Kenyataan Pahit

"Fayez, sepulang sekolah kamu mau ke mana?"

"Kamu maunya ke mana?"

"Hmm ... Ke mana, ya? Ketemu sama sepupu kamu, gimana?"

Fayez terlihat berpikir. Namun ide dari Dania cukup baik juga. Selain untuk memperkenalkannya, ia juga ingin mengenalkan Arinka pada teman-temannya yang lain.

"Boleh. Nanti aku ajak yang lain juga. Supaya Arinka punya banyak temen di sini"

Dania mengangguk setuju. Setelah mengatakan itu, gadis itu pun masuk ke dalam kelas.

Hal yang pertama ia lihat adalah Akbar yang tengah fokus dengan buku bacaannya.

"Buku baru lagi, Bar?" Tanya Dania sembari duduk di kursinya.

"Iya. Kemaren gue liat ini di toko buku. Dan kayaknya bagus sih buat di baca"

"Oh gitu ... Lo udah beli buku baru aja. Sedangkan gue, buku yang lo kasih aja belum gue baca sampe tamat"

"Emang lo masih minat baca? Bukannya cinta lo udah terbalaskan?"

Dania terdiam dan menatap Akbar dengan sebelah alis terangkat.

"Maksud lo apaan?"