webnovel

karena aku adalah wanita

Malam itu sumilir angin berhembus di bandara international soekarno hatta yang tergolong sepi karena pandemi virus yang terjadi, bahkan kini semua orang terlihat mengenakan masker termasuk nuh dan salsa yang kini berjalan dengan sedikit terburu-buru.

"manalah jeng nis nih..??. uey..!!!. 'capek kali awak di buatnya dah muter-muter kita bandara dari terminal satu sampai ujung...!! tak ketemu juga.

"loll ini semua gara-gara kamu kalo aja kamu nggak lambat larinya mungkin kita dah ketemu sama mba anisa,. ujar pak rocklie seraya terengah2".

"eieh.... apanya aku..?? awak pun tak dapat dengan badan kek gitu. baik lagi kita cari dari pad..

eh itu mereka!!!! ujar lolly.

tiba-tiba nuh dan salsa melintas di depan mereka dan dengan cepat memasuki bus kota yang entah sejak kapan berhenti di depan bandara.

kini yang pasti lolly dan pak rockly makin di buat pusing karena beranggapan bahwa klien mereka di culik oleh nuh.

sementara itu karena keadaan bus yang begitu penuh sesak, dengan terpaksa nuh maupun salsa harus berdiri.

tak ada satu katapun terucap dari keduanya.

hanya perasaan aneh dan hati yang berdegup kencang antara nuh dan salsa.

"em... nuh. memangnya kamu tau daerah sini??

tanya salsa penuh tanda tanya?"

"ah ituh... hhhh aku sudah beberapa kali mengunjungi ibukota, aku pun punya banyak teman yang bekerja di sini.kamu jangan khawatir nggak ada yang bakal ganggu kamu kok!!".

ujar nuh seraya tersenyum dengan bekas luka yang mengering di wajah.

"hhhh masuk akal sih..". lirih salsa.

"apa sal??"

ujar nuh yang seperti mendengar lirih salsa berbicara.

"aku nggak takut akan itu. yang aku takutkan adalah kamu...!!!!"ujar salsa menatap nuh

"eng?? aku?? kkok?? kok aku?? aku nggak bakal ngapa-ngapain sal. swear... demi allah.

aku dah janji sam.."

"sama ibuku gak akan menyakiti seorang wanita...!!!?"ujar salsa menyela perkataan nuh yang sudah terngiang-ngian di kepalanya.

"lama-lama aku pengen ketemu ibumu... kok bisa ia ngelahirin anak kaya kamu".lirih salsa lagi sinis..

"aamiin..."

lirih nuh yang hanya tak ingin memperpanjang dialog yang membawa serta ibunya, karna nada bicara salsa yang sudah di rasa berbeda.

"nuh... mana ktp (Kartu Tanda Pengenal)"

ujar salsa yang makin terasa asing di benak nuh.

"eng?? buat apa??"

"cepat..!. atau kita bisa berhenti sekarang"!?.

nuh yang mendengar kata-kata salsa hanya menuruti tanpa banyak bertanya.

"meski aku nggak bisa menahan dirimu untuk menyakiti perasaanku lebih jauh untuk terakhir kali".

"setidaknya dengan ini aku akan terhindar dari kekerasan fisik yang mungkin akan engkau lakukan". seraya membolak-balik ktp nuh.

dalam benak dan hati salsa kini berkecamuk

seolah belum pernah mengenal nuh dengan kepolosannya sebelum ini.

bahkan ia berfikiran bahwa nuh adalah seorang kriminal yang tak segan-segan melancarkan kekerasan bahkan di muka umum.

"kiri...!!!"

tiba nuh memberhentikan bus yang di tumpangi mereka sesa'at setelah melewati pintu keluar.

rasa khawatir salsa pun makin memuncak setelah ia sempat berfikir hal negative yang mungkin akan di lakukan nuh dan sekarang nuh memberhentikan bus yang di tumpangi mereka di tengah-tengah jalan raya, ia pun dengan cepat mengantongi KTP (Kartu Tanda Pengenal)dan mengikuti nuh keluar bus.

salsa pun tak bisa menahan nuh yang menggandeng tanganya.

dan benar saja kini hanya tinggal mereka berdua yang berdiri di pinggir jalan dengan di naungi lampu jalanan, dan sesekali sorot lampu kendaraan menerpa mereka.

suasana tersebut makin membuat salsa menciut

dan tak mampu berkata apa-apa, kedua bibirnya bergetar hatinya berdegup dengan kencangnya karna berada di samping nuh.

"bentar ya!!"

ujar nuh yang kini mengeluarkan ponselnya dan berniat memesan taksi online pada waktu itu.

dalam sekejap salsa tebayang kejadian mengerikan yang di alaminya dalam benaknya,

bahkan ia seperti melihat dirinya sendiri yang saat itu di culik oleh nuh sesa'at setelah orang yang di hubungi nuh datang yang ternyata adalah komplotan penjahat.

dalam diam salsa seperti menydari hal-hal yang makin menunjukan bahwa nuh adalah seorang penjahat.

"pantas saja hingga saat ini ia tak ingin bercerita banyak tentang dirinya kecuali (kata ibuku-kata ibuku) dan terakhir ia ingin mengajakku dengan cara menarikku seperti tadi??dan berhenti di tengah-tengah jalan!!!?? bahkan setelah ia mempunyai tambatan hati'.

"bahkan... ia mampu melancarkan kekerasan.

argh...!!!"

dalam benak salsa yang menjadi berkecamuk makin menjadi makin membuat keada'anya tak terkendali.

ia pun berteriak bahkan nuh hanya berjarak tak lebih satu meter di sampingnya.

"dasar cowok jalang....!!!! sudah cukup kamu bersandiwara..!!!.jangan kira hanya karna aku seorang wanita bisa kamu perlakukan seenaknya".

ujar salsa yang kini telah melepas maskernya terlihat mata yang memerah dengan air mata yang sedikit mengalir bahkan bibirnya kini bergetar, karena tak percaya bahwa sosok yang ia kagumi bahkan sempat ia berdo'a bahkan mewakili permohonan nuh dengan koin dua ratus perak untuk menjadi pelengkap hidupnya.

"ya allah... maaf jika caraku salah. aku mewakili nuh aku ingin salsa menjadi pendamping hidupku".

kini kata-kata nuh benar-benar terjadi. itu semua "hanya tahyul mitos belaka!!". karna do'a sebenar benarnya doalah yang akan terkabul, bukan percaya pada duaratus perak.

nuh yang terkaget dengan kata-kata salsa berbalik arah dengan smartphone yang masih di telinga karena di telphone oleh driver yang menanyakan lokasi mereka.

"ia mas... "

di lokasi yang tertera lirih nuh yang kini semakin bingung dengan tingkah salsa.

"kamu bisa berkedok dengan kata-kata ibumu... yang bahkan tak pernah ku tahu kebenaranya.

tapi.... kamu salah besar kalau kamu berfikir bisa menggandengku dan membawaku dengan komplotanmu...itu...!!!!"

"eng...?? apa sal??" tanya nuh yang tak mengerti maksud arah pembicaraan salsa.

"udah kamu nggak perlu sandiwara lagih..."

aku sudah tau kok bahwa kamu lebih dari seorang pecundang...!!!" kamu hanyalah laki-laki yang "hanya bisa menyelesaikan perkara dengan kekerasan".

"apa sal?? kekerasan??"

ujar nuh yang masalah percintaanya usai tanpa pertikaian bahkan kekerasan bahkan harus berakhir dengan deraian air mata. bahkan kini mendapatkan kata-kata pecundang dari seseorang yang ia suka bahkan ia tau wanita tersebut juga menyukainya.

"ia sal... kamu boleh menyebut aku pecundang...hhhh"

ujar nuh terkekeh dengan tanpa di sadari menitihkan air mata, lalu melepas masker yang sejak tadi menutupi mulut.

dalam benak nuh berkata.

"aku bahkan tak bisa menepati janjiku dan di tinggal pergi'.

'bahkan aku di pecundangi oleh mu yang aku suka hhhh".

"apa....!!!?? kamu mau apa???kamu mau memukulku?? pukul..!!!. aku kini bahkan berfikir bukan tidak mungkin kamu bisa berlaku lebih dengan badan besarmu itu... "

"kenapa kamu bisa berfikir sssseperti itu sal??"lirih

nuh.

"karna aku adalah wanita nuh....!!!!"

"sekarang akui saja... kamu ingin melakukan hal yang gak senonoh kan dan menelpon komplotanmu..!!! ia kan". akui nuh... aku nggak bakalan lapor polisi... anggap saja aku keberuntunganmu... dan berhentilah..."

"kau sudah punya kekasih. ingat ituh... ujar salsa yang kini semakin takut bila saja nuh akan melakukan hal-hal yang tidak ia inginkan sekarang".

kini ia benar-benar memandang sesosok nuh lebih dari sekedar orang asing bahkan seorang penjahat.

nuh yang mendengar kata-kata salsa pun menyeka air matanya dan menghampiri wanita yang ada di hadapanya tersebut.

"jangan mendekat...' 'sudah cukup jangan kamu fikir aku sebodoh yang kamu fikirkan".

"setelah apa yang kamu lakukan...?!!"

"sal... apa yang sudah aku lakukan??"

"aku nggak bakal ngapa-ngapain kamu sumpah demi allah sal...!!!"

"sudah... jangan berkelit... bukan hal yang tidak mungkin meskipun kamu membawa-bawa nama tuhan....!!"

cukup....!! berhenti!!!. jangan mendekat!!!'

"sal... aku nggak mungkin nyakitin wanita yang aku suka sal...!!!"lirih nuh yang kini suaranya menjadi parau.

"hhhh apa ini??" dah nuh dah, cukup nuh..!!!. 'kamu telah mengatakan hal yang paling membuatku membencimu..!!"

aku tau semuanya nuh... aku tahu.. kamu sama saja dengan laki-laki jalang di luar sana.

nuh pun makin di buat tertegun oleh perkataan salsa, yang menyatakan bahwa perkataan nuh yang menyatakan kesukaan nuh padanya adalah hal yang paling membuatnya membenci nuh.

bahkan ia baru menyatakan kesukaanya bukan ingin menjadikannya pendamping hidup.

bahkan kini kata-kata salsa seakan tersamarkan oleh suasana dan suara kendaraan yang melintasi jalan raya.

"nuh... berdo'alah pada siapapun disaat senang dan sedih sekalipun... berdo'alah yang baik ok.."

ok sal... mungkin ini yang terbaik dari kebersamaan kita selama ini... semoga kamu dalam lindunganya serta kamu mendapat semua yang kamu inginkan.

ujar nuh setelah ia ingat kata-kata dari ibunya khadijah

salsa tak begitu perduli dengan kata-kata nuh dan masih terlihat melangkahkan kakinya kebelakang ketakutan bahkan hingga saat nuh tak melangkahkan kakinya lagi untuk mendekat.

tiba-tiba sebuah kendaraan berhenti di samping salsa dan dengan cepat salsa memasuki pintu mobil tersebut tanpa banyak bicara.

"mas ke tangerang...!!!"

tttapi mba...!!??

"masnya taksi kan??

akan saya bayar kok!!".

Akhirnya dengan kebingungan driver tersebut mengemudikan mobilnya menuju tangerang.

yang kurang lebih tiga puluh menit dari kawasan bandara.

tiba-tiba driveer itu menanyakan sosok laki-laki "yang berdiri dengan salsa beberapa saat yang lalu.

itu tadi mas nuh kan mba??"

salsa yang untuk beberapa saat masih terbayang betapa tidak percayanya ia mendengar nuh pun menyukainya tapi hal itu malah membuat salsa menjadi membenci nuh,karena kejadian di bandara yang begitu jelas baginya nuh mempunyai kekasih.

"mas... bisa nggak jangan membicarakan dia lagih??" 'saya muak mendengar namanya".

ujar salsa yang tak habis pikir bahwa nuh akan mengatakan hal yang membuatnya marah tersebut.

sedang driver tersebut hanya mengira bahwa nuh adalah kekasih wanita yang sedang ada denganya.

dan mereka sedang bertengkar hebat, hingga wanita ini tak perduli bahwa yang memesan taksi online ini adalah nuh.

hingga tiga puluh menit berlalu salsa pun telah sampai di depan rumahnya yang terletak di perum elit di tangerang tepat di depan rumah dengan nomor 17.

"berapa mas??"

tanya salsa sesa'at setelah mobil yang di tumpanginya berhenti.

"oh... nggak perlu mba... saya sudah di bayar via aplikasi oleh mas nuh".

mendengar kata-kata driver tersebut salsa mengeluarkan dompet maroonya dan memberi driver tersebut rp 100.000

"inih mas... tanda terima kasih saya karena sudah mengantarkan saya sampai rumah".

"em beneran ini mba?? tapi saya sudah di bayar?!".

ujar driver tersebut kebingungan

ia beneran mas. ujar salsa yang langsung keluar mobil sesa'at setelah melepas sabuk pengaman.

dan ia pun melangkahkan kaki mengarah gerbang rumah yang sudah sangat ia rindukan terutama kamar kesayanganya, karena sudah penat dengan hal-hal yang di alaminya malam ini.

untuk beberapa saat ia teringat dengan nuh yang mengatakan bahwa ia nggak akan menyakiti wanita yang ia suka.

"hhhh kamu sudah melakukanya..".

lirih salsa yang membuka gerbang hitam rumahnya.

di sisi lain nuh masih termenung dalam langkahnya kembali menuju bandara yang hampir tiga ratus meter jauhnya,ia berniat untuk mengambil kopernya yang sampai-sampai ia lupakan hanya karena ingin mengungkapkan perasaanya pada salsa bahwa ia pun menyukainya.

"hhhh mungkin memang akulah yang salah sejak awal".

lirih nuh yang beranggapan bahwa ia tak seharusnya menarik tangan orang asing.

meski dengan gamblangnya salsa mengutarakan bahwa ia ingin nuh memilikinya sekalipun.

"kenyataanya nol besar"

lirih nuh dengan perasaan berkecamuk kembali memasuki kawasan bandara.