webnovel

Dungeon Maker: World Ender

Setelah menyelesaikan 1.000.000 stage didalam game yang disebut "Dungeon Maker" seorang laki-laki mendapati dirinya dipindahkan kedunia lain untuk mengakhiri umur dunia itu dengan semua pengetahuan yang dia miliki dari game yang dulu pernah dia mainkan sebagai seorang wanita setengah iblis dan malaikat.

FirmZodiac · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
30 Chs

Penyelamatan 4

Setelah mendengar penjelasan dari para petualang yang pergi bersama dengan Nona Lea, Kepala Desa mendorong sebuah kotak yang berisi sebuah kristal sihir monster yang mereka buru dan berkata "Nona Lea berkata bahwa benda ini mungkin yang kalian inginkan, dia menemukannya saat dia mengambil jantung dari babi yang paling besar"

Melihat sebuah kristal sihir yang cukup besar diserahkan kepada mereka, membuat kelima orang itu menelan ludah mereka, Lambert yang melihat kristal sihir sebesar itu berkata "Apa ini sungguh?"

"Ya, aku sangat yakin itu yang dikatakan olehnya, ohh ya, katanya anggap saja ini bayaran untuk mengantarkannya ke ibukota nanti, dan dia harap perjalanan menuju ibukota akan secepatnya" kata kepala desa

Mendengar perkataan kepala desa, Sandres menerima kristal itu dan menyimpannya didalam tas, saat kristal sudah diterima, kelima orang itu berdiri dan berterima kasih kepada kepala desa lalu pergi dari sana.

...

Keesokan harinya, Saat aku keluar dari rumah untuk bersiap pergi ke ibukota, semua warga desa berkumpul di alun-alun untuk mengucapkan salam perpisahan kepadaku,

Saat semua orang sudah memberikan salam kepadaku, aku pergi keluar gerbang, didepan gerbang, ada 2 kereta kuda, kereta kuda pertama untuk membawa orang-orang, dan kereta kuda kedua untuk membawa babi besar yang akan diserahkan kepada Guild Petualang, Saat melihatku keluar dari gerbang, Lambert melambaikan tangannya dan berkata "Nona, kami disini, kita siap untuk pergi"

Aku mengagguk dan pergi ke arah mereka dan berkata "Jadi, berapa lama perjalanan kita ke ibukota?"

"Mungkin akan memakan waktu 3 hingga 4 hari, tapi karena kita membawa Lord of Giant Boar, akan ada kemungkinan kita akan sampai dalam 5 hari"

Mendengar jawaban Lambert, Aku hanya bisa diam dan tidak mengatakan apapun, saat aku dan Lambert sedang berbicara, Sandres mendatangi kami dan berkata "mungkin sudah waktunya kita berangkat, Nona Lea, Lita dan Mita naik kereta pertama, kami bertiga akan menjaga kereta dari luar"

Lambert, Olaf dan Sandres akan menjaga kereta dari luar, itu artinya mereka bertiga akan menjaga kami, tapi agar semuanya lebih aman, aku menyebarkan <Mata Dewi>ku untuk mengawasi keadaan diluar,

Saat kami bertiga sudah masuk kedalam kereta kuda, Lambert menaiki tempat kusir berada, Olaf berjaga digerbong kedua, dan Sandres menjaga diatas gerbong ke dua, saat semuanya sudah naik, Lambert mulai menjalankan kereta kuda, dan perjalanan kami akhirnya dimulai.

...

Kereta melaju dengan kecepatan 40km/jam, diawal perjalanan kami, kami tidak menemukan masalah apapun, mungkin hanya seperti serigala rumput yang sering muncul tapi itu tidak membuat perjalanan kami terganggu.

Bahkan saat malam harinya, kami tidak mengalami kejadian seperti diserang oleh monster, dan itu yang membuat perjalanan kami menjadi sedikit lebih mudah di hari pertama,

Dihari kedua, kami sudah berada cukup jauh dari Desa Piluf dan menurut apa yang dikatakan oleh Sandres semalam, daerah diluar Desa Piluf sedikit lebih berbahaya, karena semua monster kuat menjauh dari area desa itu, dan jika kita sudah keluar dari daerah desa itu, kami harus bersiap dengan segala kejadian yang akan terjadi saat ini,

Dan benar saja, saat kami baru saja memasuki wilayah hutan, kereta kuda kami sudah dikejar oleh seekor beruang madu yang hidup disana,

'Apakah beruang madu memang se-aggresive ini?'

Aku yang tidak tau sifat seekor beruang bertanya-tanya, apakah beruang madu memang se aggresive ini atau tidak, tapi apa yang aku lihat saat ini, beruang madu cukup aggresive saat kita masuk kedalam wilayah mereka,

Saat kami sedang dikejar oleh beruang madu, Lita melepaskan sihir batunya dan membuat beruang itu tidak bisa mengejar kami, aku yang melihat itu berkata "Kenapa tidak diburu saja?"

Mendengar pertanyaanku, Lita berkata "Tidak mungkin untuk berburu monster ditempat ini, karena jika kita berhenti sejenak saja, bisa-bisa kita diserang oleh semua monster yang ada disini, kita beruntung hanya ada 1 beruang saja yang mengejar, jika ada lebih dari 2, itu adalah hal yang sulit untuk dilalui, ohh ya, alasan kita tidak boleh berhenti disini karena ditempat ini ada monster tipe Wraith yang dimana mereka akan menyerang manusia yang bergerak lambat, itu sebabnya saat kita naik kereta kuda, kita tidak boleh berhenti ditempat ini jika kita tidak memiliki persiapan apapun untuk menghadapi Wraith"

Mendengar penjelasan Lita, aku sekali lagi belajar sesuatu yang baru tentang dunia ini, seperti Monster Wraith yang hanya mengejar orang yang bergerak secara lambat, tidak lebih tepatnya manusia yang berjalan diwilayah mereka.

"Memangnya apa yang bisa digunakan untuk melawan Wraith, dan apakah ada yang mencoba memburu mereka?" aku bertanya

"Untuk melawan mereka, aku rasa ada, tapi biaya untuk melakukan itu cukuplah mahal, karena persenjataan sihir diharuskan dalam pertempuran, Wraith tidak bisa dilukai oleh senjata biasa, mereka hanya bisa dilukai oleh senjata sihir, atau sihir itu sendiri, tapi untuk membunuh 1 wraith dibutuhkan sihir tingkat 2 yang dimana petualang tipe Field tidak terlalu banyak yang bisa menggunakan, berbeda dengan Petualang tipe Dungeon Hunter yang pasti bisa menggunakan sihir tingkat 3 sampai 5, untuk apakah wraith ada yang buru jawabannya jarang, itu hanya akan terjadi jika tempat itu sudah menjadi sarang wraith dalam tingkat tertentu, tentu saja hanya Gurun pasir Forfos yang baisanya mengirimkan misi seperti itu, karena gurun itu adalah tempat dimana monster tipe roh hidup" jawab Lita

"Gurun Forfos, dimana itu?" tanyaku lagi

Lita yang mendengarkan pertanyaanku sambil melepaskan sihir untuk menghentikan pengejaran Beruang berkata "Dia berada diantara Kerajaan Luxiana, dan Kekaisaran Yujili yang berada di utara, ohh ya, Dungeon Raja iblis berada diujung benua utara, jadi bisa dikatakan Gurun Forfos itu adalah lokasi pertempuran antara umat manusia melawan pasukan raja iblis yang setiap tahun keluar untuk melakukan penyebuan kekota manusia dan biasanya kita akan menahan mereka di gurun Forfos agar tidak ada aura negatif keluar dari daerah itu"

Mendengarkan penjelasan Lita membuatku tambah ingin bertanya lebih banyak lagi dan mendengarkan lebih banyak lagi tentang dunia ini, hingga, pada akhirnya aku bertanya semua yang aku inginkan, dan hingga hari sudah hampir malam.

Saat malam tiba, ketiga pria yang ada dikelompok ini sangat sibuk memasang sesuatu disetiap sisi perkemahan,

"Apa yang mereka lakukan?" tanyaku kepada Lita

Aku cukup senang bertanya kepada Lita karena hanya dia saja yang menjawab semua pertanyaanku sejak pagi, dan dia juga yang selalu sabar dengan semua pertanyaan konyol yang aku tanyakan kepadanya

"Itu disebut tanaman Lila, anggap saja bau tanaman itu dibenci oleh monster, jika kita ingin melakukan perkemahan dialam luas, biasanya para petualang akan memasang tanaman itu, tapi karena sebelumnya kita masih berada diwilayah desa piluf yang tidak memiliki monster aggresive, jadi tanaman itu tidak diperlukan saat itu" kata Lita

Setelah mendengar penjelasan lita, ketiga orang itu sudah selesai memasang tanaman Lila dan bersiap untuk tidur malam ini.