webnovel

Di Balik Tirai

"Di Balik Tirai" mengisahkan tentang sekelompok pemain dan kru teater yang berusaha keras untuk menyiapkan pertunjukan musikal komedi mereka yang baru, "Kisah Cinta di Bawah Payung Warna-warni". Dalam perjalanan menuju pertunjukan tersebut, mereka harus menghadapi berbagai macam masalah, mulai dari konflik antar karakter, kesalahan dalam latihan, hingga percintaan di antara mereka. Nina, seorang aktris yang perfeksionis, terus-menerus mengusik skenario untuk membuatnya lebih lucu. Rizky, sang sutradara, berjuang dengan koreografi yang rumit dan membingungkan. Sementara itu, Siti, seorang koreografer, terus-menerus merasa panik karena waktu yang semakin mepet. Di tengah-tengah kekacauan persiapan tersebut, Arya, seorang penata tata rias, menemukan dirinya harus memainkan peran kakek yang memesona, bukan pangeran tampan seperti yang dia kira. Rani, sang kostum designer, harus menyesuaikan kostum-kostum tersebut dengan peran-peran yang dimainkan para aktor. Dalam suasana yang kacau balau ini, Fitri, asisten sutradara, berusaha keras untuk menjaga semuanya tetap teratur dan mengatur jadwal latihan yang sesuai. Namun, masalah terus muncul, seperti Kamal, salah satu pemain, harus pergi ke dokter gigi menjelang pertunjukan. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan kekacauan, para pemain dan kru teater ini tetap optimis dan penuh semangat. Mereka percaya bahwa dengan kerja keras dan kekompakan, mereka akan berhasil membuat pertunjukan mereka sukses dan menghibur penonton. "Di Balik Tirai" adalah kisah yang lucu dan menghibur tentang persahabatan, kerja keras, dan semangat dalam menghadapi tantangan. Ini adalah cerita yang akan membuat pembaca tertawa dan terinspirasi oleh tekad dan semangat dari para karakternya.

AryaRamadhan · Hiện thực
Không đủ số lượng người đọc
4 Chs

BAB 2 : Latihan yang Mengejutkan

Setelah kekacauan di bab sebelumnya, kelompok teater itu memulai latihan mereka dengan semangat yang tinggi, meskipun dengan beberapa hambatan kecil di sepanjang jalan.

**Nina**: (Sambil beraksi di panggung) Bagaimana kalau kita ubah dialog ini menjadi lebih lucu? Misalnya, "Aku mencintaimu seperti kentut mencintai celana dalam, tanpa ampun!"

**Rizky**: (Sambil mencatat) Tapi itu akan membuat anak-anak kecil bertanya-tanya apa itu kentut!

**Siti**: (Sambil mengatur formasi tarian) Baiklah, mari kita coba lagi langkah ini. Ingat, ini bukan tarian robot, jadi coba untuk tidak terlihat seperti sedang kram!

**Dika**: (Sambil tertawa) Ayo, jangan terlalu serius! Ini hanya teater, bukan operasi otak!

Di sudut ruangan, Arya mencoba memakai kacamata tua yang terlalu besar untuk matanya.

**Arya**: (Dengan kacamata yang melorot) Bagaimana kalau saya memakai kacamata ini dengan kepala terbalik? Itu akan membuat saya terlihat lebih tua, bukan?

**Rani**: (Dengan senyum penuh kasih) Hmm, mungkin kamu sebaiknya tetap fokus pada peran kakek yang memesona.

**Arya**: (Sambil mencoba memperbaiki kacamata) Ya, ya, aku tahu. Kakek yang memesona.

Sementara itu, Fitri berusaha mengatur jadwal latihan yang cocok untuk semua orang.

**Fitri**: (Sambil merapikan jadwal) Baiklah, Kamal, kamu harus pergi ke dokter gigi besok pagi. Tapi jangan khawatir, kita akan mencari waktu lain untuk latihan vokalmu.

**Kamal**: (Dengan ekspresi dramatis) Oh, dokter gigi, mengapa engkau harus menghancurkan impianku menjadi pangeran tampan?

**Fitri**: (Dengan senyum) Kamal, setidaknya gigimu akan tampak memesona di panggung!

Dengan segala komedi dan kekacauan yang terjadi selama latihan, kelompok teater ini semakin dekat satu sama lain. Mereka belajar bahwa meskipun semuanya tidak selalu berjalan sesuai rencana, yang terpenting adalah tetap bersama-sama dan berjuang untuk kesuksesan bersama. Dan dengan semangat seperti itu, pertunjukan mereka pun semakin mendekati kesempurnaan.

Di bab-bab berikutnya dari "Di Balik Tirai", kita akan melihat bagaimana persiapan mereka berlanjut dan bagaimana mereka menghadapi tantangan-tantangan yang lebih besar di masa depan!