webnovel

BAB 31

Edrea Leta Leteshia seorang mahasiswi yang cukup terkenal di kampus,namun bukan terkenal karena kecantikannya yang bak permaisuri melainkan karena penampilannya yang cupu abis tetapi termasuk jenius dari kampusnya yang sering mengikuti perlombaan sampai internasional. Leta berusia 19 tahun dengan ciri khas kacamata yang terpasang cantik di hidungnya serta kepang dua yang selalu berganti warna pita rambut. Giovano Kenzo Widjaja berusia 27 tahun merupakan seorang CEO muda dari perusahaan WID CORP dan merupakan lelaki tampan dengan perawakan bak dewa. tubuh tinggi dan wajah tampan yang menjadi idaman banyak wanita. Namun,kenzo juga memiliki wajah datar seperti papan dan pembawaan yang cool seperti kulkas dua pintu (Hahaha,, daka frustasi) dengan pembawaannya yang seperti itu semakin memikat hati banyak wanita di jakarta dari seorang model hingga pengusaha terkenal pernah mendekatinya namun tidak ada satu pun yang ia gubris.

Kenzo masuk ke dalam kantornya dan fokus dengan tumpukan berkas berkas yang sudah menunggu untuk di tanda tangani.

"Kakak" ucap chacha sambil menorobos masuk ke dalam kantor kenzo

"Cha,lain kali kalo mau masuk bisa ketuk pintu dulu kan" ucap kenzo jengah kepada prilaku adiknya ini

"Kak. ini laporan keuangan bulan ini" ucap chacha sambil memberikan sebundel laporan keuangan.

"Ada yang kurang?" lanjut chacha saat melihat kening kenzo berkerut.

"Ngga ada kok. aku cuma pusing abis liat tagihan kartu kredit. kamu mau bikin aku bangkrut hah?" ucap kenzo kesal

"Yaudah sihhh.. potong gaji aja" ucap chacha santai sembari menyandarkan tubuhnya di kursi dan memainkan kuku jarinya.

"Oke. 5 bulan kamu gak akan dapat gaji" ucap kenzo sembari menutup berkas di hadapannya.

"Are you seriously? kakak mau bikin aku mati?" ucap chacha mengalihkan pandangannya menatap kenzo

"Kamu pikir kakak gak mati kalo setiap bulan kamu selalu beli tas branded,baju branded dan semua branded kamu itu?" ucap kenzo kesal

"Come on brother. aku gak akan shopping lagi deh" ucap chacha mengangkat dua jarinya.

"Bulan lalu juga kamu ngomong begitu" ucap kenzo acuh.

"Oh iya kak. bukannya nanti sore kamu harus ketemu calon istri kamu?" ucap chacha mengalihkan topik pembicaraan.

"Gak perlu antusias. khan cuma ketemu anak kecil" ucap kenzo dan seketika chacha langsung tersenyum senang karena berhasil mengalihkan ocehan kakaknya.

"Kakak. kamu yakin mau terima perjodohan ini? kamu liat kan foto cewek itu. ihhhh cupu banget" ucap chacha

"Gapapa daripada kamu yang cantik tapi pemborosan" skak mat buat chacha yang ternyata gagal mengalihkan ocehan kenzo.

"Ahhh kakak ini kaya pemuja uang aja yang gak mau uangnya habis" rengek chacha

"Iya aku emang pemuja uang" ucap kenzo sembari berjalan keluar ruang kerjanya.

"Cih dasar jomblo akut" umpat chacha saat melihat kenzo sudah keluar dari ruangannya.

Sementara itu di sebuah universitas terlihat seorang gadis tampak berjalan dengan cepat menuju ruang dosen.

"Permisi bu" ucap leta sopan.

"Leta. apa kamu ada waktu sore ini? kita akan membahas beberapa bab untuk pertemuan beberapa minggu ke depan karena saya harus keluar kota" ucap seorang dosen wanita

"Emm maaf bu. sore ini saya ada acara keluarga. bagaimana besok pagi?" ucap leta menyarankan.

"Baiklah besok jam delapan pagi saya tunggu di sini. oh iya bagaimana persiapan kamu untuk olimpiade di singapore?" tanya dosen tersebut

"Lancar bu." ucap leta singkat dengan senyum khasnya

"Semangat ya" ucap dosen tersebut dengan senyum bangga nya.

"Jika sudah tidak ada yang perlu dibahas,saya izin untuk kembali ke kelas" ucap leta dan di jawab dengan anggukam dari dosennya.

bagi Leta menjadi seorang asisten dosen bukanlah hal yang mudah di tambah dengan kesibukannya yang selalu terpilih ikut olimpiade di berbagai kancah. Tapi,leta bahagia menjalankan masa kuliahnya dan berniat melanjut S2 di negeri paman sam. Namun,harapannya harus sirna karena ia mendapat kabar jika ia sudah di jodohkan oleh kedua orangtuanya dengan lelaki yang bahkan ia tidak kenal.

'Andai bisa membatalkan pertunangan itu' bathin leta sembari menghela nafas panjang.