webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
1613 Chs

Dukun Bule

Fruit 1439: Dukun Bule

"Tuan Agung sudah menetapkan hukuman baru untukmu karena kau berani melanggar sabda Tuan Agung." Nafael menatap datar tanpa ekspresi ke Jovano. 

Jovano penasaran dan bertanya, "Hukuman? Apa hukumannya?"

"Masa hidupmu akan dikurangi." Lalu, Nafael menghilang tanpa mengucapkan hal lainnya.

Mendengar itu, Jovano mengambil napas panjang dan dalam hingga paru-parunya penuh akan udara dan dia hembuskan setelahnya kuat-kuat. "Hghh! Ya sudah, kalo emang musti kayak gitu, ya udah, mo gimana lagi." Lalu dia terkekeh ringan.

Setelah itu, Jovano menoleh ke jiwa Mardi dan dia berkata, "Yuk, kita balik ke tempatmu."

"Tuan …." Jiwa Mardi masih agak heran dengan penampilan Jovano yang sangat bule tapi kenapa logatnya seperti sudah tinggal di Indonesia sejak lahir?

"Panggil Jo aja, atau kak Jo juga boleh." Jovano tidak ingin terlalu terdengar formal dengan dipanggil tuan, itu terlalu kaku di telinganya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com