webnovel

Dia cantik

Sebuah komedi romantis, berdasarkan kisah nyata, tentang dua kenalan masa lalu yang bertemu lagi setelah mereka mengalami pembalikan nasib dan penampilan, berlatar belakang kantor penerbitan majalah mode. Kim Hye-jin adalah seorang gadis cantik dari keluarga kaya, alias "Cha". Setelah perusahaan penerbitan keluarganya bangkrut, dia mengalami kesulitan kemudian kehilangan kecantikannya juga. Ji Sung-joon adalah anak lelaki yang tidak menarik dengan harga diri rendah, tetapi tumbuh sebagai editor yang tampan dan sukses. Keduanya memutuskan untuk bertemu lagi sebagai orang dewasa, tetapi Sung-joon tidak dapat mengenali Hye-jin. Malu bertemu cinta pertamanya dan merusak persepsinya tentang dirinya, Hye-jin meminta sahabatnya yang menarik, Ha-ri, untuk muncul di tempatnya. Hal-hal, bagaimanapun, segera menjadi rumit karena Hye-jin ditugaskan untuk bekerja di kantor penerbitan majalah The Most di mana Sung-joon adalah wakil ketua redaksi. Dia secara terbuka menganiaya dan meremehkannya karena sifatnya yang canggung, tidak tahu bahwa dia adalah teman masa kecilnya yang sebenarnya. Ha-ri juga terus bertemu Sung-joon, dan segera mengembangkan perasaan untuknya. Di sisi lain, Hye-jin menemukan teman baik di tempat kerjanya, Shin-hyuk, yang perlahan-lahan jatuh cinta padanya.

Shinta123 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
16 Chs

Chapter 7

Hye Jin dan Sung Joon sudah dalam perjalanan bisnis mereka. Suasana didalam mobil begitu canggung. Sung Joon tak bicara sepatah katapun. Hye Jin ingin menghidupkan suasana namun Sung Joon terus melarangnya. Hye Jin ingin membuka jendela, Sung Joon bilang itu berisik. Hye Jin ingin membahas tentang kaca mata milik Sung Joon, namun Sung Joon melarang Hye Jin menyentuhnya. Hye Jin ingin menggantikan Sung Joon menyupir, Sung Joon menolaknya. Hye Jin ingin bernyanyi, Sung Joon menyuruhnya diam. 

Tepat disaat itu, tiba2 perut Hye Jin bunyi, dia lapar. Karena sebelumnya Sung Joon menyuruhnya diam, Hye Jin langsung berkata kalau dia ingin diam, namun suara itu keluar dengan sendirinya. 

Melihat sikap Sung Joon yang berubah dingin lagi padanya, membuat Hye Jin bertanya2 kenapa kemarin Sung Joon begitu perhatian sampai memberikan bawang padanya. 

Di kantor, Shin Hyuk berusaha mengganggu Joo Young dan Poong Ho dengan laba2 mainannya. Namun respon mereka yang tak takut sama sekali membuatnya kecewa. Diapun jadi merindukan Hye Jin, karena respon Hye Jin yang takut membuatnya senang. 

Karena Hye Jin lapar, Sung Joon pun berhenti di tempat makan. Sung Joon memesan 2 porsi tenderloin beef dan 1 yukhoe. Hye Jin sudah memperingatkan Sung Joon kalau makanan itu terlalu mahal namun dengan pedenya Sung Joon menjawab kalau dia yang akan membayarnya.

Poong Ho masuk ke ruangan Sung Joon dan melihat dompet Sung Joon ada di atas meja kerjanya. Wkwkkwk…. Pasti bakal lucu nih, Sung Joon gak bisa bayar, padahal dia dengan pedenya bilang akan membayar.

Daging sapi yang mereka pesan sudah siap, sebelum makan si pemilik kedai memberitahu kalau mereka harus memakai celemek agar minyak dari daging tidak tumpah ke baju mereka. Sung Joon pun mengikuti saran si pemilik kedai, sedangkan Hye Jin tidak memakai karena dia tak khawatir bajunya kecipratan yang dia khawatirkan hanya id card-nya jadi diapun memutar kebelakang.

Saat ditanya kenapa Hye Jin memakai id card padahal mereka sedang diluar kantor, Hye Jin menjawab kalau id card itu adalah harta nomor satu miliknya. Dia merasa mendapat energy setiap kali memakainya. 

Sung Joon selesai memakai celemek dan Hye Jin langsung tertawa melihatnya. Kenapa Hye Jin tertawa? Ternyata karena gambar celemek itu adalah gambar bikini. Jadi seolah2 si pemakai celemek menggunakan bikini. Wkkwkwkkw 

Sung Joon hendak melepasnya saat menyadari gambarnya memalukan, namun ketika Hye Jin memberitahu kalau bajunya akan kecipratan kalau dia tak memakai celemek itu, Sung Joon jadi mengurungkan niatnya untuk melepasnya. 

Saat makan, Hye Jin terus senyum2 sendiri melihat celemek Sung Joon sehingga membuat Sung Joon malu dan langsung menutupi bagian dadanya. Selesai makan dan waktunya membayar. Total makan mereka sebesar 185.000 won. Sung Joon jadi terdiam sesaat ketika dia tak menemukan dompetnya. 

Dengan menahan rasa malu, Sung Joon menghampiri Hye Jin dan memintanya membayar. Hye Jin membayar dengan menggunakan ATM-nya. Sangat disayangkan uang di ATM Hye Jin tak sampai 185.000 won sehingga mereka masih berhutang 40.000 won. 

Sung Joon ingin menyelesaikan masalah dengan memberikan jaminan syal yang dia beli di Paris, namun si pemilik kedai tak mau, dia hanya ingin mereka membayar 40.000 won sekarang juga. 

Sung Joon lalu menelpon Han Sul untuk mendapatkan bantuan, namun sangat disayangkan Han Sul mengatakan kalau mereka baru saja lewat Daejeon. Ya, Han Sul memang sengaja menyesatkan diri bersama Joon Woo agar dia bisa bersama Joon Woo seharian. Joon Woo yang sedari tadi tidur langsung terkejut saat mengetahui mereka salah jalan. Wkwkkw andai Han Sul tahu dia sudah salah orang pasti dia sangat menyesal sudah melakukan banyak hal untuk menarik perhatian Joon WOo, karemakeponakan Madam Kim bukanlah Joon Woo, melainkan Shin Hyuk.   

Hye Jin lalu berusaha minta bantuan pada Ha Ri namun teleponnya tak diangkat. Hye Jin kemudian menelpon Shin Hyuk dan yang mengangkat telepon adalah Joo Young. Karena yang bicara di telpon adalah ahjumma pemilik kedai dan meminta uang, Joo Young pun mengira kalau sedang dikerjai dan ditipu, jadi dia langsung menutup teleponnya begitu saja. Dia juga memperingatkan pada yang lain untuk tidak mengangkat telepon dari nomor Hye Jin, supaya terhindar dari penipuan. 

Karena Hye Jin dan Sung Joon tak bisa membayar, si pemilik kedai pun menyuruh mereka untuk membayar dengan tubuh mereka. Takut dengan si pemilik kedai yang terus membawa pisau, Hye Jin langsung bersembunyi di belakang Sung Joon. 

Apa yang diinginkan si pemilik kedai, ternyata dia ingin menyuruh Sung Joon dan Hye Jin bekerja untuk membayar sisa uang makan mereka. Sung Joon sempat menolak namun dia tak punya pilihan lain. Apa yang harus mereka kerjakan ? mereka berdua di suruh membersihkan kotoran sapi. 

Saat membersihkan kotoran sapi, mereka berdua terus saling menyalahkan. Mereka kemudian kembali bekerja dan saling membelakangi. Mereka terus berjalan mundur dan tiba2 mereka saling menabrak sehingga membuat mereka jatuh tersungkur. 

Sung Joon berteriak dengan keras karena dia memegang tai sapi. Wkkwkwkw... 

Sung Joon hendak pergi namun tak jadi karena ahjumma pemilik kedai muncul untuk mengecek pekerjaan mereka. Mereka berdua kembali bekerja, saking semangatnya bekerja, Hye Jin tak sadar kalau id card miliknya jatuh di tumpukan kotoran sapi.  

Semua tim editor makan Sundae ( sosis korea ) bersama. Melihat makanan itu, Shin Hyuk jadi teringat pada Hye Jin yang sangat menyukainya. Ternyata Sundae adalah makanan yang berasal dari organ pernafasan babi dan Shin Hyuk sangat tak menyukainya. 

Penasaran Shin Hyuk pun memakan yang dia ambil. Memang dasar gak suka, Shin Hyuk pun langsung memuntahkannya. Semua orang langsung merasa jijik karena Shin Hyuk memuntahkannya ke mangkuk yang masih ada makanannya. Namun walaupun sudah ada muntahan Shin Hyuk, Poong Ho tetap memakan kuah dari kue ikannya. Apa yang dilakukan Poong Ho berhasil membuat semuanya tambah mual.

Kita beralih lagi pada Sung Joon dan Hye Jin. Mereka sudah selesai membersihkan kotoran sapi dan tugas mereka sekarang adalah memberi makan semua sapi. Pekerjaan terakhir mereka adalah membuang semua kotoran sapi di tempat pembuanganya dan mereka sudah melakukannya. Berhasil melakukan semua pekerjaan bersama-sama merekapun hendak melakukan tos, namun mereka langsung membatalkan karena mereka tak sedekat itu untuk melakukan hal tersebut. 

Selesai melakukan semua pekerjaan mereka pun istirahat dengan  membaringkan tubuh mereka. Sung Joon lalu meminta Hye Jin untuk merahasiakan apa yang terjadi pada mereka hari ini, karena menurutnya hal itu bukanlah yang harus dibanggakan. Hye Jin pun mengiyakan permintaan Sung Joon. 

Tanpa keduanya sadari, keduanya mengangkat tangan dan menangkap gambar awan dengan tangan mereka. tepat disaat itu pemilik kedai datang dan menyuruh mereka bersih2 karena mereka sudah selesai membayar biaya makan mereka. 

Hye Jin kemudian menyadari kalau dia sudah kehilangan id card-nya. Tanpa memperdulikan apa yang Sung Joon katakan, Hye Jin langsung kembali ke kandang sapi dan mencari id card miliknya. Melihat Hye Jin yang begitu sedih karena kehilangan id card-nya, Sung Joon hanya bisa menghela nafas. 

Hye Jin sudah selesai mandi dan dia hanya membawa kalung id card miliknya. Tiba2 Sung Joon muncul dan memberikan id card Hye Jin. Pada Hye Jin, Sung Joon mengaku kalau dia menemukan id card itu di lantai. Hye Jin sangat lega karena id card-nya sudah ketemu, saking senangnya dia sampai mencium id card itu. Melihat Hye Jin mencium id card, Sung Joon langsung terlihat mual. Ya, kita tau semua kalau id card Hye Jin tadi bukan jatuh di lantai melainkan di kotoran sapi. 

Saat mereka hendak pergi, pemilik kedai muncul dan bertanya kenapa Sung Joon tadi mengobrak-abrik tumpukan kotoran. Mendengar itu Hye Jin bisa menyimpulkan kalau tadi Sung Joon menemukan id card-nya disana. Namun saat diminta konfirmasi, Sung Joon tetap membantah, dia mengatakan kalau menemukan id card itu di lantai. 

Sung Joon dan Hye Jin berjalan pergi. Masih penasaran kenapa Sung Joon mengobrak abrik kotoran sapi, si pemilik kedai pun menebak2 kemungkinan ada emas disana. Dia pun langsung pergi kesana untuk memastikannya sendiri. 

Di dalam mobil Hye Jin terus memandangi id card-nya. Dia kemudian bercerita kalau id card itu adalah id card pertama yang dia dapat. Hye Jin sangat merasa bangga mempunyai id card yang terdapat foto dirinya. Di akhir cerita Hye Jin berkata kalau Sung Joon pasti merasa dia sudah lebay, karena sangat menyuka id card miliknya. Sung Joon mengiyakan namun dia tak menyalahkan apa yang di lakukan Hye Jin karena dia juga punya kebiasaan yang sama dengan Hye Jin. Hye Jin lalu bertanya apa kebiasaan Sung Joon yang seperti dirinya. Sung Joon menjawab benda yang sudah Hye Jin pecahkan. Hye Jin langsung sadar kalau itu adalah puzzle.

Sung Joon tiba2 menengadahkan tangannya dan hal itu membuat Hye Jin bingung dengan maksud Sung Joon memberikan tangannya. Hye Jin benar2 salah kira, dia malah memegangi tangan Sung Joon dengan kedua tangannya. 

"kau sedang apa?" tanya Sung Joon yang kemudian menjelaskan maksud dari tangannya adalah dia ingin minta uang atas ganti rugi bingkai yang Hye Jin pecahkan. Sung Joon bahkan memberikan nomor rekeningnya agar Hye Jin bisa tinggal transfer.

Hye Jin langsung mengeluarkan ponselnya dan mencatat nomor rekening tersebut. Melihat tingkah Hye Jin yang gugup, Sung Joon langsung berkata kalau dia hanya bercanda. Dia bahkan mengatai Hye Jin yang tak bisa membedakan mana candaan dan mana yang bukan. Karena sudah terlanjur kesal, Hye Jin pun tetap ingin membayar ganti ruginya. Namun setelah Sung Joon berkata kalau harganya 1 juta won, Hye Jin langsung mengurungkan niatnya untuk membayar. Wkwkkwwk.... suka sama chemistry mereka berdua, dari drama Kill Me Heal Me, aku juga sudah suka sama mereka berdua. 

Sung Joon tertawa kecil karena sudah berhasil mengerjai Hye Jin, namun dia langsung menghapus tawanya saat Hye Jin melihat kearahnya. 

Han Sul dan Joon Woo sekarang sudah di sebuah tempat makan. Han Sul sengaja mengulur waktu untuk bisa bersama Joon Woo. Ternyata setelah makan, Han Sul punya rencana licik untuk bisa bersama Joon Woo. 

Nanti dia akan sengaja mengambil jalan yang salah dan pura2 mobilnya mogok. Karena tak bisa kemana-mana, mereka pun harus menunggu disana dan menyalakan api untuk menghangatkan tubuh mereka di tengah malamnya hari. Disaat itulah yang akan dipergunakan Han Sul untuk merayu Joon Woo. Han Sul membayangkan akan dicium oleh Joon Woo.

Namun semua itu masih hayalan Han Sul semata, sekarang dia dan Sung Joon masih berada di tempat makan. 

Sung Joon dan Hye Jin sampai di pantai, mereka kesana memang untuk urusan pekerjaan. Baru saja sampai, Hye Jin langsung kegirangan melihat laut yang terbentang luas. Namun saat melihat Sung Joon, Hye Jin menghentikan teriakannya. Tak mau mengatakan langsung apa yang di lakukan Hye Jin salah, Sung Joon hanya berteriak kalau udaranya segar. 

Sung Joon lalu mengajak Hye Jin berkeliling untuk melihat tempat yang tepat untuk dijadikan tempat liburan. Namun Hye Jin izin nelpon terlebih dahulu, dia ingin menelpon temannya untuk meminta kiriman uang agar mereka berdua bisa makan malam nanti. 

Tepat disaat Hye Jin berjalan pergi, ponsel Sung Joon berdering dan Ha Ri yang menelponnya. Ha Ri menelpon untuk mengajak makan malam. Tak mau menolak, Sung Joon pun mengiyakan dan dia mengajak Ha Ri makan malan di Gangwondo pukul 8. Mendengar kata Gangwondo, Ha Ri pun ingat kalau sekarang Sung Joon sedang melakukan perjalanan bisnis. 

Tepat disaat itu Ha Ri mendapat telepon dari Hye Jin, jadi dia langsung menutup teleponnya ke Sung Joon. Ha Ri bertanya kenapa Hye Jin tidak mengangkat teleponnya saat dia telepon balik tadi. Hye Jin menjawab kalau tadi dia sedang bekerja. Dia kemudian meminta Ha Ri mengiriminya uang dan dia berjanji akan menceritakan semuanya setelah kembali ke Seoul. Tanpa bertanya lagi, Ha Ri pun bersiap mengirimi Hye Jin uang. 

Hye Jin lalu berkata kalau dia akan pulang besok karena sekarang dia sedang berada di perjalanan bisnis. Mendengar Hye Jin sedang berada di perjalanan bisnis, Ha Ri pun langsung terlihat cemas dan bertanya Hye Jin pergi dengan siapa. 

"Ji Sung Joon." Bisik Hye Jin takut Sung Joon dengar. 

"Cuma berdua?"

"Sampai sekarang, tapi nanti anggota tim yang lain akan menyusul." Jawab Hye Jin dan berterima kasih atas transferan  Ha Ri. Ha Ri terlihat tak senang mendengar Hye Jin pergi bersama Sung Joon. 

Shin Hyuk masih berada di kantor dan dia benar2 merasa suntuk karena tak ada Hye Jin. Sampai2 dia salah melihat jam, dia kira sudah jam 7, padahal masih pukul 4 dan belum waktunya buat mereka untuk pulang. Shin Hyuk lalu memutuskan keluar untuk menghirup udara segar.

Han Sul dan Joon Woo sudah sampai di tempat yang penuh dengan sawah. Tiba2 perut Han Sul mulas dan harus mendapatkan toilet. Untungnya ada toilet umum disana. Dengan cepat Han Sul langsung menuju kesana. 

Di dalam toilet, Han Sul terus mengeluh karena dia harus mulas dan kebelet di depan Joon Woo, cowok yang sedang dia dekati. Dia kemudian meyakinkan diri kalau dia bisa mengatasi semua itu setelah keluar dari toilet. Masalah kembali muncul pada Han Sul, saat dia hendak bersih2 ternyata tisu toiletnya habis. Gak punya pilihan lain, Han Sul pun harus meminta bantuan Joon Woo untuk diambilkan tisu. 

Han Sul semakin merasa jatuh di depan Joon Woo, namun dia terus menyemangati diri kalau dia bisa memperbaikinya. 

Han Sul akhirnya keluar dari toilet dan berjalan pergi. Namun langkahnya langsung berhenti saat mendengar Joon Woo hendak masuk ke dalam toilet. Joon Woo yang tadinya hendak masuk langsung menutup pintu toilet karena bau yang menyengat. 

Han Sul berbalik dan bergumam kalau dia bisa memperbaiki image-nya di depan Joon Woo. Namun saat melihat respon Joon Woo yang tak tahan dengan baunya.  Han Sul jadi malu sendiri dan langsung berlari pergi. Saking gugupnya saat berlari, Han Sul sampai terjatuh dan kakinya terkilir. 

Joon Woo langsung menghampiri dan bertanya keadaan Han Sul.

"itu bau pupuk. Kau tahu kan kalau banyak pupuk di sawah itu? harusnya kau tahu itu." ucap Han Sul kesal. Joon Woo langsung mengatakan kalau dia mengerti dan meminta Han Sul bangun. Namun Han Sul tidak bisa berdiri, dia terkilir. 

Karena Han Sul kakinya terluka, jadi dia menyuruh Joon Woo yang membawa mobil. Namun Joon Woo tidak bisa karena dia belum punya SIM. 

Shin Hyuk sedang berusaha menelpon Hye Jin namun tak diangkat. Dia pun kemudian menelpon Joon Woo dan menanyakan kabar disana. Joon Woo lalu menceritakan kalau dia dan Han Sul pisah dengan Sung Joon dan sekarang mereka mendapatkan masalah sehingga tak bisa melanjutkan perjalanan. Tepat disaat itu Han Sul mulas lagi dan meminta Joon Woo membawanya kembali ke toilet. 

Shin Hyuk akhirnya tahu kalau Hye Jin sekarang hanya berduaan dengan Sung Joon. Menyadari kalau mereka akan menginap di tempat yang sama malam ini, Shin Hyuk terlihat tak terlalu senang dan langsung berlari pergi.

Hye Jin menghampiri Sung Joon dan mengatakan kalau mercusuar diujung sana membuat tempat itu bagus dan Hye Jin berpendapat kalau tempat itu sangat cocok untuk di jadikan konsep "Traveling Sendirian." Dan Sung Joon hanya menjawab lumayan.

Hye Jin kemudian melihat gambar sketsa yang sedang Sung Joon buat dan dia memujinya bagus. Kita kemudian melihat benda2 yang Sung Joon gambar mulai bermunculan di pinggir pantai. Mulai dari rumah mobil, tenda dan kursi. Tak ketinggalan, Sung Joon juga muncul ada disana sedang menikmati pemandangan laut lepas.  Ya, mereka memang sedang membuat gambaran tentang konsep liburan sendiri. 

Hye Jin lalu menambahkan kalau menurutnya akan lebih bagus jika ada lampu dan surat di atas meja. Menurutnya walau orang itu liburan sendiri, orang tersebut pasti ingin berbagi perasaannya dengan yang lainnya. Dan menulis surat lah hal yang paling tepat di bandingkan menelepon. 

"Aku pikir orang ini akan memikirkan orang yang ingin datang bersamanya saat dia melihat laut. Jadi, dia membuat api unggun sendiri, minum teh hangat dan mengambil foto polaroid. Aku yakin dia akan menghabiskan waktu dengan baik. Untuk orang yang diinginkannya, dia bilang ada tempat bagus seperti ini, dia bersenang-senang dan ingin datang bersama lain kali. Dia ingin menulis semua itu disurat. Jika kau bisa berinteraksi dengan seseorang dengan menulis surat, aku kira liburan sendirian akan terasa menyenangkan daripada kesepian." Ucap Hye Jin dan Sung Joon terus mendengarkan. Mengira kalau Sung Joon tak suka pada idenya, Hye Jin pun langsung minta maaf. Namun Sung Joon langsung menggeleng, dia kemudian bercerita kalau dulu dia juga pernah merasakan perasaan gembira dengan sebuah surat. 

Flashback!

Saat Sung Joon kecil sudah berada di Amerika, dia terus di bully dengan anak2 seumurannya disana. 

"Keluargaku berimigrasi saat aku masih kecil, jadi aku tak punya teman. Ada seorang teman yang selalu mengirimiku surat dari Korea. Aku baik2 saja disini, aku bisa menyesuaikan diri dengan baik. Bisa menulis surta yang akan kukirim untuknya, aku semanngat dan bisa menahannya. Suatu ketika, dia tak mengirimiku surat lagi.  Jadi aku merasa kesulitan untuk waktu yang lama." Ucap Sung Joon menceritakan masa kecilnya dan Hye Jin bisa tau dengan cepat alasan teman korea Sung Joon berhenti mengirim surat, karena teman Sung Joon itu adalah dirinya. NamunHye Jin tak bisa mengatakan semua itu. 

Sung Joon lalu memuji ide yang Hye Jin berikan tadi dan dia mengajak Hye Jin melakukan high five. Tapi karena mereka terlalu lama menempelkan tangan, Sung Joon langsung menarik tangannya dan melanjutkan sketsanya. Dan Hye Jin berlari pergi untuk mencari tempat bagus lainnya. 

Hye Jin menghampiri orang yang membawa anjing dan bermain bersama anjing itu untuk sesaat. Sung Joon sendiri sibuk mengambil gambar pemandangan di tempat itu dengan menggunakan camera digitalnya. Dia melihat Hye Jin yang begitu gembiranya bermain dengan anjing, tanpa Sung Joon sadari, dia mulai tersenyum melihat Hye Jin. Namun saat Hye Jin melihat ke arahnya, Sung Joon langsung memalingkan wajahnya. 

Hye Jin memang suka melakukan banyak hal, dia mencicipi rumput laut dan bermain dengan ombak. Dan Sung Joon terus melihatnya. 

Setelah selesai mengambil gambar, Hye Jin langsung menelpon Joo Young dan berkata kalau dia akan mengirim gambar yang berhasil dia ambil.

"Kim Hye Jin-shi. Ayo selesaikan dan pergi." Ucap Sung Joon pada Hye Jin dan reflek langsung membuat Hye Jin terdiam. Apa yang membuat Hye Jin terdiam tak percaya, semua itu karena inilah kali pertama Sung Joon menyebut namanya, karena kalau biasanya, Sung Joon selalu memanggilnya dengan  panggilan "Anak magang."

Sung Joon pun kemudian menyadarinya, "Bukankah lebih baik dari pada "Si Brengsek Sung Joon"? Bagaimana menurutmu?" tanya Sung Joon dan Hye Jin pun ingat kalau dia memang sudah bebera kali menyebut Sung Joon dengan sebutan "Si brengsek Sung Joon".

"Itu... bukan panggilan yang kubikin." Bantah Hye Jin dan Sung Joon tak mau tahu, dia mengajak Hye Jin makan. Dalam perjalan menuju tempat makan, Sung Joon terus membahas kenapa Hye Jin menyebutnya si brengsek, si sinting dan Hye Jin terus berusaha menjelaskan kalau semua itu hanyalah salah paham. 

Mereka sekarang sudah berada di sebuah restoran untuk makan malam. Sebelum makan, Sung Joon menyingkirkan semua kacang polong yang ada di makanannya. Saat ditanya kenapa Sung Joon melakukan itu, dia pun menjawab kalau dia tak suka kacang polong. Mendengar itu Hye Jin langsung ingat kalau Sung Joon kecil  juga pernah melakukan hal yang sama. Sambil membuang semua kacang polong, Sung Joon kecil bergumam, "Aku tak mengerti kenapa orang suka kacang polong, padahal rasanya tak enak."

Mengingat ucapan Sung Joon saat kecil membuat Hye Jin senyum2 sendiri. Hye Jin kemudian melihat rubik di meja mereka, dia langsung mencoba memainkannya dan berhasil menyusun satu sisi. 

"Selesai. Aku berhasil! Aku pasti jenius!" ucap Hye Jin dengan girang.

"Kau hanya menyelesaikan satu sisi saja." Ucap Sung Joon dan meminta rubik tersebut. Dia kemudian mencoba menyusun warnanya, tapi ternyata dia hanya mengacau saja, Sung Joon juga tak bisa memainkan rubik itu.

"Apaan? Ini tantangan otak, anda ternyata tak pintar2 amat." Ucap Hye Jin dan Sung Joon langsung membantah dengan mengatakan kalau dia sangat bagus dalam segala hal asal dia benar2 konsen. 

"Game yang mencocokkan balok. Aku bahkan tak ingat namanya." Ucap Sung Joon yang berniat kalau dia pandai memainkan game itu.

"Ddo ddo tiri ri ti tiri ri ti ri ri? Gitu kan?" ucap Hye Jin menyanyikan nada game tersebut. Sung Joon mengiyakan dan bertanya apa nama game itu. Mereka berdua sama2 berpikir dan dengan kompak menyebut, "TETRIS"

Sung Joon mengaku kalau dia hanya membutuhkan waktu 0.1 detik untuk mencocokkan baloknya. Jadi da menyimpulkan kalau otaknya itu lumayan cepat, tak ada yang menandinginya. Sung Joon kemudian meralat musik tetris yang Hye Jin sebutkan tadi, namun Hye Jin tetap pada pendiriannya. Obrolan mereka terus berlanjut, mereka memainkan game ke kompakkan/ telepati dan ternyata banyak jawaban yang cocok. Mereka mengobrol sampai larut malam, sampai pelayan restoran menghampiri mereka dan mengatakan kalau restoran mau di tutup. Mereka baru menyadari kalau mereka sudah mengobrol dan sampai lupa waktu. 

Saat berjalan, Hye Jin hampir tertabrak sepeda motor, untungnya Sung Joon dengan sigap langsung menangkap Hye Jin. Mereka lalu melanjutkan perjalanan, Sung Joon mengaku kalau dia belum berterima kasih pada Hye Jin. Dia berterima kasih karena Hye Jin sudah menolongnya malam itu, malam dimana Sung Joon tak bisa mengontrol dirinya di jalan raya. Sung Joon kemudian menceritakan tentang ibunya yang meninggal di saat dia berumur 12 tahun. Ibunya meninggal tepat disaat hujan turun dan karena kecelakaan mobil. Mulai saat itulah, Sung Joon mulai mengalami trauma mengendarai mobil. 

"kenapa juga aku ceritakan hal seperti ini padamu?" ucap Sung Joon menyadari kalau dia sudah kelepasan ngomong. Hehhehe andai Sung Joon tahu, kalau Hye Jin sudah tahu tentang semua itu. 

Sung Joon kemudian menunjuk bintang agar Hye Jin melihatnya juga. Dia lalu bergumam, "Ah... kuharap bisa semalam lagi balik ke Seoul."

Merasa kalau Sung Joon-nya yang dulu masih ada di diri Sung Joon dewasa, Hye Jin pun punya keyakinan untuk mengungkap semuanya. 

Joon Woo  dan Han Sul menginap di penginapan. Joon Woo menelpon Sung Joon untuk memberitahukan kondisi mereka sehingga tak bisa menyusul Sung Joon dan Hye Jin. Setelah menutup telepon, Joon Woo teringat pada saat Han Sul terjatuh dan terus berkata kalau yang bau itu adalah  pupuk di sawah bukan bekas dia BAB. Dia juga teringat saat Han Sul dia gendong dan minta balik ke toilet. Mengingat semua sikap Han Sul itu membuat Joon Woo berkomentar kalau Han Sul imut. Han Sul sendiri merasa kesal pada dirinya karena sudah berperilaku memalukan di depan Joon Woo.

Hye Jin dan Sung Joon masih jalan bersama menuju tempat mereka akan menginap. Karena sudah mendapatkan keberanian, Hye Jin pun berniat mengatakan siapa dia sebenarnya pada Sung Joon. Namun belum sempat dia mengatakannya, Shin Hyuk muncul dan bergabung dengan mereka. Shin Hyuk muncul sambil memperdengarkan sumpah Hye Jin. Hye Jin tentu saja merasa Shin Hyuk aneh, karena dia jauh2 datang hanya untuk menagih traktirannya. 

Shin Hyuk langsung meralat alasan dia datang. Dia mengatakan kalau Joon Woo dan Han Sul tdak bisa datang, jadi diapun datang untuk menggantikan mereka. Sung Joon lalu mengajak mereka berdua masuk ke dalam hotel untuk beristirahat, namun Shin Hyuk menolak, dia berkata kalau dia dan Hye Jin akan masuk setelah minum2 bersama. Mendengar itu Sung Joon langsung memutuskan ikut, dia sepertinya tak rela jika Hye Jin pergi berama Shin Hyuk. 

Mereka bertiga sekarang sudah berkumpul di salah satu meja restoran. Shin Hyuk mengungkapkan kalau dia buru2 datang sehingga dia tak sempat membawa bokser ganti, jadi dia berniat meminjam bokser Sung Joon. Mendengar itu Hye Jin yang hendak minum jadi hampir tesedak. Sung Joon sendiri tentu saja tambah merasa kesal pada Shin Hyuk, dia menjawab kalau dia tak punya bokser yang bisa dipinjamkan.

Dengan nada memelas Shin Hyuk berkata apa dia harus melakukan cuci pakai, dia terbiasa tidur dengan menggunakan bokser, kalau boksernya di cuci, dia harus memakai apa. Mendengar keluhan Shin Hyuk itu, Hye Jin yang sedang minum minumannya langsung menyemburkan semua air yang ada di mulutnya. 

Sung Joon yang tak suka dengan lelucon Shin Hyuk langsung memberi saran agar Shin Hyuk membeli sendiri di swalayan. Shin Hyuk kemudian membantu Hye Jin membuka ciki untuk cemilan. Melihat keakraban Hye Jin dan Shin Hyuk membuat Sung Joon cemburu. Shin Hyuk lalu memberitahu Sung Joon kalau dia dan Hye Jin sudah seperti adik dan kakak.

"Ah..... oppa dongsaeng..." ucap Sung Joon dan minum minumannya. Dia tak dengar saat Hye Jin memberitahu kalau minuman yang Sung Joon minum ada alkoholnya. Shin Hyuk yang sepertinya memang sengaja membuat Sung Joon cemburu langsung menyentuh wajah Hye Jin dan berkata kalau ada sesuatu. Melihat hal tersebut Sung Joon bertambah panas dan tanpa sadar meminum minumannya lagi. 

Shin Hyuk lalu mengatakan kalau dia punya hadiah untuk Hye Jin. Dia kemudian memegang tangan Hye Jin dan memberikan mainan laba2nya. Reflek Hye Jin langsung berteriak ketakutan dan Shin Hyuk langsung mengambil laba2nya lagi dan tetap menggenggap tangan Hye Jin. Melihat Shin Hyuk menggenggam tangan Hye Jin, Sung Joon terlihat tambah cemburu. 

Hye Jin kesal pada Shin Hyuk dan memukul-mukulinya. Sung Joon juga merasa sangat kesal pada Shin Hyuk, saking kesalnya, Sung Joon sampai memukul kepala Shin Hyuk. Dia beralasan memukul karena ada nyamuk di kepala Shin Hyuk. 

"Kau terlihat berlendir.... ah, kau sangat berlendir...." ucap Sung Joon dan pingsan. Dia pingsan karena sudah minum minuman beralkohol.

Seperti sebelumnya, Hye Jin dan Shin Hyuk harus membawa Sung Joon yang pingsan gara2 alkohol. Shin Hyuk kecapek.an dan minta diambilkan minum, namun Hye Jin tak mau karena sedang sibuk mengurus Sung Joon yang pingsan. 

Shin Hyuk lalu bertanya pada Hye Jin apakah dia benar2 terlihat berlendir? Hye Jin terdiam sejenak dan langsung mengatakan kalau dia akan mengambilkan air. Wkwkwk.... Hye jin tidak membantah kalau Shin Hyuk terlihat berlendir. 

Saat sendirian Shin Hyuk melihat foto2 yang diambil Sung Joon di camera digitalnya. Tiba2 ekspresi Shin Hyuk berubah saat melihat salah satu foto. Kita tak langsung di perlihatkan pada foto tersebut, karena kita langsung diperlihatkan pada scene dimana Shin Hyuk sedang joging. 

Flashback!

Ternyata foto yang membuat ekspresi Shin Hyuk berubah adalah foto Hye Jin. Di camera digital itu banyak foto Hye Jin yang Sung Joon ambil secara diam2. Dari sana Shin Hyuk bisa menebak kalau Sung Joon mulai menyukai Hye Jin.

Pagi tiba, Ha Ri keluar kamar dengan masih menggunakan baju tidurnya. Tak lama kemudian Hye Jin keluar dari kamarnya juga dan langsung memeluk Ha Ri. Dia berkata kalau dia sangat merindukan Ha Ri. Ha Ri kemudian menanyakan apa yang terjadi saat Hye Jin melakukan perjalanan bisnis dengan Sung Joon dan Hye Jin menjawab kalau Sung Joon tak melakukan apa2 padanya, dia malah merasa nyaman bersama Sung Joon dalam perjalanan bisnis itu. 

Karena sudah telat Hye Jin langsung pamit pergi, namun sebelum pergi dia mengatakan pada sahabatnya kalau minggu ini tim-nya ada deadline, jadi dia tidak akan pulang ke rumah. 

Saat berjalan menuju kantor tim editor, Sung Joon menyapanya dengan ramah. Dan sedari kemarin Sung Joon tak lagi memanggil Hye Jin dengan sebutan "Anak Magang" Sung Joon menyebut namanya. Ternyata pagi itu suasana hati Sung Joon sedang baik, saat masuk kantor, Sung Joon juga menyapa semua pegawai dan menyemangati mereka untuk lebur mengejar deadline. Melihat perubahan sikap Sung Joon yang tiba2 baik, membuat semua pegawai bertanya2 kenapa. 

Hye Jin melihat bawang bombay-nya yang ternyata sudah berakar dan dia menyebutnya "berjenggot". 

Semua pegawai melakukan pekerjaannya masing-masing. Semuanya sangat bekerja keras. Poong Ho masuk ke ruangan Sung Joon untuk menanyakan hasil tulisannya dan Sung Joon memberi penjelasan dengan sangat ramah. 

Setelah Poong Ho pergi, Sung Joon mendapat telepon dari Ha Ri yang menanyakan tentang perjalan bisnisnya namun karena Sung Joon sibuk, diapun tak bisa bicara lama2 dengan Ha Ri  dan langsung menutup teleponnya.  

Hari sudah malam dan tim editor masih sibuk melakukan tugas2 mereka. Sung Joon menemukan kopi dan makanan di meja kerjanya. Diapun bisa menebak dengan cepat kalau itu dari Hye Jin. Sambil menunjukkan makanan itu pda Hye Jin, Sung Joon berkata kalau dia akan memakannya. Hye Jin pun mengangguk dengan tersenyum. Tanpa mereka sadari Shin Hyuk melihat apa yang mereka lakukan. Shin Hyuk terlihat cemburu. 

Mereka semua bekerja sampai larut malam, sampai ada yang terkantuk2 di meja kerjanya. Bekerja selama 24 jam benar2 menguras tenaga mereka, mereka semua kelelahan dan mengantuk. Tanpa sengaja Joon Woo dan Han Sul saling lihat dan mereka terlihat seperti malu2. 

Sung Joon datang dan mengumumkan pada semuanya bahwa mereka harus bekerja lebih keras lagi karena model mereka mengganti schedul. Jadi mereka akan melakukan pemotretan cover ultah ke 20 pada hari Kamis. Dan karena model yang mereka pakai adalah top model, jadi  merekalah yang harus menyesuaikan jadwalnya. Sung Joon berjalan masuk ke ruangannya dan semua tim kembali bekerja. 

Hye Jin kemudian menemui Sung Joon di ruangannya. Dia mengajak Sung Joon makan malam bersama setelah pemotretan cover. Hye Jin hendak mentraktir Sung Joon makan sebagai ganti frame yang dia pecahkan. Selain itu, Hye Jin juga berkata kalau ada sesuatu yang hendak dia katakan pada Sung Joon. Sung joon menerima tawaran Hye Jin. 

Dari tempatnya duduk, Shin Hyuk melihat Hye Jin dan Sung Joon yang semakin dekat. Dia seperti sedang merasa cemburu. 

Shin Hyuk dan Hye Jin makan malam bersama di tempat biasa. Karena Shin Hyuk bertanya tentang apa yang Hye Jin katakan pada Sung Joon tadi, Hye Jin pun memberitahu yang sebenarnya. Dia memberitahu Shin Hyuk kalau dia hendak menceritakan semuanya pada hye Jin. 

Shin Hyuk terus melihat Hye Jin dan itu membuat Hye Jin mengira kalau Shin Hyuk sekarang sedang teringat pada adiknya. Shin Hyuk pun mengiyakan, bahkan dia menambahkan kalau Hye Jin sangat mirip dengan adiknya. Karena Shin Hyuk terus mengatakan tentang adiknya, Hye Jin pun memberikan sebagian udon miliknya pada Shin Hyuk.

Selesai makan, waktunya membayar. Saat Shin Hyuk membuka dompet, Hye Jin melihat foto anjing di dalamnya. Shin Hyuk berkata kalau anjing itu bernama Coco dan dialah adik Shin Hyuk. Mendengar itu tentu saja Hye Jin langsung murka dan kesal karena selama ini Shin Hyuk menyamakan dirinya dengan anjing. 

Tak mau disalahkan Shin Hyuk pun menjawab kalau selama ini dia tak pernah mengatakan pada Hye Jin kalau adiknya itu adalah manusia. Jadi yang salah dalam masalah ini adalah Hye Jin sendiri. 

Hye Jin semakin kesal dan hendak memukul Shin Hyuk, namun kepala Hye Jin ditahan Shin Hyuk jadi tangan Hye Jin tak bisa sampai ke badan Shin Hyuk. 

Hye Jin terus menyesal atas apa yang sudah dia lakukan pada Shin Hyuk yang sudah dia anggap sebagai kakak. Tapi ternyata Shin Hyuk malah menganggapnya sebagai anjing. 

Shin Hyuk diam sesaat dan berpikir. Wajah Shin Hyuk berubah serius dan berkata, "Jackson... kurasa aku menyukaimu."

"Apa?"

"Kau bilang akan katakan pada Wapemred semuanya dan karena alasan tertentu aku tak suka tindakanmu itu. aku khawatir kalian mungkin saling suka setelah kau katakan semua padanya. Mandadak aku jadi sering memikirkanmu. Aku penasaran kenapa bisa begitu. Sekarang kurasa aku tahu... Jackson aku menyukaimu. Ternyata sangat!"

"Anu, editor Kim..." ucap Hye Jin terkejut dan tiba2, "Woooow, hampir aku percaya lagi! Kau kira bisa membohongiku lagi?" ucap Hye Jin dan Shin Hyuk berusaha meyakinkan Hye Jin kalau apa yang dia katakan adalah yang sebenarnya. Namun Hye Jin tetap tak percaya dan memilih berjalan pergi. 

Di jalan yang lain, kita melihat pasangan Sung Joon dan Ha Ri. Ha Ri bertanya tentang perjalanan bisnis lagi. Dan Sung Joon mengatakan perjalanan bisnisnnya kali ini terasa aneh. Dia hampir menceritakan tentang membersihkan kotoran sapi. Karena Sung Joon hanya menceritakan setengah, Ha Ri pun semakin penasaran dan terus bertanya. Akhirnya Sung Joon menceritakan tentang Hye Jin si anak magang yang ada di tim-nya. Mendengar Sung Joon bercerita tentang Hye Jin dengan penuh semangat, Ha Ri pun terlihat tak nyaman. Ha Ri kemudian bertanya apa alasan Sung Joon mau jalan dengannya karena menganggap dia adalah teman masa kecilnya. Ha Ri menanyakan itu karena ingin tahu perasaan Sung Joon yang sebenarnya. 

Tak jauh dari tempat mereka berdua berdiri, Hye Jin dan Sung Joon muncul. Saat Hye Jin terus meminta Shin Hyuk untuk tidak mengatakan hal seperti itu lagi padanya, Shin Hyuk melihat Ha Ri mencium Sung Joon. 

Shin Hyuk akhirnya tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Ha Ri, Hye Jin dan Sung Joon. Dia tahu kalau Ha Ri dan Hye Jin berteman. Tak mau Hye Jin sakit hati dan merasa di khianati, Shin Hyuk pun mencegah Hye Jin melihat ke belakang dengan cara memeluk Hye Jin dari belakang.