webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
369 Chs

Pertarungan Paling Mengerikan Ami

=Ami POV=

Aku tidak mempedulikan perkataan karyawan yang berjaga, aku segera keluar dari tempat itu yang diikuti oleh Jarel dan Laya.

Mereka berdua terus menanyaiku tentang apa yang terjadi. Aku menjawabnya setelah kami tiba di sebuah sumur taik bertuan. Aku ingin istirahat dan membersihkan diriku di tempat itu.

"Kamu sungguh sudah mengalahkannya? Hingga jadi debu?" Jarel dan Laya sangat antusias. Adikku membantuku membersihkan diri dengan kain pakaian yang ia robek, sementara Jarel, pria berjambang itu menimba air untukku.

"Kuharap begitu," sahutku lelah. "Dia menghilang. Hanya aku yang menyedihkan, bahkan tidak ada tanda-tanda pertarungan di ruangannya. Ini buruk," sambungku lagi.

"kamu sudah mengahancurkan kedua berlian itu, 'kan? Kurasa itu sudah cukup. Dia pasti sudah benar-benar kalah."

Kalimat Jarel sungguh menenangkan.

"Kalaupun iya, dia masih tetap ada di masa depan," celetuk Laya.

Aku segera mehela napas panjang.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com