Seiring fajar merambat di langit, cahaya pertama matahari menyinari kota-kota yang sebelumnya begitu gemerlap dengan teknologi. Tapi sekarang, bangunan-bangunan tinggi yang sebelumnya menyala dengan layar-layar berwarna dan neon mengintai dalam kegelapan. Kehidupan di bawah sinar matahari menjadi hampa, seiring dengan runtuhnya dunia siber yang dulu begitu dominan.
Di tengah reruntuhan sebuah gedung tinggi yang pernah menjadi pusat teknologi terkemuka, Alex duduk bersandar di kursi yang pernah digunakan oleh CEO besar perusahaan teknologi. Wajahnya yang dulu begitu yakin dan tenang, kini dipenuhi kerutan dan ketegangan. Ia mengenakan jaket hitam yang sudah usang, dengan sehelai kain perban yang melilit lengan kirinya.
Dalam keheningan, Alex mengingat kembali saat-saat krisis dimulai. Ia adalah seorang hacker terkenal, yang pernah dikenal sebagai "Nextron," ahli dalam menjelajahi dunia maya dan meretas sistem dengan keahlian luar biasa. Tapi itu semua berubah ketika serangan siber mengerikan menghantam dunia. Serangan yang begitu cepat dan kuat sehingga tak ada yang bisa mencegahnya.
Saat itu, Alex tengah berada di apartemennya yang kecil di pusat kota. Ia sedang mencoba mengejar jejak kelompok hacker rivalnya ketika layar komputernya tiba-tiba menjadi hitam. Tidak ada yang bisa diakses. Internet telah mati. Semua komunikasi dengan dunia luar terputus.
Ketidakpastian dan kebingungan melanda seluruh dunia. Orang-orang keluar dari rumah mereka, mencoba mencari tahu apa yang telah terjadi. Tapi tidak ada yang bisa memberikan jawaban yang memadai. Bahkan berita di televisi dan radio berhenti mengudara.
Alex melihat ke luar jendela apartemennya, melihat kerumunan orang yang bergerak tanpa tujuan di jalanan. Ada kepanikan di mata mereka, dan rasa takut yang mendalam. Ia merasa seolah-olah dunia yang dulu begitu terhubung kini telah terputus dari akarnya.
Dalam beberapa hari, ketidakpastian berubah menjadi kekacauan. Pasokan makanan dan air mulai menipis, dan banyak toko yang menjadi target perampokan. Alex berusaha untuk bertahan hidup, menggunakan keahliannya yang terakhir kali ia gunakan untuk meretas sistem pemerintah dan mencuri data rahasia untuk mengamankan pasokan makanan.
Namun, kehidupan pasca-serangan siber membawa ancaman yang lebih besar. Kelompok-kelompok yang kuat muncul, mencoba untuk mengendalikan sumber daya yang tersisa. Mereka tidak ragu untuk menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka.
Di tengah krisis ini, Alex bertemu dengan Sarah. Sarah adalah seorang jurnalis teknologi yang dulu pernah menulis tentang keamanan siber dan dampak teknologi pada kehidupan sehari-hari. Sekarang, ia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana dunia bisa jatuh begitu dalam kegelapan.
Sarah adalah satu-satunya orang yang berhasil Alex percayai selama masa-masa sulit ini. Mereka memutuskan untuk bergabung, berbagi informasi dan kemampuan mereka untuk bertahan hidup. Bersama-sama, mereka menyelidiki apa yang mungkin menjadi penyebab serangan siber mengerikan ini dan apakah ada cara untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.
Dalam perjalanan mereka, mereka juga bertemu dengan Max, seorang insinyur komputer jenius yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sistem-sistem yang dulu mengendalikan dunia. Max mungkin memiliki kunci untuk memahami apa yang terjadi dan bagaimana dunia bisa pulih.
Alex, Sarah, dan Max terus bergerak melalui kota yang dulu begitu ramai dengan aktivitas digital. Gedung-gedung pencakar langit telah menjadi reruntuhan besar yang menutupi langit-langit mereka. Mereka menghindari kelompok-kelompok bersenjata yang menjalani kehidupan berdasarkan aturan-aturan mereka sendiri.
Saat matahari mulai tenggelam, mereka mencapai gedung tua yang dulu merupakan pusat data penting bagi perusahaan teknologi besar. Max merasa bahwa ada informasi yang dapat membantu mereka di dalam sana. Dengan hati-hati, mereka menyelinap masuk melalui pintu belakang yang sudah terbuka.
Di dalam, suasana gelap dan dingin. Peralatan teknologi yang pernah mahal dan canggih kini rusak berkeping-keping. Tetapi Max dapat melihat sesuatu yang menarik perhatian mereka: sebuah ruang bawah tanah yang ditemukan di balik sebuah pintu tersembunyi.
Mereka memasuki ruang bawah tanah itu dan menemukan sumber daya yang tak terduga. Ada sistem komputer yang masih berfungsi dan menyediakan akses ke jaringan terbatas yang masih ada. Max dengan cepat mulai menyelidiki data yang tersedia, mencoba mencari tahu apakah ada petunjuk tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangan siber dan apakah ada cara untuk memulihkan internet.
Sementara itu, Sarah mencari-cari arsip korporasi yang mungkin berisi dokumen rahasia yang dapat membantu mereka mengungkap misteri di balik serangan tersebut. Alex, dengan keahlian hacker-nya, melindungi jaringan mereka dari ancaman luar yang mungkin mencoba melacak aktivitas mereka.
Beberapa jam berlalu, dan hasil penyelidikan mereka mulai mengungkapkan petunjuk yang menarik. Mereka menemukan bahwa serangan siber ini tidak hanya berasal dari kelompok hacker biasa, melainkan melibatkan sejumlah besar perusahaan teknologi besar yang memiliki motif tersembunyi.
Max menyadari bahwa hanya dengan mengkombinasikan sumber daya mereka, mereka mungkin memiliki peluang untuk mengatasi dampak serangan ini dan mengembalikan teknologi yang hilang. Sarah menemukan dokumen yang mencurigakan yang mengarah pada kemungkinan konspirasi raksasa di balik kehancuran dunia siber.
Namun, sebelum mereka dapat mengejar petunjuk lebih lanjut, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Seseorang telah menemukan jalan masuk ke ruang bawah tanah ini.
Alex dengan cepat mematikan semua peralatan, meninggalkan mereka dalam kegelapan total. Mereka bersembunyi di sudut ruangan, menahan napas mereka saat langkah kaki itu semakin mendekat.
Seseorang memasuki ruang bawah tanah itu dengan hati-hati. Mereka bisa mendengar suara napasnya yang berat di dalam kegelapan. Kemudian, tangan yang dingin menyentuh sakelar di dinding, dan cahaya redup memenuhi ruangan.
Di tengah-tengah cahaya itu, mereka melihat wajah yang mereka kenal. Seorang teman lama, Michelle, yang juga seorang hacker terkenal di masa lalu. Namun, wajahnya sekarang dipenuhi dengan ketegangan dan kekhawatiran.
"Kalian harus pergi dari sini segera," kata Michelle dengan suara bergetar. "Mereka tahu kalian ada di sini, dan mereka akan datang mencari kalian."
Alex, Sarah, dan Max saling pandang. Michelle adalah seseorang yang mereka percayai, tetapi pertanyaan besar melayang di udara: siapa yang akan datang mencari mereka?
Sebelum mereka bisa mengajukan pertanyaan lebih lanjut, Michelle memberikan sebuah flash drive kepada mereka. "Ini berisi informasi penting tentang apa yang sebenarnya terjadi," katanya. "Kalian harus membawanya dan menyelamatkan diri."
Dalam kebingungan, mereka menerima flash drive itu dan bersiap-siap untuk pergi. Tapi sebelum mereka meninggalkan ruangan bawah tanah itu, Michelle memberikan peringatan terakhir: "Dunia ini tidak seperti yang kalian ingat. Ini adalah awal dari akhir dari segalanya."
Dengan hati yang berat, mereka meninggalkan gedung itu melalui pintu belakang yang sama dan menghilang dalam kegelapan kota yang hancur. Dengan flash drive yang berisi misteri besar di tangan mereka, mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Pertanyaan yang menggelitik pikiran mereka adalah: Siapa yang akan datang mencari mereka, dan apa yang sesungguhnya terjadi dengan dunia siber yang hancur ini?