webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
409 Chs

CWCVH PART 111

Waktu berlalu, Erland sudah selesai mandi. Dia baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat Briel tengah bicara di telepon. Baru saja Gerald menghubunginya dan mengatakan bahwa Gerald menginginkan Briel menemaninya menemui murid lesnya.

Erland mencoba mencuri dengar apa yang Briel bicarakan.

'Aku ada waktu, lagi pula hari ini tak ada kelas. Tapi, bukankah seharusnya lesnya setiap akhir pekan?' ucap Briel.

'Dia membicarakan les? Apa dia mau les? Les apa yang dia ambil?' gumam Erland.

'Em... Baiklah, kalau begitu tak perlu menjemputku. Kirimkan saja alamatnya,' ucap Briel.

Tak lama setelah itu telepon itu pun berakhir. Briel berbalik dia mengerutkan dahinya melihat Erland ada di hadapannya.

"Apa kamu mau pergi les? Les apa yang kamu ambil?" tanya Erland.

"Tidak, aku tidak ikut les apapun. Kebetulan, aku mengambil sebuah pekerjaan sebagai asisten dari guru melukisku," ucap Briel.

"Lalu, apa hubungannya dengan les?" tanya Erland.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com