"Ingatkan aku jika suatu hari aku lupa arah.. Karena aku juga akan mengingatkan kamu ketika kamu lupa jalan untuk kembali pulang.."
*****
Senyuman di bibir tipisnya enggang memudar, tidak ingin menyia-nyiakan waktu dengan mengisi kesedihan, dia tidak ingin rasa sedihnya merenggut semua bahagia yang belum sempat tersisa.
Taman menjadi tempat yang paling tenang untuk perempuan dengan rambut panjang yang sengaja di gerai.
Matanya tidak berhenti melihat aktivitas orang-orang yang berlalu lalang di depan pandangannya.
"Kak Bima kapan pulang? Kiya kangeeennn," ujarnya dengan tidak sabaran.
Akhiya Nabila, perempuan yang mengharapkan banyak hal. Setelah seharian lelah menghadapi bertubi-tubi bentuk masalah yang menyerangnya, kini waktunya untuk dia menyendiri dan mencoba menghadapi kehidupan normal lagi seperti biasa.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com