webnovel

pengorbanan dan keberanian

BAB 3 PENGORBANAN DAN KEBERANIAN

Saat ini aku dan zuko berada di kota kelahiran zuko. Disini merupakan kota tua yang di huni oleh begitu banyak vampire dan disinilah awal mulanya vampire-vampire membangun komunitas mereka masing-masing. Zuko selalu memperingatkan aku agar tidak berhubungan dengan siapa pun yang ada di sini, jadi aku memutuskan untuk selalu berada di dalam rumah. Namun suatu hari zuko berpamitan untuk pergi ke kantor karena ada beberapa hal yang harus dia bereskan terlebih dahulu. Ketika zuko sudah pergi aku berniat untuk membersih-bersihkan rumah namun semua itu aku urungkan karena ada seseorang yanga datang. Awalnya aku pikir orang itu adalah anak buahnya zuko namun aku salah besar karena yang datang itu adalah orang lain jika aku tau awal dari kedatangan orang itu adalah bencana untuk ku dan zuko maka aku akan lari dan mengurung diri di dalam kamar.

"silahkan masuk" kata ku pada orang itu dan kemudian orang itu pun masuk. Namun entah kenapa suasana di dalam ruangan ini sungguh mencengkam.

"nama saya zero, saya adalah utusan dari dewan vampire. Saya datang atas perintah para tetua, mereka meminta mu untuk datang ke kerajaan vampire". Katanya datar

"ke.... kenapa aku harus datang kesana?" kata ku ketakutan

"karena kau sudah menjadi bagian dari vampire maka kau harus mengikuti aturan yang sudah di buat di dunia vampire" kata nya

Kemudian setelah aku mengatakan kalau aku akan pergi malam ini ke sana dia pun pergi namun sebelum pergi dia mengatakan kata-kata yang aneh "kamu tidak berubah sama sekali". Kata-kata yang dingin namun ada sesuatu yang membuat ku takut dari orang yang bernama zero ini entah kenapa setelah pertemuan ku dengan zero, aku langsung lari ke kamar mandi dan berendam entah apa saja yang ada di dalam pikiran ku membuat aku semakin kalut dengan segala pemikiran dan ketakutan ku sendiri. Sampai-sampai aku sendiri tidak tau kalau zuko sudah pulang. Dia melihat ku dengan segala kecemasan di wajahnya, dia merasakan segala ketakutan yang aku rasakan.

" mawar ada apa? Kenapa kamu seperti ini?" kata zuko cemas

"zu... ko... malam ini aku di minta untuk datang ke istana vampire oleh dewan vampire!" kata ku

"siapa yang datang?" kata zuko cemas

"tadi utusan dari dewan ke sini dan mereka meminta ku untuk datang ke istana dan yang datang tadi itu namanya zero!" kata ku

"apa zero datang!! Ini bahaya mawar kita harus pergi dari tempat ini sekarang!"

"kenapa? Apa aku berbuat salah?"

"tidak hanya saja tempat ini tidak lagi aman untuk kita!"

"tapi bagaimana dengan pertemuan itu?"

"sudah aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskannya kepada mu yang jelas kita pergi sekarang ya..."

Kemudian aku dan zuko pun berkemas untuk pergi dari tempat itu sampai ketika kami ingin keluar dari rumah tiba-tiba zero dan teman-temannya menghadang kami.

"mau pergi kemana kalian?"

"ah.... kami ingin pergi jalan-jalan sepertinya tempat ini tidak lagi cocok untuk ku dan istri ku" kata zuko dengan canggung.

"oh ya... maka dari itu istri mu itu harus ikut bersama ku karena tetua ingin melihatnya. Jika kamu mau kamu juga bisa ikut dengannya" kata zero dengan santai.

Kenapa ya.. rasanya berada di antara zuko dan zero seperti aku akan mati saja berada di antara mereka. Namun yang paling aneh adalah kenapa setiap kali aku berada di dekat zero semuanya berubah menjadi begitu menakutkan. Namun pada akhirnya aku yang meminta zuko pergi ke istana vampir.

"selamat datang mawar di kerajaan kami ini" kata tetua

"hmm... ya..."

"kamu tau kenapa kamu di panggil ke mari?"

"tidak sama sekali, apa tujuan mu membawaku kemari? Apa mau mu?" kata mawar tegas

"ah… kau memang wanita yang menakutkan ya..?"

"apa yang kau inginkan dariku?"

"kau tau apa yang ku inginkan darimu kan!!"

"apa tujuan mu itu adalah kitab vampire yang aku temukan di kuburan kuno?" kata mawar dengan sangat tegas sampai-sapai zuko takut mendengar kata-kata mawar

"mawar…. Apa maksud mu dengan kitab vampire?"

"ya… aku menemukan kitab vampire yang tersembunyi di dalam kuburan kuno, dan aku pun mengerti apa isi didalam buku kitab itu?" kata mawar

"apa… bagaimana kamu bisa mengerit isi dari buku itu, sementara kami para vampire saja tidak udah mengerti isi buku itu karena banyaknya kata-kata tersembunyi yang ada didalam buku tersebut" kata ketua dewan

"memang benar namun itu semua bukanlah hal yang sulit untuk ku, karena aku tau semua kata-kata itu serta makna di balik itu semua." Kata mawar dan kemudian dia mendekati ketua dewan, "bahkan aku juga tau cara untuk menyingkirkan mu".

"kamu memanglah wanita yang sangat menakutkan ya mawar.." kata ketua

"Ah…. Dari pada diri ku kau lah yang jauh lebih menakutkan hard victor. Ah… kau pasti lebih di kenal dengan tuan davictor" kata mawar dengan sombongnya.

"kau… memang wanita itu!" kata ketua

"kau.. masih mengenaliku dengan baik ya… victor" kata mawar

"ya aku masih mengenal mu dengan sangat baik medusa ku sayang"

"ah… sayang kata mu.. kau ingin membunuh ku lagi? Ah.. atau kali ini aku yang akan membunuh mu victor?" kata mawar

"mawar.. kamu kenapa?" kata zuko dengan cemas sambil memegang pundak mawar. Namun tiba-tiba saja mawar pingsan dan di saat yang sama zuko memeluk mawar.

"apa yang sebenarnya terjadi di sini?" kata zuko dan zero bersamaan

"asal kalian ketahui mawar merupakan renkarnasi dari medusa. Ini sudah yang ke 50 kalinya medusa terlahir kembali. Saya pikir di saat dia terlahirkan di tempat ini lagi saya dapat membunuhnya dengan sagat mudah. Namun saya tidak menyangka dia akan terahir kembali dalam jangka waktu yang singkat." Kata ketua

"lalu… kenapa selama ini mawar tidak memiliki kemampuan medusa?" kata zuko

"benar seperti yang kita ketahui medusa memiliki kemampuan menakhlukan siapapun yang dia inginkan, dia juga dapat membunuh Manusia, vampire atau pun iblis sekali pun. Dan yang paling menakutkan dari medusa adalah dia tidak akan terluka dengan mudah oleh senjata apapun" kata ketua

Kemudian tanpa sadar zuko mengatakan "bagaimana caranya agar mawar terhindar dari kutukan medusa?" kata zuko ke ketua

"caranya hanyalah dirinya sendiri yang tau! Sampai saat ini seluruh keturunan medusa belum ada yang dapat melepaskan diri mereka dari kutukan itu!" kata ketua

"lalu bagaimana aku dapat membantu mawar menghadapi semua ini?" kata zuko

"untuk sementara ini zuko kamu saya perintahkan dengan zero juga menjaga dan mengawasi mawar sampai waktu perang antara vampire dengan para iblis di mulai. Kita harus menjaga mawar dari mereka. Karena jika mawar berada di tangan mereka, maka bangsa kita akan musnah" kata ketua dengan tegas

Setelah persidangan itu mawar di bawa zuko dan zero kerumah zuko kembali. Mawar tidak sadar kan diri malam itu. Namun di pagi harinya mawar sudah bangun dan zuko terlihat begitu cemas melihat mawar.

"kenapa zuko? Kenapa kamu melihat ku seperti itu? Apa terjadi sesuatu setelah persidangan itu?" kata mawar dengan sangat cemas

"di persidangan kamu berubah menjadi meduasa" kata zuko dengan gugup

"medusa? Dia... apa yang dia lakukan?" kata mawar cemas

"kamu... kamu tau kalau kamu memiliki darah medusa, dan menjadi renkarnasi dirinya?" kata zuko kaget

"ya.. aku tau.. dari buku yang aku baca. Aku dapat lepas dari kutukan medusa jika aku bisa melawan dan mengurungnya di dalam diriku. Selama ini dia selalu diam didalam diriku sehingga aku selalu bisa menjadi diriku sendiri. Tapi ketika aku harus berhadapan dengan situasi yang dapat memancing medusa keluar maka aku akan tertidur. Akan sangat sulit untuk ku dapat kembali menjadi diriku sendiri jika aku berada di bawah kendali medusa" kata mawar

"apa selama ini pernah keluar dan mengendalikan dirimu mawar?" kata zuko

"selama yang aku tau.. dia pernah beberapa kali keluar, itu saat aku akan di bunuh oleh bangsa iblis dan di saat ada sekelompok vampire yang menyerang tempat tinggal ku" kata mawar

"trus apa yang terjadi saat itu?" kata zuko

"ceritanya panjang dan aku sudah kehabisan tenaga jika aku harus memberi tau mu zuko... sudah.. lupa kan dia... ok.. sekarang kita makan aja dulu... dan..." kata mawar. Ketika dia akan membuka pintu kamarnya zero sudah berdiri di depan pintu.

"kamu... kenapa kamu ada disini?" kata mawar

"aku di minta oleh ketua mengawasi kalian berdua" kata zero

"hei... apa-apaan ini... kalau mau mengawasi boleh-boleh saja tapi ingat batasan mu zero" kata mawar dengan nada tinggi. Rasa takut yang dulu dimiliki mawar terhadap zero tiba-tiba saja menghilang

"memang nya batasan seperti apa itu?" kata zero

"seperti tempat kamu berdiri sekarang" kata mawar dengan tegas

"tenang sayang... dia tidak akan mengganggu kita." Kata zuko dengan santai sambil merangkul mawar.

"ok... baiklah sekarang kita makan saja. Dan kamu zero kamu ikut makan bersama kami juga? Tapi makanan kami adalah makanan manusia" kata mawar dengan sinis

"tenang saja aku dapat makan apapun yang kalian makan kok" kata zero dengan santai

Kemudian mereka pergi makan bersama. Sementara mawar dan zuko memasak zero hanya dapat melihat mereka berdua dengan tatapan sinis. Namu tiba-tiba saja mawar mengatakan sesuatu hal yang membuatnya harus tertunduk "ingat zero.. aku bukan orang yang kau cari.. jadi hilangkan lah harapan yang kau lihat dari ku" kata mawar dengan sinisnya.

Setelah kejadian itu mawar ingat dimana dia bertemu dengan zero. Itu semua terjadi ketika dia berada di rumah nya yang sebelumnya. Saat itu zero tengah bertarung melawan para iblis dan di sana dia memanggil nama ku dengan sebutan LUX