Diteriaki oleh Gu Yusheng, Xiaowang terkejut, dan kakinya terpeleset. Mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba berbelok ke salah satu sisi jalan, membuat Qin Zhi'ai terjatuh ke dalam pelukan Gu Yusheng tanpa bisa dihindari.
Tubuh Gu Yusheng seketika membeku dan alisnya berkerut.
Ketika Qin Zhi'ai terjatuh ke dalam pelukan Gu Yusheng, ia mengangkat kepalanya dengan panik untuk melihat wajah Gu Yusheng. Merasakan perubahan suasana hati Gu Yusheng, Qin Zhi'ai sangat takut dan cepat-cepat keluar dari pelukannya bahkan sebelum ia sempat berpikir. Qin Zhi'ai meluruskan tubuhnya dan bergeser ke arah pintu, menyisakan jarak yang lebar di antara mereka.
Melihat gerakan berpindah Qin Zhi'ai yang cepat, alis Gu Yusheng jadi semakin berkerut. Ia berteriak pada Xiaowang lagi, "Apakah kau bisa menyetir? Aku tidak akan membayarmu jika kau tak bisa!"
Xiaowang sangat ketakutan bahkan sampai tidak berani bernapas. Ia segera keluar dari mobil, berlari ke belakang mobil dan mengambil dua handuk dari bagasi. Kemudian berlari kembali ke dalam mobil, memberikan handuk kepada Qin Zhi'ai, dan menghidupkan kembali mesin mobil.
Bagian atas tubuh Qin Zhi'ai tidak terlalu basah karena terlindungi oleh payung. Ia segera mengeringkan tubuh bagian bawahnya dengan handuk. Qin Zhi'ai melihat sedikit air kotor, lumpur, dan bahkan jejak darah di lantai mobil dimana ia menjejakkan kakinya.
Qin Zhi'ai berpikir bahwa Gu Yusheng sudah menyuruh Xiaowang untuk mengambilkan handuk untuknya karena Gu Yusheng tak ingin Qin Zhi'ai mengotori mobilnya. Qin Zhi'ai sempat ragu sejenak dengan handuk yang ada di tangannya, kemudian ia membungkuk untuk membersihkan lumpur dari telapak kakinya.
Gu Yusheng menjadi semakin marah ketika melihat apa yang dilakukan Qin Zhi'ai. Gu Yusheng sebenarnya ingin meminta Xiaowang untuk menurunkan suhu di dalam mobil, tetapi ketika ia melihat baju basah yang melekat pada tubuh Qin Zhi'ai, ia segera menelan kembali kata-katanya. Kekesalan di dalam hatinya bertambah. Ia membuka dua kancing di bagian dadanya, tapi tampaknya tidak membawa perubahan, maka ia pun dengan sendirinya mengeluarkan sebatang rokok.
Ketika mencari pemantik, Gu Yusheng menundukkan kepalanya dan melihat beberapa jejak darah di handuk yang dipegang Qin Zhi'ai di tangannya.
Bibir Gu Yusheng bergetar tanpa sadar, karena itu rokoknya terjatuh dari mulutnya.
Gu Yusheng tetap menundukkan kepalanya dan melihat pada handuk itu sejenak. Lalu ia mengambil kembali rokoknya dan meletakkannya di mulut. Sambil menyalakan rokoknya, ia memandang ke luar. Mereka sudah berhasil sampai kembali ke kota, dan mereka masih berada cukup jauh dari rumah mereka.
"Ke Hotel Four Seasons." Bahkan Gu Yusheng sendiri tidak benar-benar tahu apa yang sedang ia pikirkan, tetapi kata-katanya sudah telanjur keluar dari mulut.
Gu Yusheng meniupkan asap keluar dan menambahkan ,"Lu Bancheng dan yang lainnya menungguku di sana."
….
Ketika mobil berhenti di jalan masuk dari Hotel Four Seasons, Qin Zhi'ai sudah siap mengatakan pada Gu Yusheng kalau ia akan pulang sendiri, tetapi Gu Yusheng berkata pada Xiaowang sebelum Qin Zhi'ai bisa membuka mulutnya ,"Bawa dia ke kamarku dan bawakan baju untuknya."
Lalu, tanpa menunggu siapapun menjawab, Gu Yusheng membuka pintu, keluar dari mobil dan berjalan menuju lobi dari Hotel Four Season.