"Kenapa lo enggak pernah mau tahu sopan santun masuk kamar orang?" kesal Wiga saat melihat Sadewa sudah di kamarnya.
"Lo udah siap?" Wiga menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan kakaknya. "Mana koper lo?" Sadewa kembali menanyakan hal yang malas sekali Wiga jawab. "Kenapa gue harus bawa koper?" Sadewa menajamkan alisnya bingung.
"Apa lo enggak punya baju buat dibawa?" Wiga menggelengkan kepalanya. "Kenapa gue harus bawa baju sedangkan gue bisa beli baju disana?" Sadewa menghela nafasnya pasrah.
"Kita kesana mau pindah, bukan mau liburan," Wiga menganggukan kepalanya berusaha memberi tahu Sadewa jika dia juga tahu. "Terus apa masalahnya? Ayah punya uang buat beliin gue baju banyak disana," jawab Wiga sangat ringan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com