"Kalian mau memberitahukan Mega soal Mentari?" tanya Ayu sambil melayangkan tatapannya pada Manda, Akbar dan terakhir pada Firman, sang suami.
"Harusnya 'kan seperti itu, Yu," kata Akbar. Tapi tatapan yang Ayu perlihatkan pada sahabatnya itu adalah tatapan yang sama sekali tak memperlihatkan keteduhan, melainkan sosok beringas yang hanya Ayu perlihatkan pada orang di saat tertentu saja.
Hanya gelengan kepala yang diberikan Ayu sebagai bentuk jawaban atas apa yang dikatakan oleh Akbar barusan. Dan hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk menegaskan kalau Ayu tidak setuju dengan apa saran Akbar itu. Tidak, sama sekali tidak.
"Kenapa?" tanya Akbar dan juga Manda dalam saat yang hampir bersamaan.
"Ini demi Mega, demi Mega." Ayu memberikan penekanan sangat jelas dan juga nyata di ujung kalimatnya sebagai tanda kalau dia tidak ingin dibantah meski itu hanya sepatah dua kata.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com