu sebagai ancaman. Apa kau berpikir dia akan terus menerus membiarkan dirimu bebas begitu saja setelah kau berulang kali menolak ajakannya?"

"Kalau begitu kapan kita akan bergerak?"

"Lusa. Tuan Tikus Hitam telah memberikan perintah untuk berkumpul di pusat orang-orang dari organisasi itu akan datang kemari. Kurasa itu yang aku dengar. Saat itu tiba orang-orang yang menjaga wilayah Zwein dan juga Tenbu akan semakin sedikit, dengan begitu kita bisa mencari dengan lebih leluasa. Aku juga akan meminta bantuan teman-temanku untuk mencari kedua manusia itu."

Organisasi? Aku kemudian ingat Leon pernah menyebutkan bahwa Tikus Hitam didukung organisasi baru setelah Temple of Shadow mengusirnya. Mungkinkah yang datang adalah orang-orang dari organisasi yang mendukung Tikus Hitam?

Leon mengangguk setelah mendengarkan pengaturan Kale.

"Kalau begitu kita akan bergerak lusa nanti."

"Terima kasih," aku segera mengucapkan itu sambil menatap Kale. Meskipun kurasa dia membantuku karena Leon tetapi tetap saja, bantuannya membuat tujuanku untuk menyelamatkan adikku dan juga Kevin akan lebih mudah terjadi.

Kale yang mendengar ucapan terima kasihku segera memasang ekspresi jijik, "Aku tidak melakukan ini untukmu. Satu hal yang harus kau tahu, kesempatan adikmu dan Kevin masih hidup kurang dari 10%. Bahkan jika mereka masih hidup seharusnya mereka telah mengalami trauma ataupun luka yang serius."

Aku mengangguk kecil, aku tahu bahwa area ini berbahaya. Aku sendiri ragu dengan kondisi Kevin dan juga adikku, tetapi bila mereka mati, setidaknya aku harus melihat mayat mereka."