webnovel

Sudah Dijarah

Emera kembali ke rumah di mana dia menemukan makanan sebelumnya. Di sana, dia berniat untuk mengambil sisa makanan kaleng yang masih ada di sana sebab miliknya yang sebelumnya sudah diberikan pada gadis sebelumnya. Dia tahu bahwa brankas yang mengamankan makanan sebelumnya telah dia hancurkan, dan akan sia-sia jika membiarkan makanan itu tetap di sana.

Namun sayangnya ketika Emera kembali ke rumah yang sebelumnya, dia dihadang oleh seekor Gastrea jenis laba-laba ketika hampir sampai. Laba-laba itu memiliki tinggi lebih dari 2 meter dengan keenam mata merah menyala di kepalanya. Dia tampaknya sangat berbahaya untuk manusia biasa, namun untunglah Emera bukan merupakan manusia biasa.

'Bim, Bim, Bim! Sebuah Gastrea telah muncul. Apa yang akan Anda lakukan? Lari atau bertarung?'

'Bisakah kamu menghilangkan pengumuman yang seperti sistem itu? Terkadang ini terasa menyebalkan, kau tahu?'

'Hehe, baiklah.'

*Srat!*

Gastrea laba-laba melemparkan sebuah benang berwarna kuning.

Benang tersebut tidak akan memberikan kerusakan secara langsung pada target yang dikenainya, tapi benang itu memiliki tekstur lengket yang akan mengurangi kebebasan targetnya untuk bergerak. Jika bisa, usahakan untuk tidak terkena benang ini karena menyebalkan. Selain itu, benang ini sulit dibersihkan dan menjijikkan saat terkena pakaian.

*Set!*

Emera memiringkan badanya dan menghindari benang itu dengan mudah.

'Begini-begini aku juga pernah bermain BanG Dream dan memiliki kemampuan visual yang cukup baik. Serangan Gastrea tahap satu seperti ini bisa aku lihat dan hindari dengan mudah.'

*Zing!*

Mata Emera menyala dengan warna merah karena dia sudah mulai bersungguh-sungguh dalam pertarungan ini.

Cursed Children memiliki tingkat virus lebih dari 50% di dalam tubuh mereka. Ini membuat mereka memiliki kemampuan yang lebih kuat dari pada manusia biasa, sedangkan sebagai efek sampingnya pupil mata mereka dapat menyala merah sama seperti mata Gastrea. Ini menjadi alasan mengapa Cursed Children ditakuti dan mendapatkan diskriminasi. Sebagian dari Cursed Children tersebut bersembunyi di area luar yang mana Gastrea rawan menyerang karena tidak dilindungi oleh monolit.

*Tap!* *Tap!*

Emera menghentakkan kakinya dengan cepat ke tanah dan dia melesat ke arah Gastrea laba-laba tersebut. Dalam kecepatan yang tinggi, dia muncul di depan Gastrea laba-laba, kemudian dia menyelinap ke bawah Gastrea laba-laba dan bersiap memberikan pukulan.

Tubuh yang besar memang memberikan keuntungan lebih sebab memiliki berat tubuh yang bisa dimanfaatkan, namun di sisi lain tubuh yang besar ini membuat bidang serangan lawan menjadi lebih luas dan akan menjadi sulit menghindar. Selain itu, akan sangat berbahaya jika musuh sampai berhasil menyelinap ke bawah dan bisa memberikan serangan sesuka hati.

*Bam!*

Sebuah pukulan keras dilayangkan Emera dan mengenai tubuh bagian bawah dari laba-laba itu.

"Kik!" Terdengar teriakan kesakitan dari Gastrea saat dia menderita kerusakan cukup besar pada tubuhnya.

Emera memang merupakan tipe Jack of The All Trade atau tipe yang serba bisa namun tidak terlalu ahli, namun kekuatan pukulan Emera tidak bisa diabaikan dan bisa merobohkan tembok dengan sangat mudah. Dengan kata lain, pertahanan yang dimiliki Gastrea ini lumayan kuat karena dia masih bisa bertahan, walau menerima kerusakan yang tidak bisa diabaikan.

Namun serangan Emera memang lemah, sih. Jika itu adalah Cursed Children dengan aspek yang fokus pada titik tertentu, seharusnya Gastrea laba-laba itu akan langsung terluka dalam satu serangan menggunakan anggota tubuh tempat virus difokuskan milik Cursed Children.

'Masih belum cukup? Kalau begitu sekali lagi!'

*Bam!*

Emera kembali mendaratkan pukulan kuat di tempat yang sama pada laba-laba itu.

Akibat dari serangan Emera, tubuh dari laba-laba tersebut memiliki lubang yang menganga lebar di tubuhnya. Darah berwarna biru gelap mengalir dari lubang yang diciptakan oleh Emera dan terlihat sangat menjijikkan.

'Gastrea memiliki darah yang berwarna biru tua atau hampir mendekati ungu. Ngomong-ngomong, darah ini mengandung virus dalam jumlah banyak dan akan bisa menginfeksiku kalau aku sampai terkena.'

'Sejujurnya aku merasa jika Gastrea ini lebih mirip seperti zombie yang memiliki bentuk dan kekuatan jauh lebih mematikan. Ugh, jika ini kiamat karena virus, setidaknya aku berharap bila Gastrea-gastrea in diganti dengan zombie yang bergerak dengan lambat.'

*Tap!*

Emera melompat mundur sebelum tubuh laba-laba menimpa dirinya.

"Iuh! Ini sangat menjijikkan, sumpah. Lagi pula aku baru di sini beberapa hari yang lalu, jadi aku masih belum terlalu terbiasa dengan hal-hal berdarah seperti ini." Emera mengerutkan dahinya, melihat adegan menjijikkan di hadapannya.

"Oke, sudah cukup main-mainnya. Lebih baik kalau aku mulai memulung semua makanan yang ada di rumah itu!"

Emera mengabaikan mayat Gastrea laba-laba itu dan masuk ke dalam rumah sebelumnya tempat dia mendapatkan makanan kaleng. Kejadian di mana Emera diserang Gastrea sudah cukup sering terjadi padanya. Bahkan hari ini pun, dia sudah diserang oleh Gastrea sebanyak dua kali hari ini.

Di dalam rumah, dia menyusuri bangunan yang telah hancur dan tembok yang roboh, tidak seperti sebelumnya. Penampilan tempat ini membuat Emera memiliki firasat buruk, namun dia tetap melanjutkan ke ruangan di mana dia menemukan makanan kaleng sebelumnya.

'Gastrea baru saja muncul di tempat ini, dan rumah ini terlihat hancur berantakan. Aku memiliki firasat yang sangat buruk mengenai kemunculan Gastrea yang kebetulan berada di sini. jika bisa, aku ingin melawan Gastrea tadi di tempat yang tidak ada suplai makanannya.'

Dan sesuai dengan firasat buruk Emera. Ketika dia memasuki dapur di mana makanan kaleng disimpan, dia melihat jika semua makanan itu sudah berantakan dengan semua kaleng yang penyok dan beberapa cairan menjijikkan terlihat di sana.

"Nah! 'kan! Firasat burukku benar di saat-saat seperti ini. Gastrea tadi ke mari dan memakan semua makanan kaleng ini. Aku tidak akan mengatakan jika Gastrea ini dapat mencium bau makanan, tapi aku yakin kebetulan saja dia ada di mari dan mulai memakan semuanya saat aku tidak ada."

"Hah, sudahlah. Tidak ada gunanya aku merenung di sini. Akan lebih baik jika aku mencari makanan di tempat lain. Aku tidak akan meminta kembali makanan yang telah aku berikan kepada mereka, bukan gayaku mengambil kembali sesuatu yang telah aku berikan." Emera menghela napas dengan lelah.

Dia pergi keluar dari rumah tersebut setelah urusannya di sana selesai. Menyebalkan memang ketika semua makanan itu dicuri dan makanan yang dimilikinya terlanjur diberikan pada orang lain. Namun Emera yang merupakan gadis dengan positif thinking, tidak akan berputus asa hanya karena ini.

"SIAL!"

*Bam!* *Bruk!* *Bruk!* *Bom!*

Emera memukul dinding rumah dengan keras-keras, sampai tembok yang dipukulnya roboh menyisakan debu yang bertebaran.

"Tidak aku sangka aku akan memakan sayuran untuk beberapa hari ke depan. Kupikir, aku bisa menikmati daging yang enak walau itu hanya makanan kaleng."