webnovel

intro

hari ini 1 maret 2019. bangun tidurku disambut dengan cuaca mendung. petir yang menyambar membangunkan ku dari tidur. aku langsung mandi dan memakai seragamku yang baru.

namaku Rama, seorang guru kimia yang baru saja ditugaskan di sebuah sekolah baru di sulawesi barat. hari ini untuk pertama kalinya aku akan datang ke sebuah sekolah sebagai seorang guru. teringat kembali masa masa kuliahku yg tergolong santai di salah satu universitas yang berada di kota Palu.

aku hampir di DO oleh pihak kampus karena terlena dengan aktivitas di organisasi.

Tak pernah terpikirkan olehku akan menjadi seorang guru, guru kimia pula. salah satu pelajaran yang paling ku benci saat sekolah dulu.

hari ini aku beserta 7 guru baru lainnya akan mencoba berkenalan kepada guru dan staf lainya serta para siswa tentunya. Perasaan canggung dan malu memenuhi hatiku. rasa penasaranku timbul saat bertemu dengan guru lainnya, apakah mereka juga gugup dan malu sepertiku? atau kah hanya aku yang terlalu gugup?

saat pertama melihat sekolah ini, timbul banyak sekali pertanyaan di benakku. pagar sekolahnya hanya di bagian depan, sampah banyak berserakan sepanjang gerbang hingga ke ruang kantor, ruang kelas yang terlihat hanya 5. wait dalam data yang pernah kulihat secara online jumlah rombel di sekolah ini seharusnya 11. "kok cuman 5 ya?" gumamku. tak lama kemudian datang 2 orang pemuda yang memakai seragam yang sama denganku. Mereka langsung menyapaku yang masih melongo di bawah gerbang sekolah.

"selamat pagi, apakah bapak guru baru juga dsini?" sapanya.

"yup" singkatku. guru yang menyapaku masih sangat muda, putih dan memiliki wajah yang ceria dan humoris. sedangkan guru yang satunya gagah, badannya kekar, nampak dewasa, jelas dia seumuran denganku. Tak lama kemudian kami berkenalan.. Rizki dan Adam mereka masing masing mengajar sejarah dan ekonomi. Rizki yang lebih muda mengajar sejarah dan Adam yang dewasa mengajar ekonomi. kami bertiga nampak mengamati sekolah dengan perasaan bercampur aduk. sulit bagi kami untuk saling berdiskusi. Dalam diam kami putuskan untuk terus mengamati situasi pagi di sekolah ini. SMA negeri 10 pasangkayu, sekolah ini akan menjadi tempatku berkarya dan berusaha mengabdi untuk mendidik generasi bangsa yang lebih baik dariku..