webnovel

omong kosong.

"assalamualaikum warahmatullah..."

Suara nuh menggema di setiap seluk ruang masjid yang luasnya tak lebih dari limabelas meter persegi.

dan juga menggetarkan hati salsa.

"Tuhan hamba ingin ia jadi imam hamba pelengkap hidup hamba "

lirih salsa yang hampir menitihkan air mata dalam ketidak berdaya'an memaksa keadaan ia hanya berpasrah dengan penuh harap.

"wah di sini terik tapi anginya berhembus kencang ya... "

ujar salsa yang terlihat ke dinginan.

"ia selamat ya..."

tiba-tiba zahra memberi ucapan selamat, membuat nuh semakin bingung dan penasaran kenapa zahra begitu seringnya menyemangati orang yang sebenarnya nuh sendiri hampir salah sangka dan bahkan telah salah menyangka kala ia di beri semangat dan sebotol air mineral sa'at seusai memandu senam.

"wah selamat apa nih bu'??

"kok tiba-tiba ngasih ucapan selamat?

tanya nuh yang secara tiba-tiba berdiri di samping kanan salsa.

"eh saya itu belum tua tua banget loh... saya baru dua puluh lima tahun",

mendengar kata kata itu nuh sontak sedikit pongah wah ternyata tua'an saya satu tahun hehe.

salsa sontak menginjak kaki kiri nuh karna merasa ia telah tidak sopan.

"beruang... !!!!' kamu bisa se enggak Sopan ini....??? kamu dah di tolong loh...!!!"

"aaaa!!!! aduh...!!! aduh..!! ujar nuh kesakitan

"maaf ya , temen saya ini selain tidak tau diri, gak tau cara memperlakukan wanita dengan baik".

ujar salsa seraya tersenyum.

"aa aduh..."

lirih nuh yang masih kesakitan dan sempat mengangkat-angkat kaki.

"aaa nggak, biasa saja, saya sering kok mendapati seperti ini orang lebih banyak mengira saya sudah tua", biasa saja".

ujas zahra tersenyum.

melihat tingkah laku pasangan tersebut.

"o ia kalian punya pecahan uang koin??"

ujar zahra bertanya pada salsa dan nuh.

hampir secara bersamaan nuh dan salsa berkata tidak.

"kami tidak punya. memangnya kenapa??"

"mba ingin menukar uang??"

ujar salsa yang bertananya penuh penasaran.

"oo nggak, gak apa-apa deh , "sebenarnya para tetua di tanjung pinang atau orang tanjung pinang punya adat.

"katanya orang belum ke tanjung pinang kalau belum sampai ke penyengat. karna itulah saya mengucapkan selamat pada kalian berdua".

"ooo begitu... wih kita dah sampai sini berarti dah afdhal jadi orang tanjung pinang donk..."

ujar salsa takjub.

"heh kamu itu sampai sini hanya karena di karantina aja.... "

ketus nuh yang berkata tepat di dekat telinga salsa.

"ah kamu iri aja... liat orang seneng!!!"

ujar salsa yang ingin menginjak kaki nuh namun terlebih dahulu di angkat oleh nuh.

"o ia apa hubunganya kita dah afdhal ke sini ke tanjung pinang sama koin?"

tanya salsa yang kembali di bingungkan oleh pertanyaan zahra di awal.

"aaa itu... mitos sih itu..." mungkin kamu akan membutuhkanya nanti di sampan".

ujar zahra yang beranjak mengantar mereka ke pelabuhan yang kini tinggal beberapa orang saja

bahkan asisten dan bodyguard salsa telah tak terlihat.

nuh yang tak begitu penasaran hanya biasa saja mendengar kata kata zahra.

"nuh... kira-kira apa memangnya mitos uang koin itu??"

tanya salsa yang kini telah berjalan hanya berdua dengan nuh karna zahra sudah kembali ke bumi pemusatan karantina untuk bertugas.

"dah eh... ngapain kamu terlalu ambil pusing??"

"mitos itu ya... mitos". "omong kosong", jadi kamu gak usah ribet", ujar nuh yang cepla-ceplos menanggapi rasa penasaran salsa.

salsa yang mendengar kata-kata nuh dengan cepat meraih sebagian kecil rambut nuh yang sontak membuat nuh terkejut dan sekaligus kesakitan.

"aaaa!!! au... gh".. "kamu ni apa-apaan... sakit tau..aduh.."ujar nuh seraya mengelus kepala.

"aku cuma megang aja, lo...". "kamunya yang jalan terlalu kencang dengan kaki panjangmu itu".

ujar salsa seraya memerhatikan rambut nuh yang ada di kedua jarinya.

"mau kamu apaan itu..."

ujar nuh yang masih kesakitan.

"mau aku buat pelet kamu". ujar salsa asal jawab

"gak lah aku bercanda... gak ada kerjaan sekali aku melet kamu beruang yang gaptek ia, gagap etika ia gagap semuanya...ujar salsa membuang sisa rambut nuh yang ter cabut.

"hehe kemarin ada yang bilang beruang gaptek itu ganteng loh... !!!"singkat nuh.

"eh dikit ya... dikit... banget."

dikit?ujar nuh seraya menatap bola mata salsa yang khas wanita blasteran.sedikit sipit.

"ia dikit... banget se ujung kuku nih...!! nih. ujar salsa.menunjukan kukunya.

"mas... mba... mau ikut nyebrang apa nggak nih..???".

ujar bapak-bapak pengemudi sampan.

dengan cepat salsa dan nuh menuju sampan yang hampir penuh menyisakan dua tempat duduk di bagian depan.

"wah... ini lebih menyenangkan dari pada yang aku bayangkan,kalau kemarin, kesini pakai kapal tni soalnya. ujar salsa yang tak di hiraukan nuh.

"jangan ngelamun tau..."nanti jatuh ujar salsa seraya menggoyangkan pundak nuh.

"kamu urus saja diri kamu..". ntar muntah lagi lirih nuh sedikit tertawa.

"ih jahat". ketus salsa seraya merangkul erat lengan nuh.

"kalian ini pacacan ya?? ..."

sapa salah seorang ibu di kursi bagian belakang.

salsa yang pribadinya sangat senang berbincang dengan orang asing pun langsung terlihat akrab dengan ibu tersebut.

"ini koin... ujar si ibu yang menyodorkan koin dua ratus rupiah perak".

"oh bu... gak usah repot repot saya masih cukup bek..(al)

"ini kamu jatuhin selagi kapal masih melaju..."

"saya sering pergi jauh kesumatra.. jawa... "alhamdulillah kembali lagi dan kembali lagi ke sini".

salsa yang sedikit mengerti maksud ibu itu langsung menggenggam erat koin yang di beri ibu misterius itu ,

"terima kasih banyak bu'... singkat salsa.

kini suara mesin motor yang mendorong kapal melaju menjadi semakin kencang" , bahkan memekakkan telinga.

"nuh... apa yang kamu pikirkan??" ujar salsa sedikit berteriak karena suaranya terbias suara ombak dan suara mesin yang berpadu.

"aku nggak mikirin apa-apa!!!" ujar nuh dengan membuka masker.

"bukan itu... impian kamu apa??"

tanya salsa yang masih dengan nada tinggi meski membuka masker.

"entah aku nggak tau... buat apa??" ujar nuh penasaran.

salsa pun memperlihatkan koin dan nuh pun kembali teringat kejadian tujuh tahun yang lalu saat ia bersama tiga kawanya yang di berikan koin juga oleh seorang ibu-ibu yang suka berpergian jauh.

terlihat salsa memejamkan mata dengan melemparkan koin tersebut ke tengah tengah laut.

"sudah... !!!"

ujar salsa sedikit berteriak.

"apanya??"

ujar nuh yang sejak tadi terbayang masa masa yang sama dengan teman-temanya kala itu.

"aku mewakili harapanmu!!". ujar salsa.

nuh yang mendengar hal itu hanya berkata

"itu semua omong kosong sal...' takdir sudah di gariskan...!!!"

yang seakan tak ingin salsa bertumpu dan berharap pada sebuah koin perak.

salsa yang mendengar apa yang telah di ucapkan nuh hanya terdiam dan menatap nuh yang berpaling pandang darinya seraya memeluk erat lengan nuh.

gak bisakah kamu sedikit saja mengungkapkan bahwa kamu menyukaiku... meskipun berbohong?

gumam salsa.

"semua itu takdir sal... meskipun secara kebetulan itu telah di gariskan tuhan ujar nuh di dalam hatinya.

"nuh... apa keinginanmu?? 'katanya kalau ada kesempatan kamu akan meraih apa yang kamu inginkan dan hadir kembali di sini!!!!".ujar husain. yang antusias setelah di beri koin logam oleh seorang ibu-ibu.

"ih bisa gitu kah?? nuh yang mendengar

"aku ingin bertemu jodoh !!!!!"ujar nuh yang berteriak asal jawab.

"bodoh ngapain di ucapkan!!!... "di ucapkan dalam hati... la...h!!!"tiba tiba zaky yang memang asli orang riau memotong pembicaraan, sontak nuh dan husain tertawa terbahak bahak.

"lagian gak boleh terlalu percaya begituan... klo memang dah takdir yo ketemu-ketemu.... ujar nuh yang tak percaya".

bro... jodoh itu gak selalu pacar. celetuk zaky lagi.

sontak nuh dan husain terdiam setelah satu kebenaran yang memang jelas-jelas mereka tau sendiri di tegaskan oleh teman karib mereka itu.

"dan kini aku kembali berserah padamu tuhan maaf kan aku yang terkesan mendahului takdirmu"

gumam nuh termenung.

di atas sampan yang mengantar kan mereka pada awal dari semua awal atau awal yang menjadi akhir.