webnovel

ketakutan terbesar lin qi

Tubuh Lin qi yang sedang terlentang itu pun berguling ke samping lalu ia menompang tubuhnya dengan tangan kirinya lalu ia menerbangkan tubuhnya, di saat yang sama ia melepaskan energi Qu angin sehingga menyebabkan dirinya melayang bagaikan burung  yang telah lepas dari sangkarnya, di saat ia sedang mengudara bebas pemuda itu pun memutar tubuhnya 90° sambil menebaskan pedang di pergelangan tangan monster itu, gumpalan daging yang memiliki lima jari itu pun terbang menjauh di susul dengan cairan merah kental yang seperti hujan, Lin qi pun membekukan cairan itu dengan Qi es yang berhasil ia ciptakan sendiri, sehingga menyebabkan tubuh monster itu tak bisa bergerak,"Rasakan ini monster sialan," ucapnya sambil mengeluarkan jurus dongQu ke arah monster itu, akan tetapi pemuda itu tidak pernah puas sama sekali ia pun menyerang monster itu dengan teknik yang ia kembangkan sendiri teknik itu bernama Qi luni.

[Qi luni adalah teknik yang mengandalkan udara sebagai pijakan untuk melepaskan serangan sepecat kilat dengan membentuk pola bintang,]

Kilatan biru yang membentuk pola bintang yang sangat indah pun tercipta, di saat yang sama kobaran api yang di sebabkan oleh Qu petir tercipta, tempat yang awalnya indah dan bagus itu seketika berubah menjadi lautan hawa panas yang bisa membakar benda benda di sekelingnya.

Dalam kobaran hawa panas itu Lin qi dan lu nie segera memecahkan segel gerbang,

"Lihat lah ini lu nie ada tempat yang berlubang apakah kita harus mencari penutup lubang itu," ucapnya yang menunjuk lubang berbentuk segitiga.

"Ya kau benar tetapi dimana segel nya," ujar lu nie yang masih binggung dengan apa yang dilihatnya itu.

Mereka berdua pun berkeliling di tempat itu di saat mereka sudah hampir putus asa tiba tiba cairan merah kental beserta daging cincang itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata, dan seketika cahaya itu memunculkan segel yang sama persis dengan bentuk lubang di gerbang itu.

Lin qi pun mengambilnya sekalian memakan serpihan daging monster. Setelah itu ia memasukkan segel itu ke tempatnya, selang beberapa detik suara gemuruh terdengar di susul dengan gerbang yang terbuka lebar, kedua pemuda itu pun melanjutkan langkah kakinya,selang beberapa jam mereka sampai di dungeon yang paling tinggi akan tetapi Lin qi dan lu nie sudah di penuhi goresan berwarna merah, nafas kedua pemuda itu juga semakin tak beraturan, dan kedua pemuda itu juga sudah kehabisan setamina untuk bertarung di tambah monster yang bernama nue muncul di hadapan mereka berdua.

"Bagaimana ini tenaga ku sudah habis," bisik Lin qi yang saat itu sudah tidak memiliki harapan untuk menang.

"Sama saja, satu satunya cara kita harus bekerja sama untuk mengalahkan monster itu," sahut lu nie ia pun berpikir dengan keras, setelah ia terpikirkan sebuah cara dengan cepat ia menjelaskan nya kepada Lin qi.

"Pertama tama kau kumpulkan Qu angin untuk mendorong ku ke arah monster, agar tenaga ku tidak habis saat melesat kan serangan terkahir, lalu bekukan udara di sekitar monster itu, dengan Qi es yang kau gunakan tadi, setelah itu serahkan semuanya kepada ku, tetapi jika kita gagal dalam serangan ini kita akan mati."

"Apakah kau masih sanggup untuk mengumpulkan Qu dan Qi yang ku minta," tanya lu nie yang saat itu sedang memastikan agar cara yang di lakukannya itu berhasil.

"Hal itu boleh di coba, walaupun resiko keberhasilannya rendah kita harus tetap mencobanya, kalau soal sanggup tidak nya akan ku coba saja," ucap Lin qi ia pun mulai menekuk lututnya lalu menyilangakan kedua kakinya untuk menyerap Qu dan Qi secara bersamaan.

Selang beberapa menit Qu dan Qi pun terkumpul ia pun langsung melakukan apa yang di perintahkan lu nie barusan, seketika tubuh lu nie yang memegang senjata sword fels melesat dengan kecepatan yang tidak bisa di lihat oleh mata biasa hanya aura kuning  yang hanya bisa dilihat oleh Lin qi.

Setelah tepat berada di hadapan monster nue, ia pun mengeluarkan energi berwarna emas seukuran lidi kebawah, ia pun terbang ke atas setelah  sampai di atap lu nie pun menggunakan kakinya untuk mendorong tubuhnya agar langsung menuju ke arah monster itu.

Akan tetapi monster nue berhasil menghindari serangan yang di lesatkan oleh lu nie, "Jiak aku gagal melakukan ini maka semua nya akan tamat, dan cita cita dari saudara ku akan pupus seketika," guma lu nie yang saat itu akan melakukan serangan selanjutnya.

Dia pun memutar tubuhnya 60° lalu memijak udara yang sudah di bekukan oleh Lin qi, akan tetapi lagi lagi monster itu berhasil menghindar karena ia kehabisan cara lu nie pun mengeluarkan kekutan senjata roh miliknya lalu melesat kan serangan sisik ke arah nui.

Akan tetapi monster itu berhasil membentur kan energi berwarna Oren kemerahan sekuuran manusia dengan energi yang di milikinya dan cahaya dari benturan kedua kekuatan itu  berwarna biru muda, lalu lu nie pun membiarkan senjata itu terlepas dari genggaman nya dan di saat yang sama wanita itu sudah berada di belakang monster nue lalu ia pun menebas kepala monster itu.

Dengan pisau yang ia simpan di dalam baju nya, cairan merah kental pun berkeluaran dari tubuh monster dan juga tubuh lu nie. Di saat yang sama Lin qi berteriak, "Apa apan kau naga bodoh, aku tidak pernah menyuruh mu untuk mati sekarang jika ini akhirnya maka aku tidak akan pernah menuruti ide gila mu barusan," ia pun mencoba untuk berdiri akan tetapi tekanan tubuh  yang ia dapatkan sangat berat sehingga ia terjatuh kembali.

Di saat itu suara dari arah lu nie terdengar, "Kau tidak usah memaksakan dirimu seperti itu aku masih hidup kok," mereka berdua pun melentangkan tubuh, tiba tiba lingkaran berwarna biru yang membentuk seperti miniatur Dungeon muncul dan melemparkan mereka berdua ke Padang pasir dengan sekotak harta Karun, "Setelah pertempuran sengit barusan akhirnya kita berhasil keluar," ucap lu nie sambil menghembuskan nafas setelah pertarungan sengit barusan ia merasa lega dan juga bersyukur karena selamat dari dungeon itu.

Lin qi pun memukul kepala lu nie dengan sisa tenaganya, "Jangan lakukan hal bodoh seperti tadi, jika aku kehilangan orang yang ku sayangi sekali lagi maka aku akan menjadi peribadi yang berbeda dari sekarang."

Seketika wajah lu nie berbuah menjadi merah ia pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya agar Lin qi tak melihat hal yang memalukan itu.

Dan tak lama kemudian bantuan pun tiba dan mereka semua membawa tubuh kedua pemuda yang terkapar lemas itu ke balon udara.