webnovel

Cinta Zahrah dan Aisyah

Nazzila Azzahrah seorang gadis cantik yang beusia 17 tahun. Dia hidup bersama ibunya dengan penuh kekurangan. Ibunya seorang penjahit . Zilla lah panggilanya, sebelum dia dikenal Zahrrah. Zilla mempunyai seorang sahabat bernama Aisyah dia anggun ,dewasa, dan selalu menolong keluarga Zilla. Hingga persahabatan mereka dari kecil menggisah hidup yang saling melengkapi menerima satu sama lainya karena Aisyah tergolong gadis yang beruntung dari keluarga kaya yang sangat dermawan. Percintaanya mereka sangat rumit dimana Aisyah dan Zilla mencintai pria yang sama dan sahabat kecil mereka juga. Disitulah ujian persahabatan terjadi diantara mereka, mampukah mereka melewati semua ini ... atau malah berbalik menjadi masalah ..karena disisi lain api cinta yang berkobar sulit dipahami bahkan dimengeri oleh siapa saja. Yaa Fahrilah idaman mereka berdua, Pria tampan yang berusia 21 tahun dengan wajah khas timur tengah. Adalah pria yang kuliah menggambil jurusan ekonumi. Ketika pertemuan pertama diantara mereka ketika sudah tumbuh dewasa Fahri tertarik pada Zilla wajah yang imut serta ceria dia bagaikan anak kecil yang cerewet dan berani. Sifat Zilla itulah yang membuat Fahri terhibur dan selalu menggundang tawa, Berbeda dengan Aisyah dia santun dan dewasa sehingga mereka berbicara agak canggung apalagi Aisyah sudah menyukai.Fahri dari ujung rambut sampai kaki. Entah siapa yang akan berlabuh dihati Fahri dan menjadi pendampingnya ikutilah cerita ini sampai habis..jangan Ada yang terlewatkan.

Desi_Azora · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
101 Chs

Rencana Pernikahan

Mendegar cerita panjang Zahrah, membuat Salman kagum begitu baiknya dia dan cocok untuk Fahri. Apalagi Zein terlihat lucu hingga Salman dan Fatimah tengah asyik menimang sang cucu. Fahri membawa Zahrah makan dengan aneka makanan yang enak.

Setelah makan Fahri membawa Zahrah kekamarnya untuk memperlihatkan semua Foto tentang mereka. Dan yang membuat hati Zahrah sedih ketika melihat foto Aisyah sambil memeluknya.

"Bang...Zahrah kangen dengan Aisyah dimana kah dia sekarang.. kita harus menemuinya." kata Zahrah sambil sedih.

"Tidak ..abang takut dia mekakukan hal nekat lagi padamu..abang ngak mau kehilanganmu..tolong dengar kan abang sayang" ucap Fahri melihat masih binar kebaikan dalam diri Zahrah

"Setiap manusia mempunyai khilaf dan dosa apa salah.. kita datang menjengguknya..dan jangan sampai dari kejadian dulu kita memutuskan tali silahturahmi bang" kata Zahrah. Fahri memandang lekat Zahrah dengan kebaikanya yang memaafkan Aisyah. Sehingga tanpa sengaja dia langsung mengecup bibir Zahrah yang lagi termenung. Sontak Zahrah kaget dia berusaha menolak tapi pelukan Fahri semakin erat dan ciumanya semakin buas. Zahrah mengigit bibir Fahri, agar melepaskan ciumanya namun Fahri ingin lebih dan tak peduli itu, nafsunya semakin memuncak dan tak terkendali lagi dan Zahrah sudah pastrah karena juga menikmati. Secara tiba tiba ketukan pintu terjadi membuat Fahri melepaskan semua permainanya. Zahrah merapikan baju dan kerudungnya.

"Maaf non, tuan dipanggil bapak dan ibu keruang tamu" ucap pembantunya.

"iya..kami akan kesana" kata Fahri. Pembantu itu pun pergi dan Fahri menatap Zahrah dengan senyuman malu.

"Ini..gara gara abang sih..hampir saja khilaf" kata Zahrah dengan malu.

"Hmm iya..maaf siapa tau kita bisa buat ade buat Zein" jawab Fahri dengan genit.

"Ihh ngak tau malu..ayo..kita turun kebawah" Ajak Zahrah sambil mencubit Fahri.

Tidak berapa lama, Fahri dan Zahrah turun. Zein tertidur di tangan Fatimah neneknya. Salman menatap dengan senyuman dia bahagia hari ini melihat cucunya ada semangat yang tak terlukiskan dalam hatinya.

"Jadi kapan rencana kalian" tanya Salman melihat Fahri dan Zahrah duduk disofa.

"Rencana apa bi" tanya Fahri

"Rencana pernikahan kalian...abi tidak sabar ingin terus bermain dengan Zein" jawab Salman. Zahrah dan Fahri tersenyum.

"Secepatnya ..bi..kalau bisa , biar rumah ini rame banyak cucu abi" kata Fahri dengan senyuman , membuat Zahrah malu dan membuat kehangatan dikeluarga itu.

Setelah lama berbincang , Fahri mengantarkan Zahrah pulang . Keputusan mereka adalah minggu depan pernikahan sekitar dua hari nanti akan ada lamaran hal ini membuat Zahrah merasa bahagia yang dia rasakan.

Sesampai dirumah dengan bangga Fahri mengendong Zein kerumah, sebuah mobil terparkir dihalaman dan tak senggaja melihat Paisal berbincang dengan Norman. Ada cemburu yang menyelimuti hati Paisal ketika melihat Fahri memeluk Zein dan kesempatan untuk mendapatkan Zahrah mungkin jauh.

"Bang Paisal ada disini" tanya Zahrah dengan kaget.

"Iya.. karena ada hal penting yang ingin abang bicarakan" jawab Paisal dengan kaku, Hatinya sedih menatap Fahri menatapnya setelah menyerah kan Zein kepada assitan rumah tangga.

"Boleh kah..aku ikut" kata Fahri dengan wajah keberatanya