58.kepergian
Semalaman aku tidak dapat tidur, air mataku terus keluar walaupun telah berkali-kali kuhapus. Dengan mata yang masih terlihat bengkak, aku pergi ke gerbang depan untuk mengatar Elliot dan pasukan trochel.
Elliot memakai pakaian lengkapnya, jubah hitam keluarga trochel berkibar dibalik punggungnya. Elliot tampak seperti Ksatria perang. Setelah hitam sangat cocok dipakai olehnya. Walaupun salama ini Elliot sering bercanda denganku, namun hari ini Elliot memancarkan aura pemimpin yang berkharisma. Elliot menunggangi kuda hitam kesayangannya dan mulai memimpin barisan.
Rowan dan duchess sheriel berdiri disamping pintu gerbang untuk ikut mengantar prajurit keluarga trochel. Raut wajah mereka terlihat datar seakan ingin segera menyelesaikan tugas mereka secara resmi. Salah satu anggota keluarga akan berangkat ke medan perang, namun keluarganya tidak terlihat sedih sama sekali. Duchess sheriel bahkan terlihat bosan.
Venus mendekati kuda Elliot yang berada di barisan depan dan mengeluarkan saputangannya. Elliot tersenyum kepadanya dan membelai wajah Venus yang masih terlihat sembap. Dengan perlahan Venus mengikatkan saputangan putih itu ke ganggang pedang yang dibawa Elliot.
"Kembalilah dengan selamat. "
"Tunggu aku kembali. "
Tangan itu terus mengelus wajahnya. Venus menahan air matanya agar tidak menangis didepan Elliot, setidaknya dia harus mengantar Elliot dengan senyuman.
Rowan yang berada disamping mereka melirik sinis. Pemandangan itu sangat menyakitkan untuk dilihat olehnya. Berulang kali dia mengingatkan dirinya untuk tidak menarik tangan Venus, beberapa kali juga dia ingin menjauhkan Venus dari Elliot. Bagaimanapun juga istrinya sedang berdiri disampingnya sekarang.
Setelah selesai mengikatkan saputangan nya, Venus mulai tersenyum lebar untuk mengantar kepergian Elliot.
"Kuharap tidak ada yang mengganggu milikku ketika aku tidak ada, jika ada yang melakukannya. Aku akan membuat kalian bermandikan darah! "
Elliot memberikan peringatan dengan suara yang keras agar terdengar oleh semua orang yang berada disana, pernyataan itu membuat Venus malu.
' apakah dia tidak malu berkata seperti itu didepan orang banyak?'
Rowan menggertakkan giginya, tubuhnya bergetar hebat menahan amarah yang membara didalam hatinya.
'Apa-apaan ini? Bukankah mereka bukan kekasih? '
Setelah memberikan peringatan yang jelas kepada semua orang, Elliot mulai berangkat memimpin pasukannya. Perlahan sosok Elliot terlihat semakin jauh, hingga tidak kelihatan lagi dari depan gerbang.
Dengan berat hati Venus berjalan kembali menuju gedung barat kediaman trochel.
Duchess sheriel tidak menyangka Venus tinggal didalam kediaman itu, perasaan tidak sukanya kepada Venus akhirnya membuatnya mencegat Venus diperjalannannya.
" Kalau tidak salah namamu Venus? "
Duchess sheriel memulai percakapannya dengan nada kasar dan sinis.
" Benar, kita bertemu lagi Duchess. "
Duchess sheriel memutar matanya seakan melihat sesuatu yang tidak menyenangkan.
" Saya kira nona adalah rakyat biasa, tidak disangka nona juga pengemis yang menumpang dikediaman trochel ya! "
"Saya bukan pengemis. "
"Hahaha menyenangkan sekali memiliki Elliot yang melindungimu, apa katanya? Akan membuat semua orang mandi darah jika menyakitimu? Oh.. Sangat menakutkan. "
"... "
" Bagaimana cara mu merayunya? "
".... "
"Maaf Duchess sheriel, perkataan anda sudah sangat keterlaluan. "
" Perempuan rendahan sepertimu sudah merasa seperti bangsawan karena memiliki kekasih bangsawan, Lucu sekali. Perempuan rendahan tetaplah rendahan, jangan besar kepala. "
".... "
Venus menahan hinaan yang diberikan oleh Duchess kepadanya. Memang benar ini bukanlah rumahnya, tapi dia juga tidak memilih untuk hidup seperti ini. Dia tidak menyakiti siapapun untuk disebut perempuan rendahan dan pengemis. Karena statusnya yang bukan apa-apa dirumah itu, Venus hanya dapat menerima dan menahan semua rasa malunya.
"Bersiaplah untuk diusir dari tempat ini, kita tidak akan pernah tahu apakah Elliot akan kembali dalam keadaan hidup atau tidak. "
Mendengar perkataan Duchess sheriel yang seakan menginginkan Elliot mati dimedan perang, membuat Venus lepas kendali.
"Minta maaf lah!!!! "
"Kenapa aku harus minta maaf? Bukankan itu wajar jika gugur dalam peperangan? "
" Sudah kubilang minta maaf!!! Anda boleh merendahkan saya, tetapi anda tidak berhak mengatakan Elliot seperti itu!!!! "
" Hah! Kau tidak tahu malu rupanya! "
" Kubilang minta maaf!!!! "
Duchess Sheriel mulai menjambak rambut Venus dengan keras, walaupun kepalanya tertunduk karena jambakannya yang kuat, mata Venus tetap menatapnya dengan tajam. Amarahnya telah melampaui rasa sakit yang dirasakannya saat ini.
"Kau masih menatapku dengan arogan!! "
"Minta maaf!!! "
Jambakan itu semakin kuat hingga beberapa helai rambutnya tercabut, namun Venus tetap tidak menunjukan wajah kesakitan. Hal itu membuat sheriel semakin marah. Dengan kuat sheriel menampar pipi Venus hingga Venus terjatuh ke tanah.
Plak...
"Kau masih tidak sadar diri!!! "
" Minta maaf pada Elliot!!!! "
"Ka.. Kau...! "
"Minta maaf!!! "
Duchess sheriel kembali mengayunkan tangannya untuk menampar Venus. Namun cengkraman tangan yang besar menghentikan tangannya.
" Apa yang kau lakukan kepada Venus Duchess!!!"
Rowan berdiri dibelakangnya dan melihatnya dengan tatapan yang sangat menakutkan. Ketika mendengar informasi dari pelayan kediaman trochel, Rowan segera berlari untuk memastikan situasi mereka. Namun yang dilihatnya adalah Venus yang dipukul oleh sheriel hingga jatuh ke tanah.
Seketika darah di tubuhnya mendidih dan segera mencengkram tangan Duchess sheriel dengan sangat kuat.
"Ukh, sa.. Sakit rowan. Lepaskan genggaman tanganmu. "
" Aku tanya apa yang kau lakukan pada Venus!!!!! "
Tubuh Duchess Sheriel bergetar hebat setelah melihat wajah rowan. Wajah itu penuh dengan amarah, dia tidak pernah melihat ekspresi rowan yang sangat menakutkan seperti itu. Seakan rowan akan membunuhnya saat ini juga. Dengan suara bergetar Duchess sheriel mencoba membela diri.
"I.. Ini semua salah wanita rendahan ini!!! Dia berani-beraninya bertingkah arogan seperti bangsawan didepanku! Saya hanya memberinya sedikit pelajaran! "
"Menjambak dan menampar disebut pelajaran!?? Duchess, jaga perkataan mu. Siapa yang memberikan anda persetujuan untuk memanggilnya wanita rendahan dan memukulnya? "
"Ke.. Kenapa anda membelanya? Bukankah saya yang harus anda bela?saya adalah istri anda dan nyonya dirumah ini. "
"Karena anda adalah istri saya, saya tidak membunuh anda sekarang juga. Bersyukurlah atas kenyataan itu! "
"Ka.. Kau"
Mata Duchess sheriel terbelalak melihat apa yang dilakukan dan dikatakan oleh rowan.
' tidak mungkin, jangan bilang kalau kau menyukai wanita itu? '
Rowan melepaskan cengkraman tangannya dan berlari kecil kearah Venus untuk membantunya berdiri.
" Kau tidak apa-apa Venus? "
"Saya baik-baik saja. "
" Jika terjadi hal seperti ini lagi, katakanlah padaku. "
" Terima kasih Rowan. "
Sheriel menatap Venus dengan tajam seakan tidak terima dengan apa yang terjadi kepadanya.
" Kau benar-benar besar kepala!!! "
" Duchess!!!! "
Rowan berteriak dengan keras hingga membuat Duchess sheriel tersentak sejenak.
" Saya salah apa Duke, kenapa anda begitu kejam kepada saya? "
" Jangan menyakiti orang yang tidak bersalah! "
" Apa? Dia yang melakukan kesalahan kepada saya!!! Sudah saya katakan dia! Wanita itu yang bersalah! "
Venus berjalan mendekat sambil menatap sheriel dengan tajam.
" Duchess anda harus minta maaf!!! "
" Lihat duke, betapa arogan cara bicaranya. Dia memintaku untuk minta maaf kepadanya. "
"Segera minta maaf padanya Duchess!! "
"Huh? "
"Sekarang juga sebelum aku berubah pikiran! "
"Bagaimana mungkin anda meminta saya yang seorang putri ini meminta maaf kepada wanita seperti dia? "
"Jangan lupa, semenjak anda menginjak kaki dirumah ini, anda sudah bukan tuan putri di Kerajaan lagi . Anda adalah Duchess trochel dan saya adalah kepala keluarga trochel! Ingat posisi anda. Venus bukan wanita yang akan berkata seperti itu jika anda tidak melakukan hal yang melukainya! "
" Anda... Anda sampai seperti itu.. "
" Pengawal, bawa Duchess ke ruang bawah tanah sekarang juga. "
" Hah!!! Tidak jangan!!! "
" Jika anda tidak meminta maaf kepadanya sekarang juga, saya akan menyeret mu keruang bawah tanah sekarang juga! "
"Ma... Maaf, maafkan saya venus! Tidak seharusnya saya mengatakan hal seperti itu, maafkan saya. "
Venus terdiam mendengar permintaan maaf yang diucapkan Duchess sheriel dengan terpaksa itu.
"Saya ingatkan kepadamu Duchess, jangan melakukan sesuatu yang kelewat batas dirumah ini. Sekarang anda adalah milik saya, jika anda tidak mau hidup anda seperti neraka, harap ingat peringatan saya! "
Duchess sheriel menangis ketakutan. Didalam hatinya mengutuk Venus. Wanita yang seperti rubah, entah apa yang dilakukan oleh wanita itu hingga dapat membuat lelaki dikediaman trochel ini berpihak kepadanya. Bahkan suaminya sendiri terlihat menaruh perasaan kepada wanita itu.
' beruntung sekali kau! Lelaki dikeluarga ini sangat melindungimu, wanita rendahan!!! '
***************************************
"Apakah masih sakit? "
Rowan mengompres pipi Venus yang terlihat membengkak karena tamparan Duchess padanya.
"Sudah mulai berkurang, biar saya saja yang mengompres sendiri Rowan. "
" Tidak bisa, biarkan aku membantumu. "
Walaupun yang dilakukan oleh Duchess Sheriel tadi sangat keterlaluan, tetapi Rowan tidak seharusnya mengancamnya seperti itu. Bagaimanapun wanita itu istrinya, mengatakan akan menyeret istrinya sendiri kedalam penjara itu benar-benar tidak begitu baik.
"Maaf"
Rowan meminta maaf dengan wajah sedih.
" Kenapa anda meminta maaf pada saya? "
" Karena kesalahan ku kau terluka Venus "
"Ini bukan kesalahan anda, jangan salahkan diri anda sendiri. "
Dengan pelan Rowan membelai rambut ranjang Venus yang bergelombang.
" Pasti kepalamu sangat sakit, rambut indahmu dijambak dengan keras olehnya. "
Venus merasa kurang nyaman dengan perhatian Rowan. Bagaimanapun Rowan sekarang telah menjadi lelaki yang telah beristri, walaupun mereka berteman, hal seperti ini kurang pantas dilakukan antar teman. Venus menjauhkan kepalanya dari tangan Rowan sehingga membuat Rowan terkejut.
" Maaf, saya merasa tidak nyaman jika anda melakukan hal ini. "
" Ah, maaf"
Melihat wajah Rowan yang begitu terluka, Venus merasa sedikit bersalah kepadanya. Rowan telah menjadi teman yang baik untuk nya, menyelamatkan dirinya dari Duchess dan merawatnya. Sepertinya perkataannya tadi membuat Rowan sedih.
" Terima kasih telah merawatku Rowan, saya merasa senang memiliki teman sepertimu. "
Rowan terhenti sejenak, wajahnya mengeras. Kata teman yang baru didengarnya itu membuatnya merasa tidak suka.
" Bukan. "
"? "
"Bukan teman"
" Ma.. Maaf Rowan, saya sudah seenaknya menganggap kita teman. "
"... "
"Saya memang tidak pantas menyamakan level saya dengan bangsawan. Saya mengerti anda hanya kasihan kepada saya. Maafkan saya yang salah sangka. "
Rowan meraih tangan Venus dengan cepat sambil menatapnya lekat.
" Bukan begitu Venus "
"Maksud anda? "
Wajah Rowan terlihat aneh, kenapa dia terlihat begitu tersiksa?Kenapa dia berkata aku bukan temannya? Apa Rowan memiliki perasaan kepadaku? Tidak mungkin begitu kan?
"Aku... Padamu.. "
"... "
' sebenarnya apa yang ingin dikatakan olehnya? '