webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
86 Chs

Bab 81

puluhan orang bergerak cepat nan kaku di atas trotoar dengan Jaket panjang syal, sarung tangan dan beberapa memakai penutup kepala berjalan Saling mendahului suhu udara yang mulai menukik di Spanyol memang tidak bisa bisa ditoleransi dengan berjalan lambat

tapi ada pengecualian bagi seorang Bulan ia tidak terlalu memerdulikan orang spanyol dalam Berjalan baginya ia tetap ingin berjalan dengan gaya Indonesia berjalan yang penuh keceriaan

seorang Cowok yang datang dari arah berlawanan dengan Bulan tiba-tiba menyapa nya " Bulan " panggil Cowok itu

Bulan pun berhenti dan berbalik badan menatapnya pria itu

" Atta "

" iya ini gue Atta " Sahut Atta

" Degh"

jantung Bulan berdegup kencang hingga mau berhenti rasanya wajah Bulan membeku syok tak habis pikir baginya sudah ribuan kilometer jauh dari Indonesia tapi masih aja ada orang yang menyapanya di pinggiran kota Spanyol

Bulan bersiap untuk melangkah pergi menghindari sahabatnya itu tapi tangan Atta itu lebih cepat mencekalnya membuat Bulan semakin membeku

" maaf Atta gue harus pergi " sahut Bulan

" Bulan Lo dari mana aja selama 3 tahun ini Lo hilang begitu aja waktu kita perpisahan sekolah di Bali waktu itu "

Bulan semakin terpojok dengan investigasi ini semakin ia meronta semakin pula ia tak berdaya Matanya memerah bukan oleh perlakuan Atta tapi kenangan yang bangkit kembali dalam memorinya

dua tahun yang lalu

Di sebuah pinggir pantai yang sepi Bulan dan Bumi duduk sambil memeluk Bulan Dari belakang Deburan Ombak terdengar memecah keheningan mereka

sayang kamu lihat apa sih ? tanya Bumi Bulan saat melihat Bulan yang sedari tadi hanya mendongak memandangi langit

" Bumi kamu ingat nggak waktu kita study tour di Bali " tanya Bulan

" iya aku ingat waktu itu aku belum sadar bahwa aku itu sebenarnya suka sama kamu dan sayang sama kamu ! sahut Bumi

" sebenarnya aku itu sudah tahu sebenarnya kamu itu suka sama aku dan sayang sama aku "

" lan aku minta maaf iya selama ini aku itu terlalu gengsi nyatakan sebenarnya perasaan aku ke kamu "

" iya Bumi aku udah maafin kamu kok sebelum kamu minta maaf sama aku"

" Bumi" panggil Bulan

" iya" Bulan menatap mata Bumi sembari memegang wajah pipi mulus Bumi "

" Aku sayang banget kamu Bumi "

" aku Juga Sayang sama kamu Lan "

" aku minta sama Tuhan kalua suatu saat Tuhan ambil nyawaku aku pengin Tuhan ambil nyawaku satu hari lebih dulu dari kamu "

Bumi merenggut " sayang kamu itu Ngomong apa sih "

" sayang aku serius karena buatku kehilangan kamu lebih mengerikan dari kematian itu sendiri setelah aku Punya kamu di hidup aku nggak berani bayangin gimana rasanya jalanin hidup aku tanpa kamu cukup waktu itu aja di saat kamu koma aku nggak mau kehilangan kamu lagi di hidup aku Bumi"

" Bulan aku janji aku nggak akan pernah ninggalin kamu kecuali kamu yang suruh aku pergi di hati kamu "

" itu nggak akan pernah terjadi karena apa kamu itu akan selalu jadi bagian dari hidup aku Bumi "

Bumi sontak memeluk erat tubuh Bulan dari belakang dan terlihat tangan mereka mengenakan gelang yang sama yang bertuliskan PROMiSE

" Promise ? sahut Bumi mengernyitkan dahi nya "

" Uhhmm aku nggak tahu apa yang akan terjadi dengan kita suatu saat nanti Tapi aku tahu kalo aku akan terus jatuh cinta sama kamu setiap hari Dan aku janji aku kan terus bersama dengan kamu nggak cuma saat ini tapi seterusnya aku selalu cinta dan sayang kamu sampai kita tua nanti "

" kamu mau kan suatu saat nanti Kita menikah " sahut Bumi secara tiba-tiba

" iya aku mau Bumi "

" Promise " tanya Bumi

' promise " balas Bulan

kemudian Bumi menatap Bulan lekat-lekat ada sesuatu yang Bumi katakan tapi rasanya itu seperti tertahan di langit-langit mulutnya

" Bulan...." ada sesuatu yang harus kamu tahu malam ini Dan aku berharap setelah kamu Tahu semua malam ini aku berharap kamu tidak akan berubah"

" Emang ada apa sih Bumi aku jadi penasaran "

" Nanti juga kamu Tahu kok "

di sebuah restoran Bulan duduk menunggu dengan gelisah sembari menatap jam di pergelangan tangan seorang pelayan datang menghampirinya dengan sebuah menu

Mbak ini jangan di angkat yah saya ke toilet dulu ! ucap Bulan kepada pelayan

Bulan beranjak ke toilet saat berjalan Bulan melihat seorang cewek duduk sendiri dengan sebuah undangan tergeletak di atas mejanya

tak lama setelah Bulan Masuk ke dalam toilet Bumi muncul dan langsung menuju ke meja Cewek yang sedari tadi terlihat memang menunggu kedatangan seseorang Dia adalah cewek duduk yang tidak jauh dari meja Bulan.

" Aku punya suprise buat kamu sayang Bilang cewek itu ke Bumi

" itu undangan siapa " Tanya Bumi penuh curiga sambil melihat ke arah undangan yang ada di depannya "

Seketika cewek itu langsung meraih kedua tangannya Bumi dengan mesra " jangan khawatir papa aku udah siapin semuanya kok "

" Aku Tanya sama kamu sekalia lagi itu Undangan siapa dan untuk apa kamu Datang lagi aku udah menolak perjodohan ini "

" sayang kamu nggak bisa menolak perjodohan kita papa ku udah buat acara pertunangan Kita dan aku udah siapin undangan 100 undangan untuk acara pertunangan Kita "

Bulan yang sedari tadi telah keluar dari toilet tanpa sengaja mendengar percakapan mereka sontak kaki Bulan membeku ia tak sanggup melanjutkan langkahnya Dan Bulan seperti tercekak Dadanya sesak matanya terasa perih ia gemetar ingin rasanya mengambil sebuah belati dan menancapkannya ke dada Bumi

" kamu jahat Bumi kamu udah bohongi aku selama ini "

Bulan hanya bisa mengukuti kekasih dalam hati

ia mulai mundur perlahan supaya kehadirannya tidak di ketahui

tanpa terasa air mata Bulan jatuh menetes di pipinya ia tak tahan lagi Bulan langsung berlari keluar meninggalkan Restoran

sejak malam itu Bulan tak pernah lagi terlihat Handphone-nya pun,tak lagi aktif ia seolah menghilang