webnovel

E V A N E S C E N T

[KATA KATA NON BAKU ALERT!] PRANG! Terorisme masuk melalui jendela kelas yang membuat para siswi berteriak. Tanpa lama lama, para terorisme itu langsung menyekap semua murid. Begitu pun dengan kelas lain, para siswi berteriak tidak karuan. "YANG BERBICARA, DAN BERGERAK AKAN SAYA TEMBAK" Tegas salah satu terorisme Semua murid di kelas Bryan sudah tersekap semua, namun tidak dengan Renjun. Ia sudah keburu panik dengan semua yang terjadi diluar kamar mandi. "Gue jangan panik, tenang tenang. AAAA bagaimana ini ya ampun gua menyesal tadi makan Pho ayam pakai saos cabe" Perlahan Renjun membuka pintu kamar mandi, mencuci tangannya. Lalu melihat keadaan di luar kelas. Semuanya terlihat sangat ricuh, beberapa murid sudah ada yang terkena tembakan dan meninggal. Renjun mengintip kelas yang berisikan para sahabatnya sedang di sekap oleh para teroris. Renjun buru buru masuk kembali ke kamar mandi dan mencari tempat untuk dia sembunyi. Ingin tahu kisah selanjutnya? Buruan baca novel EVANESCENT! Bakal ada kejutan menarik. Yang gak bakal kalian sangka. Maafkan kalo ada kesalahan kata, bisa komen di chapter nya agar aku perbaiki. Jangan lupa vote! Happy reading guysss!^^

Muhammadbirrul · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
20 Chs

Met big brother and slapped

"Riero?"

"Kak-kakak?"

"AHH SINI DEK"

Set!

Riero berlari memeluk kakaknya, ia memeluk nya dengan sangar erat. Riero sangat menyayangi kakaknya walaupun mereka berdua selalu bertengkar.

"Wahh, so sweet"

Bryan dan Renjun yang speechless melihat betapa hangatnya hubungan antara Riero dengan kakaknya tersebut.

"Gua sampe merinding gitu ya ampun"

Bisik Renjun

"Sama njir, gua boro boro mau kek gitu. Berantem Mulu kerjaannya sama adek gua"

Tambah Bryan.

"Nah dik, kakak mu akan saya bawa pulang kerumah. Bisakah adik menunjukan alamat rumah?"

"Ah iya pak bisa, saya bantu. Saya izin pamit kepada teman teman saya ya pak"

"Silahkan"

"Gua pulang duluan ya"

"Iya iya, boleh boleh"

Ucap Bryan dan Renjun spontan.

-----

"Kakak kemana aja?"

"Kakak kabur ke..."

"Kemana?"

"Temen kakak"

"Anjir, kenapa gua ga nyari ke rumah temen kakak aja si"

"Hahaha, kakak selalu sembunyi kalopun ada tamu di rumahnya temen kakak itu"

"Aneh"

"Heh"

"Canda kak"

"Ini kah dik? Rumah mu dan kakak mu itu?"

"Ya pak, terima kasih"

"Jaga diri baik baik"

"Baik"

Ditempat lain..

"Eh lu mikir ga kakak nya Riero kabur kemana?"

"Gatau gua juga"

"Emang gara gara apaan si?"

"Kalo ga salah, gara gara kakak

nya pacaran"

"Oh iya ya, di agama lu ga boleh

pacaran"

"Aduh kamu baru sadar njun"

"Maaf lah, kan gua lupa"

"HAHAHA, ITS OKAY"

Kata Bryan sembari menepuk bahu

Renjun

"Daah, sampai jumpa besok"

"Iya"

Di rumah Bryan..

Bidadari dalam rumah😳❤️

Online

Bunda

?

Anu...

Apa? Jangan bikin bunda

nunggu

Amira pacaran

Astaghfirullahaladzim, yasudah besok

bunda bakal membicarakannya dengan Amira.

Ouh- okay bun

Rumah Renjun..

"Renjun pulaaang!"

"Heyy adek kakak! Gimana sekolahnya?

Hari harinya?"

"Lancar banget kak, hari ini juga aku menemukan kebahagiaan buat

temen temen"

"Wah apa itu? Cerita di meja makan ya. Nih kakak membuat kimbap, mandi

sekarang juga"

"Iya kak, njun mandi dulu"

Malamnya...

"Jadi apa aja tuh yang terjadi di

hari ini?"

"Renjun tadi sakit perut gitu, kebanyakan makan saos"

"Aduh jadi ngakak"

"PFFT GAPAPA KAK HAHAHA"

"Ada lagi?"

"Riero menemukan kakak

nya yang hilang"

"Emang sebelumya kakak

Riero kabur?"

"Iya kak, kata Bryan gara gara

pacaran"

"Ouhh, tapi syukurlah udah

ketemu lagi"

"Iya syukur deh"

Pagi hari nya..

Blub!

"Ah ada Email"

Pesan yang ada di email:

Panggilan untuk Bryan agar bisa datang di audisi kedua.

"Ohh ini, hari minggu berarti 2 hari lagi"

Kata Bryan membatin.

Bryan akhirnya bersegera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan berangkat ke sekolah.

Dikamar sebelah..

Ting!

"Loh? Tumben bunda chat pagi

pagi"

Bundahara💸

Amira

Ya bunda?

Bunda dengar kamu pacaran?

Bunda dengar dari mana?

Kakak mu yang memberi tahu

bunda kemarin

"Astaghfirullahaladzim"

Amira sudah mulai mengeluarkan

keringat dingin dan panik, tidak tahu harus membalas apa.

Neng? Kok cuma di read?

Amira balas setelah sekolah bun, assalamualaikum

Percakapan berhenti disitu, Amira segera pergi ke kamar mandi dan ke sekolah.

Tap tap tap

Amira berlari memasuki gerbang sekolah dan bersegera memasuki kelasnya.

"RAFAEL!"

Teriakan Amira membuat suasana kelas tertuju padanya.

"Ah iya?"

"Ikut gua sekarang"

"Apaan?"

"Hari ini pasti bunda gua pulang, dan kemaren kakak gua ngasih tau kalo gua pacaran sama lo"

"Jadi gua harus gimana?"

"Ya gue juga ga tau anjir, bingung"

"Gue berarti harus berani ngaku kalo siapa yang ngajak pacaran duluan? Dan gue harus datang ke rumah lo? Gitu kan?"

"Boleh"

"Yaudah"

Bel istirahat berbunyi

Bintang 🏌🏻

Heh

Apa anjir

Gue udh ngasih tau bunda kalo si Amira pacaran

Ahh mantap

Lu lagi apaa?

Jam istirahat ni

Ohh gua si baru aja bunyi bel nya

Btw, lu masi ada masalah sama

si Rival, Alva, Hikaro?

Ya kagak juga si, kadang aja. Mereka duluan anjir yang ngajak ribut

Tapi lu selama ini ga di apa-apain kan?

Iya gua gapapa

Gua mesen makanan dulu tak,

sambung nanti

Ohh iya sama gua juga

Tap tap tap!

"Heyy!"

"Yo! Gua mesen makanan dulu"

"Iyaa gua sama Renjun nunggu di pojok"

"Eh di meja makan ini tempat kakak kakak lo duduk?"

Tanya Riero memastikan

"Ah iya disini mereka nindas murid

murid lain"

"Loh kok lu tau?"

"Salah satu kakak gua selalu dapet keluhan dari orang tua orang tua yang anak anaknya di tindas sama geng Jeno"

"Kakak lu yang Jisung itu?"

"Iya"

"Hari minggu lusa, lu mau ikut ke audisi kedua Riero"

"Perasaan lu udah pernah nanya deh"

"Ah masa? Gua lupa"

"Yaudah, itu perasaan gue aja kali. Yaudahh gua jawab lagi

gua ikut"

"Oke"

"HEYY GUA DATANG!"

Teriakan Bryan membuat semua penghuni kantin melihat mereka bertiga.

"Anjir lu, bikin semua yang ada dikantin ngeliatin kita"

"Iya njir"

"Ya maap lah"

"Huuh"

"Udah udah, ayo dimakan nanti keburu abis waktu istirahatnya"

"Eh iya iya"

Pulang sekolah..

"Eh gua pulang duluan ya"

Kata Bryan sambil mulai berlari kecil

"Eh kenapa?"

"Telat njir, dia udah lari"

"Yaudah, besok aja kita tanyain. Sekarang pulang berdua aja dulu"

Hah hah hah

"Cape juga ternyata lari dari sekolah ke rumah, padahal deket"

"Nah sekarang ayo kita masuk, apakah bunda sudah datang."

Ckrek!

"Assalamualaikum"

"Ohh belum pulang juga, Amira juga kek nya. Yaudah lah, mending gua ke kamar"

20 menit kemudian terdengar suara tamparan keras dari lantai bawah.

"Itu apaan njir?"

Bryan keluar dari kamarnya secara perlahan, ia sudah tidak bisa berpikir jernih. Bryan keluar kamar dengan membawa sebuah gagang sapu.

"Ohh itu bunda, astagfirullahaladzim gua suu'dzon"

Terlihat bunda sedang menampari Rafael sembari bertanya mengapa bisa bisanya dia mempacari Amira.

"TANTE SEKARANG NANYA SAMA KAMU, KENAPA KAMU BISA MACARIN ANAK SAYA?!"

Kata bunda sembari marah marah.

"Em gini tante.."

"AYO COBA JELASKAN!"

"Amira yang mengajak saya

berpacaran"

"Anjrit"

Amira berteriak dalam hati

"BENAR BEGITU AMIRA?"

"Iya bunda"

"OKAY, SEKARANG KEPUTUSAN ADA DI TANGAN BUNDA. DAN BUNDA MEMUTUSKAN UNTUK MENGHUKUM AMIRA DENGAN MENYITA HANDPHONE, MEMOTONG UANG JAJAN MU, DAN TIDAK BOLEH BERTEMU DENGAN RAFAEL SELAMA 4 BULAN"

"Gua naik ke atas lagi aja deh"

Bryan membatin.

"Rafael silahkan pulang, dan terima kasih atas kejujurannya. Tante akan bilang ke orang tua mu"

"Baik tante, saya permisi"

Rafael pulang dengan kepala tertunduk, dan bekas pipi yang memerah itu dia tutupi dengan tas.

"Kenapa Amira? Kenapa bisa pacaran?"

"Iseng iseng"

Bunda yang sudah muak dengan semua kelakuan bahkan perkataan Amira pun, pingsan.

"Alah sia gobloug"

"KAKAAK!"

Bryan berlari dari lantai atas menuju ke tempat Amira berteriak.

"Apaan"

"Ini bunda gimana ih?"

"Ealah, ayo di angkat ke kamar"

Dengan bekerja sama, Amira dan Bryan mengangkat bunda ke kamarnya.

"Lu sih pake acara pacaran segala"

"Dih kalo lu ga ngasih tau ya

ga bakal begini"

"Emang enak? Berbahagia dalam dosa dan selalu dikepung oleh setan?"

"Ya ngga si kak"

"Nah ya udah, jangan diulangi. Bikinin bunda teh sana"

"Iya kak"