webnovel

Every Story Needs a Beginning, Right?

Pertarungan antara dua ras besar sudah berlangsung selama 500 tahun, manusia melawan vampir. Raja vampir sudah dikalahkan, tetapi manusia harus membayar harga yang setimpal. Namun, apakah hanya dengan mengalahkan raja vampir akhir dari pertempuran panjang ini dapat dipastikan?

akai_mashiro · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
22 Chs

Sayap Hitam I

WUSHH!!

Seorang vampir melesat kencang di udara.

Terlihat sepasang sayap hitam yang lebarnya menutupi seluruh punggungnya.

"TEMBAK!!"

BLAR!! BLAR!! DUAR!!

Banyak orang berzirah putih berkilauan terbang mengejarnya selagi menembakinya dengan senjata berat.

"!!"

Meskipun kewalahan, vampir itu masih mampu menghindari peluru-peluru berkilauan yang hendak menembus tubuhnya.

"Biarkan aku pergi!"

"Kejar dia!"

"Mengisi peluru!"

"Kepung dia dari sisi kanan dan kiri!"

"Baik!"

Satu tim pasukan yang terdiri lebih dari tiga puluh orang itu terbang dalam tiga regu mencoba untuk mengepungnya.

Vampir berambut hitam keputihan dengan postur tubuh setinggi dua meter lebih itu kembali mengakselerasikan kecepatan terbangnya meninggalkan seluruh pasukan itu.

SING!!

Muncul satu regu pasukan lagi berbaris menutup jalan vampir itu, mereka semua muncul dengan sihir teleportasi.

"TEMBAK!"

BLAR!! BLAR! BLAR!!

"Berhenti menghalangiku!"

Tepat sesudah melihat kemunculan para pasukan bersenjata itu, dia langsung mengeluarkan tebasan angin beraura putih kearah mereka dengan membabi-buta.

JRAKSHH!! KRASHH!!

Tik! Tik! Tik!

Seorang prajurit yang sedang berjalan dengan platonnya terkena cipratan air berwarna merah di pipinya.

"Hujan? Air merah?"

"Apa ini?"

Satu pasukan bersenjata itu lenyap terbelah dua secara vertikal, menghamburkan banyak darah menciptakan hujan gerimis yang datang dari dua ratus meter di udara.

Vampir itu terlihat sempoyongan setelah mengeluarkan kekuatannya.

"Hiii!!"

"Monster!! Bunuh dia!"

Tiga prajurit tersisa mengarahkan senjata kepadanya dengan gemetaran.

Vampir berambut hitam keputihan panjang berantakkan setengah telanjang dada itu menatap tajam orang yang meneriakkinya monster, dialah target pertamanya.

GREK!!

"Uoohk!!"

Sebelum ketiga prajurit itu menembaknya, kedua taring tajam vampir itu sudah menembus leher salah satu dari mereka.

Tersisa dua orang prajurit lagi yang hanya mampu menyaksikan adegan itu.

Mereka terlihat bergetaran dan hanya mampu terbang menjauh ke belakang.

"Te..tembak!"

"Hiii!!"

BLAR! DUAR!

Vampir bertubuh kurus itu melempar korbannya kearah satu orang lainnya sebagai tameng dan menangkap satu prajurit lainnya.

Tentu saja, dia juga melahap orang itu.

"To…to…tolong…"

Vampir itu membuang korbannya jatuh dan menatapnya sekarang.

"Sudah cukup Evach Krach!"

Muncul pria berzirah besar menangkap kepalanya dari belakang.

Tubuhnya berukuran lebih besar dari vampir itu.

"Uhk!"

Vampir itu memegang tangan besar yang mencengkram kepalanya, mencoba untuk melepaskan diri.

"Kau tidak akan lolos lagi untuk kedua kalinya! Terima saja nasibmu sebagai buah Cloe yang cacat!"

TANG!!

Vampir itu mencoba untuk menusuk dada depan pria besar itu, namun terhalang oleh sesuatu yang tak terlihat.

Kedua mata merah permatanya masih belum mau menyerah.

TANG! TANG! TANG!

"Subjek berhasil diamankan. Coroizone Laputa!"

SING!!!

Muncul lingkaran cahaya putih menutupi seluruh tubuhnya.

"UAHKK!!"

...….

"WAH!"

Tik..tik….tik…tik

Teriakkan kecil vampir laki-laki disambung oleh suara jarum jam dinding.

Laki-laki berambut hitam kecoklatan itu duduk diatas kasur, kedua matanya terbuka lebar.

"Huahh!! Jam berapa ini?"

Exxone menoleh ke kanan tempat dimana jam dinding tergantung.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan.

"Aku terlambat!"

Exxone langsung melompat keluar dari kasurnya dan bergerak gesit mengelilingi kamarnya.

Seragam terpakai, kerah agak berantakkan, rambut siram air, kumur-kumur, dan cuci muka ala kadarnya.

BRAK!

Pintu tergedor cukup keras, namun tidak ada yang merasa terganggu akan suara itu.

"Pemberi dorongan yang menembus segala rintangan! Suhu pelebur besi dan baja! Arielz Vatra!"

FUWOOSHH!

Kedua kaki Exxone memuntahkan api selagi dia berlari, mendorongnya terbang ke udara dengan cepat.

"Yahou!!"