webnovel

Cinta Tanpa Batas

namanya sheza syahreza,wanita cantik yang bekerja di usia muda.Karirnya tampak bagus di awal,buruk diperjalanan hingga ia menemukan banyak hal.Cinta,petualangan bahkan keputusasaan. Baginya apalah arti sebuah cinta, jika tak niat memperjuangkan,ia lelah, telah banyak bahkan sangat banyak lika liku cinta yang menjebaknya dalam situasi rumit. Berawal atasan yang menyambut mimpinya,teman sejawat dengan perasaannya,hingga ditinggalkan dan dapat Atasan baru yang menyanjungnya. Ia bahkan harus terima pendamping hidup yang ditunjuk keluarganya, hingga ia terpaksa menikah tanpa perasaan, berakhir patah hati sang Atasan barunya. simak ceritanya ya....

Riska_Iryanii · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
139 Chs

Tak bisa melupakanmu

Eza kembali bekerja setelah kemarin ia izin membesuk suaminya,wajahnya benar benar tampak muram.Entah karna kurang tidur atau pikirannya yang lagi kacau.

"pagi eza..." tiba tiba eza mendengar suara seseorang menghampirinya disudut ruangan tempat eza merenung sendiri.Eza terkaget,ia mencoba memfokuskan matanya melihat orang yang duduk disebelahnya,"kak vicky..."

"pagi pagi uda melamun..."eza tidak menjawab,ia hanya mengulas senyum simpul sebagai tanda ia sendiri tidak tau apa yang ia lamuni."bagaimana suami kamu,sudah bisa bebas..."

"entahlah kak,sepertinya dipersulit,kasus sudah masuk persidangan,minggu depan sidang perdana....kami hanya perlu menyogok jaksa supaya hukumannya sedikit ringan..."

"apa ada masalah ?"

Eza menatap bola mata vicky dengan seksama,mata yang bisa membuat jantungnya berdebar,yang selalu membuat hatinya merasa nyaman."masalahnya....ah,uang tersebut dibawa lari oleh si pengurus itu."

"Benarkah ?"

"ehm....aku...aku harus berkorban untuk dia yang berstatus suamiku,yaitu tabunganku.Impianku..." vicky menggenggam erat jemari eza,sekedar menguatkannya,ia terlihat begitu rapuh,manik matanya berkaca kaca,menyiratkan bahwa ia amat tersiksa dengan situasinya sekarang.Vicky tau banyak,begitupun dengan tabungan impian eza.

"sudahlah,jangan terlalu dipikirkan,nanti kamu sakit.." vicky mencoba menghibur eza,wanita yang selalu tersenyum dulu kini selalu bermuram saja.Ia merasa hancur,hatinya sakit betapa ingin ia mengembalikan senyum diwajah wanita yang ia cintai itu.

Keduanya tampak terdiam sesaat,saling menguatkan hati mereka,meyakinkan perasaan mereka bahwa keduanya masih sama sama merasa memiliki satu sama lain.

"eza syahreza..." eza menoleh,entah kenapa saat vicky memanggil namanya terasa sejuk hatinya mendengarnya,ia lantas mengulas senyum,"ehm..."

"maafkan aku,tidak lagi bisa menemanimu,disaat kamu butuh...aku minta maaf.." vicky merasa tenggorokannya tersekat,eza menatap bingung dengan ucapan lelaki dihadapannya.

"maaf ? untuk apa...?"

"eza,besok aku akan pergi." bagai petir menyambar disiang hari,ucapan vicky seolah menggoreskan rasa sakit dihati eza,ia tak percaya waktu bergulir begitu cepat.Tanpa kata ia memalingkan wajahnya kearah lain,ia tidak ingin vicky melihatnya menangis.

"maaf untuk semuanya.Dan juga pernikahanku minggu depan,jaga dirimu ya..." vicky mengusap kepala eza dengan lembut,eza masih memalingkan wajahnya,ia tak sanggup melihat lelaki yang seluruhnya mengisi hatinya.

Melihat eza yang masih tak ingin menatapnya,vicky pun meninggalkan eza sendirian.Ia tau wanita itu pasti sangat terluka,masalahnya tak kunjung usai ditambah dengan kepergiannya.Apa kesalahanku di masa lalu,hingga begini menyakitkan masa yang harus aku lalui,bisik eza sendiri.

"kak eza..." nando menghampiri seniornya itu dengan senyumnya yang selalu terlihat menawan.Eza menoleh setelah ia mengusap airmata yang sempat jatuh."Nando..."

"sepinya kalo kak eza cuti,hmm.. lab ini jadi begitu hambar..." kelakar nando yang membuat seutas senyum muncul diwajah eza,"kamu berlebihan tau."

"beneran kak...hambar,karna mereka semua saling tuding untuk mengerjakan sesuatu,kak eza lain dari mereka.." senyuman nando kembali tersungging untuk eza,"ah manisnya..." eza terkekeh sendiri.

Jika diibaratkan nando seperti plaster luka bagi eza,saat ia terluka juniornya itu seperti plaster yang dengan senang hati menghiburnya untuk menghilangkan dukanya.

Hari berlalu begitu cepat,bahkan jika eza bisa meminta ia ingin menghentikan waktu dari pada ia harus melepas kepergian vicky,lelaki yang amat ia cintai.

"kamu jaga diri kamu baik baik disini ya..." vicky mengajak eza ngobrol berdua,setelah ia berpamitan dengan karyawan yang lain.Hari ini,saat ini waktu keduanya akan berpisah.

"jangan menangis,huh...kamu harus berjanji untuk hidup bahagia,hubungi kakak jika kamu butuh teman berbagi.." vicky mengusap wajah eza yang mengalir butiran hangat,"gadis kecilku sudah menikah bukan...jangan sering sering menangis..." vicky sendiri tidak bisa menahan rasa haru dan sedihnya,langkahnya terasa berat meninggalkan tempat itu.

*(Tangisan dalam diam)*

Bagaimana aku bisa melupakan dirimu,jika cintamu tinggal dihatiku...

Bagaimana aku bisa jauh darimu walau seluruh dunia tau kita tak bisa bersatu...

aku tidak akan bisa,tidak pernah bisa melupakan dirimu...

Masih mungkinkah kita untuk bersama,walaupun aku tau dirimu tak bisa kumiliki...

Terasa sakit dalam dadaku,membayangkan kepergianmu,melihat kepergianmu..

walaupun kau mengatakan kau masih menyimpan cinta untukku,namun nyatanya kita harus berpisah....

Menyedihkannya hatiku...

walaupun kini kau telah pergi,wajahmu selalu ada dihatiku...

Mungkinkah suatu saat nanti...

Cintamu dan cintaku membawamu kembali,

membawa hatiku kembali...

aku tetap tak bisa melupakanmu....

wajahmu selalu membayangiku,dimana saja,kapan saja....

aku hanya menyimpan wajahmu...