Siap semua" kata uwa gue
"siappp..." kata gue
"Siap juga disini" kata dimas
"Mu...Lai...." kata uwa gue
Setelah kata kata Mulai gue sama dimas masih terdiam menunggu siapa duluan yang menyerang, gue atau dia. Gue udah ga peduli siapa aja yang menonton gue ga hiraukan siapapun kecuali dimas dan nyai gun di depan sana. Nyai gun sudah memegang tongkatnya dengan dua tangan dimana sebelumnya masih satu tangan.
"Mbah siap" kata gue
"baik dek" mbah bram bersiap posisi menyerang dengan tenang
"Mbah, jangan takut ada saya disini mbah" kata gue
"baik dek, saya justru khawatir sama dek wildan" kata mbah bram
"ga usah takut mbah fokus aja ke jin ular yang disana, dimas urusan saya" kata gue
" baik dek" kata mbah bram
"woeeee ini mau perang apa gimana" kata dimas teriak
"menurut lo nyet?" kata gue
"lu kira gue takut?? Maju nyai" kata dimas
"maju setan" kata gue ngomporin.
"Serang mbah" kata gue dalem hati
"baik dek" mbah bram meluncur
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com