webnovel

EUNOOIA

Diandra Queenza Marrio. Queen panggilannya, gadis cantik, memiliki postur tubuh 'gitar spanyol', dan berakhlak baik. Saat ia memasuki sekolah menengah atas, Sma Intelegency. Ia bertemu dengan 2 kakak kelas yang katanya sih badboy. Dia, Arckas Veerto Bratadikara. Murid SMA Intelegency, XII IPS 2 Kelasnya. Eh, ngomong ngomong soal Arckas dia itu ketua geng motor terkenal di jakarta loh. Siapa sih yang gatau OutLaws? Ish, itu loh yang suka adu bacok sama geng MathRewis. MathRewis yang diketuai oleh Luthfy Frandzee. Siapa sangka kedua ketua geng motor yang sering adu bacok itu berlomba - lomba untuk mendapatkan seorang Queen. Siapa yang bisa merebut hatinya? Akankah berakhir senang? Atau sebaliknya?

Rajwa_Nashra · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
11 Chs

9. Ara

"mmmm kita di mana kas?" Queen melihat sekeliling halaman rumah besar yang tampak Elegan.

"di rumah aku, masuk yuk" ajak Arckas lalu memenggang tangan Queen.

Arckas membuka pintu rumahnya."assalamualaikum"

"waalaikumsalam" ujar mama Arckas yang sedang membaca majalah tepat di ruang tamu rumahnya, Anne namanya.

Anne tersenyum, melihat putra nya sudah pulang. Tapi, ia melihat putranya membawa seorang cewek.

"hi, siapa ini?" ucap Anne menyapa Queen.

"hai tante aku te—"

"pacar Arckas, bun" potong Arckas, lalu memeluk Anne dengan manja.

"uluh-uluh, hai kamu cantik banget. Duduk yuk" ajak Anne.

Mereka bertiga duduk, Queen dan Arckas berdua di sofa panjang dan Anne berada di sofa satu lagi.

"namanya siapa?" ucap Anne ramah.

"Queen, tante"

"oohh, nama panjangnya?" tanya Anne sekali lagi.

"Diandra Qeenza Marrio" jawab Queen

"oalah, putrinya Davion Marrio sama Ellery ya kamu?"

Queen terkejut, bagaimana bunda Arckas bisa tahu?."eh iya tante" jawab Queen.

Anne tersenyum cantik "saya Anne, papa kamu rekan bisnis papanya Arckas, dia suka cerita tentang kamu sama Devan, saya dan juga Ellery pernah beberapa kali bertemu dan kenal lumayan dekat" jelasnya.

"oalah gituu, nanti aku bilangin mama deh ya tan aku ketemu tante Anne" ucap Queen.

Anne kembali tersenyum, menurut Queen mama Arckas sangat cantik. Ia tidak tahu bagaimana paras ayahnya Arckas, pasti jauh lebih ganteng.

"laper gak kalian? bunda masak steak kesukaan nya Arckas loh! yuk makan yuk" ajak Anne lalu memenggang tangan Queen menuju Meja makan.

'eh demi apa kok bisa sama makanan kesukaan nya?' batin Queen.

"anaknya?" ujar Arckas dengan raut sedih.

"sini sama aku" ucap Queen.

"yippie" senang Arckas.

Dapat Queen lihat ada beberapa makanan diatas meja makan. Ada, steak, ayam, dan cake sebagai dessert.

"yuk dimakan" ujar Anne sambil duduk di kursi yang biasa iya tempatin jika sedang makan.

Queen tersenyum, lalu mengambil steak dan langsung melahapnya.

"enak?" tanya Anne.

"hehe banget tante" puji Queen.

Anne tersenyum, "eh kamu kayanya bukan di panggil Queen ya kalo di rumah?, Ara bukan sih panggilan kamu?"

"iya tante, kalo di rumah Ara tapi kalo di sekolah Queen" jawab Queen.

"hm? gak pernah tau" bisik Arckas ke Queen.

"itu panggilan aku dari kecil" bisik Queen, Arckas hanya menganggukkan kepala mengerti.

"ohh, tante panggil kamu ara aja ya?. Kamu panggil tante mama okay?"

"eh, hahaha iya mama" ujar Queen dengan canggung.

###

"mau balik sekarang?" tanya Arckas.

"iyadeh boleh, udah sore banget" jawab Queen.

"mama, aku pulang dulu ya" pamit Queen.

"iya sayang, hati-hati ya. Kamu bawa nya jangan ngebut-ngebut , Arckas" ujar Anne.

"iya ma, tadi kakak ngechat aku katanya bentar lagi mau pulang jadi bunda ga sendiri lagi" ucap Arckas.

"mck iyaa Arckas, bunda gapapa loh sendiri ish posesif tuh ra. Kalo dia sama kamu posesif bilang ya" kesal Anne.

"hahaha oke ma"

"kan supaya gak kesepian, yaudah Arckas nganterin Ara dulu ya" ucap Arckas dengan santai, lalu menyalam Anne.

Arckas memang mempunyai 1 kakak. Ia, 2 bersaudara sama kaya Queen tapi Arckas mempunyai kakak dan Queen mempunyai abang. Namanya Abeline Vania Bratadikara, gadis cantik, yang sekarang kuliah kedokteran.

"dada mamaaa" ucap Queen sambil tersenyum, lalu menuju halaman rumah.

"kok bilangnya Ara? kan itu buat keluarga aja" ujar Queen sambil memasang helm.

Arckas membantu Queen memasang helm nya, ia terlihat susah memakainya.

"biarin, nanti juga jadi keluarga" ucapnya datar namun berdampak besar untuk Queen.

"naik" titah Arckas, lalu mengambil tangan Queen supaya memeluk pinggangnya.

###

"makasiii, udah dianterin" ucap Queen.

Arckas melepaskan helm Queen lalu tersenyum,

"iya sama-sama, cantik"

Pipi Queen memerah, slalu begitu bukan kalau di puji sama Arckas?

"m-mau langsung pulang?" tanya Queen gugup.

Arckas tertawa "hihi lucu banget, orang tua kamu ada?, rasanya aku pernah di kenalin papa aku ke papa kamu"

"kayanya ada tuh mobilnya ada, mau masuk?"

"iya, boleh" ucap Arckas lembut.

"tapi nih kayanya ada abang aku, dia agak jealous gitu kalau aku bawa cowok. Apa lagi, kalau dia tau kamu pacar aku, be nice okay?"

"ooh jadi Ara pacar Arckas?" goda Arckas

"ish rese banget" kesal Queen lalu mencubit lengan Arckas.

"aduh, iya-iya banyak amat syaratnya"

"biarin"

Queen membuka pagar rumahnya yang besar dengan sedikit kesusahan, tenaga nya kan kecil, hufft.

Karna Arckas peka, ia membantu Queen membuka pagar rumahnya dan memasukkan motornya. Lalu mereka berdua masuk ke rumah Queen yang bisa dibilang besar, 11-12 sama rumah Arckas.

"assalamualaikum" ujar Arckas.

"waalaikumsalam" ucap Devan. Ia sedang berada di ruang TV bersama Flossie, pacar Devan.

Queen lari menuju Flossie lalu memeluk nya "aaa kak Flossie"

"wowo woi! santai dong" ketus Devan. Ia tidak suka Flossie diserang pelukan kaya gitu, hanya boleh dirinya!

"hush apaansih kamu" ucap Flossie.

"Queen, kamu makin cantik aja. Kakak kangen loh sama kamu" ujarnya dengan nada halus khasnya.

"Queen juga kangeennn" ucap Queen semakin mengeratkan pelukannya.

"eh siapanih?" tanya Devan.

"gue pacar Ara" jawab Arckas to the point.

"oalah udah pacaran juga"

"MAMAAAAA, PAPAAA" triak Devan.

"yah, triak nya biasa aja keles! bisa budek gue dengarnya" ketus Queen.

"heh bocil, gaakan denger mama ama papa kalo ga digituin" ujar Devan tak kalah ketus.

"ada apaan ini triak-triak Devan?" ucap Ellery sambil turun tangga bersama Davion.

"eeh Arckas?" ucap Davion.

"om" ujar Arckas singkat lalu menyalam Davion.

Arckas juga menyalami Ellery, "eeeh Arckas, ada apa kesini?" tanya Ellery

"nganter Ara pulang, tante" jawab Arckas sopan.

"temen?" tanya Ellery kembali.

"pacar, tan"

"eh, kapan jadiannya? Ara gapernah cerita loh" ujar Davion.

"baru tadi pagi saya nembaknya, om hehe" jawab Arckas.

"oalaaahh baru toh, ayuk duduk dulu silahkan" tawar Davion.

"enggak usah om, Arckas balik dulu. Tadi cuma mau ketemu bentar ama om tante" tolak Arckas.

"ooh okelah kalo gitu, salam sama Anne dan Anathan ya, sayang" ucap Ellery lembut lalu tersenyum manis.

"siap, tante"

"Ara, anterin dong Arckasnya kedepan" ujar Davion.

"iya pah, ayuk kas" ajak Queen. Lalu mereka berdua jalan menuju halaman rumah Queen dimana ada motor Arckas.

"Ara, aku pulang dulu ya. Jangan kangen loh" genit Arckas.

Queen menghela nafasnya, "besok kan ketemu"

"iya, besok aku jemput kamu okay?"

"iyadong"

Queen melambaikan tangan nya saat Arckas mulai menyalakan mogenya.

"daaa" ucap Arckas.

Lalu Arckas mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota Jakarta yang padat.

hallo! kabarnya gimana? semoga sehat teruus, jaga kesehatan yaaa. gimana part 9 nya ini? salting ga ama Arckas? sorry ga secepat update pas pertama-tama dulu hehe. Ada yang ga ngerti? bisa komen yaa! jangan lupa vote nya juga. Byeee!

💣TO BE CONTINUED💣