Heran sekali aku kenapa sih Tuhan yang sangat baik hati seperti itu bisa menyukai wanita Dajjal seperti itu apalagi anaknya, duh... Gusti, kenapa orang kaya gitu, kok hidupnya awet, gak buru-buru mati, saja.
Kelih Imel dalam hati.
"Imel, kamu ngapain?" tanya Bram yang baru saja datang dari kantor untuk makan malam bersama keluarga kecilnya.
Walaupun, kekeluargaan mereka masih belum sah, dan ada sertifikatnya.
"Iya, Tuan. Ini tadi tumpah," jawab Imel.
"Bagaimana, bisa tumpah?"
"Dia saja yang naruh sembarangan akhirnya saat aku lewat mau masuk rumah nabrak deh itu ember jadi tumpah ke mana-mana Mas. Sudahlah kenapa sih Mas perhatian banget sama dia emang itu tugas dia kan ayah sekarang kita makan siang saja," ucap Margarita. Dia sengaja menyerah percakapan mereka berdua karena tidak ingin calon suaminya mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com