"Teror apa sih Mei? Apa maksud kamu?" Clara tampak ketakutan.
"Ini yang mau aku ceritakan sama kalian semua. Vania sama Clara ingat kan sama kain perca berwarna merah yang ada di tas ku tadi pagi ?" Meisya bertanya pada teman-temannya.
"Iya aku inget Mei. Kenapa memangnya? Itu kan kain perca dari butiknya tante Ningrum kan?" Vania terlihat kebingungan.
"Enggak. Sebenarnya itu bukan kain perca dari butiknya Mama. Sebenarnya itu ----"
Drrtt...drrttt...
Belum sempat Meisya menyelesaikan omongannya, tiba-tiba..
Drrrtt...drrttt..
Tenyata ponsel milik Vania bergetar.
"Aduh mamaku telfon man-teman. Aku angkat dulu ya." Vania berkata kepada temannya. Kemudian dia segera mengangkat telfon dari mamanya.
"Halo Ma." Vania menjawab telfon dari Mamanya.
"Van, kamu kenapa belum pulang? Ini udah hampir jam 7 malem lho. Kamu ada dimana sih ?" Mama Vania terdengar cemas.
"Mama nggak usah khawatir ya. Aku lagi dirumahnya Meisya Ma. Sama Clara dan Stevi juga."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com