Akhirnya para member Kill Rabbits meninggalkan rumah Jeng Oktaf setelah berpamitan baik-baik.
Rudolf menggiring kedua adiknya untuk pulang. Sebenarnya kedua adiknya tampak keberatan untuk di ajak pulang, terutama si Didi.
"Rud, kenapa sih, pakek buru-buru pulang, gue, 'kan belum selesai makan!" tukas Didi.
"Bukanya, Kak Didi, udah habis 10 piring, coba lihat tuh perut," Qimons menunjuk perut Didi.
Didi juga turut menunduk dan melihat perutnya sendiri, terlihat mengembang 4 kali lipat dari ukuran aslinya, bahkan sampai kancing bajunya pun terlepas.
Klutik!
Kancing baju itu terjatuh ke lantai.
"Opss, hehehe ...." Didi memberikan cengiran kuda kepada kedua saudaranya.
Rudolf hanya bisa menggelengkan kepalannya menghadapi saudaranya yang satu ini.
Memang kalau soal makanan, si Didi itu selalu saja lahap dan bisa lupa segalanya.
"Kak Rudolf, tadi kenapa ngajakin pulang, kita, 'kan belum mendapatkan ramuan dari Marpuah?" tanya Qimons.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com