webnovel

rindu tapi-tapi....

permisi om...?! tante... ?!

lirih suara yang terdengar dari ruang makan, sekaligus ruang keluarga.terlihat Waluyo ayah salsa sedang fokus dengan koran harianya lengkap dengan segelas kopi.

sedang salsa menatap televisi dengan satu toples cemilan Tela pedas.

hem.... sibuk sendiri sendiri sampe ngga denger ada tamu di depan!??.

lirih maria ibu salsa yang sedang menata jamuan makan di meja makan.

salsa yang masih terfokus dengan televisi meletakkan bantal sofa yang ia peluk , serta menutup toples cemilan Tela pedas kesukaanya.

ia pun beranjak menuju ruang tamu setelah memasang sandal tidur miliknya.

karna selain ia sendiri sebagai mualaf di rumahnya, sedang lolly maupun pak roklie tak selalunya di rumah, hampir tiap subuh ia sendiri melakukan ibadah shalat subuh, dan berlanjut menonton televisi sampai mama dan papanya bangun.

Hem..., bagaimana bisa aku mengembalikan ktp.

atau ku buang saja?. huh.... lirih salsa saat menuju pintu depan.

krek... krek...

siap..!!? eh... inul....!!!!ujar salsa yang terkejut melihat sosok sahabatnya Ainul Mardiyyah di hadapanya dengan semangkuk besar sup.

eh.... ainul... ainul... ainul... beb!!!.

ujar ainul mengulang ulang namanya pada sahabat karibnya tersebut.

"eh tumben... pagi-pagi dah kesinih?? hehe"

bawa sup lagih ujar salsa yang tak memperdulikan kata-kata sahabtnya tersebut dan ingin memeluk sahabat karib yang sangat ia sayangi,sahabat yang selalu ada di sisinya dari kecil semasa sekolah.

eh eh panas!!! panas!!!

ujar ainul memperingatkan salsa yang sangat bahagia.

"eh ya udah masuk yuk..!!". sekalian sarapan baren,aku kasian sama kamuh makin kurus di tinggal akuh".

"ih ia kok kamu bisa makin ndut sih pas jauh dari akuh... kamu dah ada yang laen ya...??"

ujar ainul menanggapi ledekan sahabatnya tersebut.

"mah...!!! ada inul nih... bawa sup... ujar salsa dengan sedikit berteriak.

"ooo masuk nul... !!!"

ujar maria mempersilahkan ainul masuk.

untung lah, selain Mama papa salsa yang beragama non muslim, mereka sangat baik pada ainul dan sangatlah akrab sampai mereka telah meninggalkan kebiasan mengonsumsi daging babi demi kenyamanan ainul sahabat buah hati mereka.

bukan tanpa sebab karna ainul lah sahabat terdekat salsa dari kecil, bahkan pernah sampai salsa merengek agar dapat tidur bersama ainul mardiyyah. kala mengalami demam.

yuk sini... sarapan bareng om ma tante.

ujar maria meraih sup yang ada di tangan ain.

"ia tante"

singkat ainul sesaat setelah memberikan mangkuk besar di tanganya.

akhirnya salsa dan ainul pun melepas rindu bak teletubis berpelukan hampir berputar-putar.

"ya Allah kok tambah gemuk aja nih adekku tersayang...?!!" ujar ainul yang memang sedikit lebih tua satu tahun dari salsa.

ya Allah kakakku kok makin kulus tapi makin glowwing. ujar salsa seraya tersenyum.

ayah masih suka karate nul?? tanya waluyo sesaat melipat koran.

sontak kata-kata ayah salsa membuat kedua sahabat yang masih berpelukan terkaget dan menatap ayah salsa.

masih om... ayah masih sukak latihan tadi aja seneng banget karna kakak pulang karna di pindah tugas.jadi ada temen deh. latihan.

"aku mah males klo kakak dah pulang. di jahilin mulu' makanya aku kesini hhhh".

bilang aja kangen sama aku ujar salsa mencubit pipi ain yang terbungkus hijab berwarna cream.

"emmm bagus deh... om juga mau ikut latihan kalo begitu!".

"wih bagus tuh om... biar sehat.

ujar ain".

"dah-dah sarapan aja dulu, masalah karate latihan nanti aja, yuk inul tante juga masak banyak.

ujar maria mengambilkan nasi untuk mereka berempat.

mmm ia tante lirih ainul tersenyum.

"mmm tumben pah papah mo olahraga, karate lagih?!" ujar salsa bertanya sembari menarik kursi.

"setahu akuh karate tuh susah dan berat olahraganya".

"eh,.. xia he"... ayah begini-begini dulu pernah belajar kung fu loh. ujar waluyo mengangkat kedua tangan.

"pah.., "annisa" hhhh. 'ih papa nih ngapain juga gitu-gitu..!?".

ujar salsa menekankan nama barunya dan tak kuasa menahan tawa melihat gaya ayahnya tersebut.

"eh xia he itu juga bagus, bisa di gabung juga sama nama kamu sekarang"

"xia he annisa nur salsabila".

lengkap deh nama anak papah yang satu ini.

"eh bener juga om...!!"

ujar ainul mendukung waluyo ayah salsa.

"ish... inuuul....!!!". lirih salsa seraya ingin mencubit pipi ainul namun terhenti karena mendengar alasan lain dari ayahnya.

"sebenernya papah nggak mau sampai kamu di apa-apakan oleh pemuda yang nggak di kenal seperti kemarin malamterlebih dengan tubuhnya yang begitu sporti.

sejenak salsa teringat kembali sosok nuh yang persis seperti yang ayahnya ucapkan.

sal...kayanya kamu perlu ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa)deh mau tak anterin?

"eh... tar kesambet loh,ngelamun".

lirih ainul menyenggol bahu salsa.

'uh.. eh hhh?... pah... emmm... nggak perlu memaksa gituh eh, 'lagian kan polisi ada di mana-mana?, jangan khawatir sama anakmu ini.

"eh... kepolisian di mana-mana, tapi keayahan cuma satu yang punya, papah sendiri".

"emmm..."

lirih salsa

"dah dah dah do'a, do'a, nanti keburu dingin".

papa dan mama salsa menyatukan tangan mereka dan berdo'a layaknya non muslim.

sedang salsa dan ainul membaca do'a makan.

..... waqina adzaba nnar. aamiin.

"mah... nanti malem inul tidur di sini, 'ok', 'boleh' makasih mamah ku tersayang. ujar salsa tersenyum.

"mmmm anak mamah satu ini, maem aja dulu. harusnya kamu bilang sama inul, mau ngga tidur sama kamu, tar ngga kebagian kasur aja sama kamu.

nih sayur..., inul sama sayur inul. ujar maria.

"pokoknya kamu tidur sama aku ya inul inul'. 'titik".

ujar salsa tersenyum.

ainul hanya tersenyum mengedipkan mata sebelah. yang bertanda (terserah kamu ajah)

akhirnya setelah acara sarapan pun usai, kini salsa mengajak sahabat karibnya tersebut ke kamarnya yang berada di lantai dua.

ia pun tidak lupa membawa toples cemilan Tela Pedas kesukaanya, serta mukena serba putih dengan sedikit warna biru miliknya di atas sofa.

"eh nul... inul inul" kamu mo aku kasih tau sesuatu nggak??"

ujar salsa memasuki kamar yang sudah ada ainul mardiah di dalamnya.

"mmmmm??"

ainul mardiah tak begitu tertarik dengan apa yang di bicarakan dengan salsa sesaat membuka pintu.

"kamu kn tau sendiri rasanya di panggil nama lain dari sisi dirimu". 'ketus ainul mardiah yang biasa di panggil dengan nama DIAH".

"eh Di.... eh DI gituh?? atau mardi atau edi?? hhhh. ujar salsa kembali meledek.

"eh ternyata yah yang punya masalah dengan nama tuh bukan kita berdua doank loh Di'..."

"emmm apa maksud kamuh??"

"kan yang bermasalah dengan nama kamu aja hehe aku nggak ye...",

"aku mah gara-gara kamu dulu ngigo manggil nama orang pake inul inul pas sakit,'keterusen deh sampe om ma tante manggil gituh".

ketus DIAH yang masih membalik-balik lembar majalah.

salsa yangsedang menaruh cemilan kesukaanya di atas meja belajar berserta mukenanya sontak ingin mengganggu sahabtnya setelah mendengar pernyataan ainul.

"sumpah kamu emang sahabat terlangka yah!!" baru balik, aku dah kangen mo nyubit-nyubit squsyi di wajahmu ituh, kok bisa gendutnya cuma di bagian sini doang....!!!!

ujar salsa yang badanya sedikit lebih berat dari ain memeluk dan mencubit pipi sahabat karibnya tersebut yang sedang membolak-balik majalah korea tersebut.

"uh.... sakit-sakit niss... anisa!!!...ih.

tau nggak badan mu ituh dah melar tau'...dah donk... ini lagih... tanganya nyubit-nyubit.

ini loh pipimu lebih mirip squisy!!. squisy jumbo....

akhirnya DIAH pun tesulut untuk meladeni ke isengan sahabat karibnya.yang lebih mirip saudara kandung.

"memangnya kamu mo cerita apa??"

lirih DIAH Sesaat sedang merapikan hijab yang ia kenakan setelah perang berakhir.

emmm kmaren aku ketemu sama cowok DI'!!!....

dia COOL banget, tapi...

"tapi apa?? tapi non is?"

"nggak-nggak, islam dia islam".

"jadi??" (DIAH)

"emmm gituh hhh".(salsa)

"ouh..!!!". jadi bener kamu dah punya yang baru ya...!!,

"aku di sini sendirian loh selama itu".

"ish... ini tuh masa depan DI !!!'.... tapi...

'owh ia becanda-becanda'... 'tapi kok tapi tapi dan tapi??ujar DIAH dengan sedikit mencubit pipi salsa ke kanan dan ke kiri.

"ia karena tapi tapi dan tapinya itu....' 'bikin tapi tapi dan tapi. ujar salsa membalas dan menyipitkan mata yang memang sedari lahir sudah sipit.

membuat bola matanya makin tak terlihat.

ih dah ah... serem!!!"

ujar DIAH menyudahi perbincangan seseorang yang membuat salsa begitu kegirangan.

yang penting kamu hati-hati aja, hati hati pake hati.

ujar DIAH lalu memeluk salsa , karena begitu senangnya atas pulangan salsa.

siap boss..!!!ujar salsa seraya memeluk erat DIAH.

"aku nggak sembarangan make hati".

ujar salsa yang sempat bersyukur karena terhindar dari niatan buruk nuh, meski hal tersebut belum terbukti kebenaranya, karena itu hanya menjadi dugaan kuat saat hati dan perasaanya terasa terpatahkan akan kehadiran wanita yang telah lama di tunggu nuh kala di bandara malam itu.